Kebun Raya Analisis Faktor Penelitian Terdahulu yang Relevan

sumber daya alam dan lingkungan hidup dapat dipertahankan untuk menjamin pembangunan yang berkesinambungan Ensiklopedia Nasional Indonesia, 2004. Kegiatan konservasi meliputi tiga hal yaitu: 1 melindungi keanekaragaman hayati biological diversity, 2 mempelajari fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati, 3 memanfaatkan keanekaragaman hayati untuk kesejahteraan manusia.

2.27. Kebun Raya

Kebun Raya Botanic Garden adalah suatu kawasan konservasi ex-situ yang mengoleksi berbagai jenis tumbuhan yang ditata dalam tatanan arsitektur lanskap. Jenis-jenis tumbuhan koleksinya diutamakan berasal dari Indonesia. Kebun Raya dimanfaatkan sebagai tempat pendidikan lingkungan, penelitian, dan rekreasi. Koleksi kebun raya dicatat di bagian registrasi agar menjadi jelas asal-usul tumbuhan tersebut Manual Pembangunan Kebun Raya, 2006.

2.28. Analisis Faktor

Analisis faktor merupakan analisis statistik yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan, dan meringkas faktor-faktor yang merupakan dimensi suatu variabel, definisi, dan sebuah fenomena tertentu. Pengujian dengan analisis faktor bisa menggunakan data yang berasal dari data primer ataupun data sekunder. Analisis faktor yang berasal dari data primer melalui suatu kuesioner angket pertanyaan akan mengkuantitatifkan data dengan skala likert dan menggunakan rata-rata pembobotan tersebut sebagai data statistik yang akan diolah. Sedangkan analisis faktor dengan menggunakan data sekunder dapat menggunakan data yang diperoleh dari dokumentasi Ghozali, 2002.

2.29. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan digunakan untuk memperoleh gambaran penelitian yang mendalam mengenai analisis proses keputusan pembelian konsumen dalam hal ini pembelian jasa wisata. Hal tersebut dilakukan untuk mempelajari dan mencari informasi dari penelitian- penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan topik penelitian. Penelitian terdahulu mengenai analisis proses keputusan pembelian konsumen dalam membeli jasa wisata yang berhubungan dengan penelitian diambil dari tiga skripsi. Herlita 2008 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Preferensi dan Perilaku Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Tujuan penelitiannya adalah 1 mendeskripsikan karakteristik pengunjung Wisata Agro Gunung Mas, 2 Menganalisis preferensi pengunjung Wisata Agro Gunung Mas, 3 Menganalisis tingkat kepuasan pengunjung Wisata Agro Gunung Mas. Analisis data yang digunakan yaitu Importance Performance Analysis, Customer Satisfaction Index dan Model Atribt Angka Ideal. Tingkat kepentingan dan kinerja Wisata Agro Gunung Mas dibagi atas dua atribut yaitu atribut wisata dan atribut pelengkap wisata. Atribut yang dinilai sangat penting oleh pengunjung meliputi sarana peribadatan, kebersihan kawasan, kondisi jalan menuju wisata agro, fasilitas wisata agro, keamanan kawasan, toilet, area tea walk, keindahan kawsan, pelataran parkir serta pelayanan dan informasi dari petugas. Atribut yang penting menurut pengunjung meliputi kegiatan produksi teh, harga tiket, promosi, kegiatan outbond, pemandu wisata serta kegiatan berkuda. Fitriyana 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen Terhadap Obyek Wisata Pemancingan Fishing Valley Bogor. Tujuan dari penelitiannya adalah 1 mengetahui karakteristik konsumen yang mengunjungi obyek wisata pemancingan Fishing Valley, 2 menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen yang berkunjung ke pemancingan Fishing Valley, 3 menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen untuk berkunjung ke obyek wisata pemancingan Fishing Valley. Analisis data yang digunakan adalah Uji validitas, reliabilitas, deskriptif, dan faktor. Berdasarkan analisis faktor preferensi konsumen terhadap obyek wisata pemancingan Fishing Valley Bogor yaitu, Reliability 0,514, Responsiveness 0,469, Assurance sebesar 0.414, Tangible 0,655 Empathy 0,125. Pada faktor Reliability adalah konsep wisata 0,727, faktor Responsiveness adalah kecepatan karyawan dan kemampuan karyawan 0,738, faktor Assurance adalah keramahan dan kesopanan karyawan 0,734, faktor Tangible adalah kebersihan wisata 0,660. Rakhmawati 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Persepsi Calon Konsumen Terhadap Wisata Kampung Cendawasari Studi Kasus SD, SMP, SMA di kota Bogor. Tujuan penelitiannya adalah Analisis data menggunakan analisis faktor 1 mengidentifikasi karakteristik calonkonsumen Wisata Kampung Cendawasari, 2 menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian jasa Wisata Kampung Cendawasari, 3 mengidentifikasi atribut-atribut yang mempengaruhi persepsi calon konsumen dalam keputusan pembelian jasa Wisata Kampung Cendawasari, 4 merumuskan upaya-upaya yang sebaiknya dilakukan oleh pengelola Wisata Kampung Cendawasari untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan obyek wisata yang dimilikinya. Analisis data menggunakan analisis faktor. Berdasarkan hasil penelitiannya, faktor harga tiket dianggap penting 0,850, promosi yang dilakukan oleh pengelola wisata kampong 0,668, pengetahua pemandu 0,665, kecepatan pemandu melayani pengunjung 0,758, dan ketanggapan pemandu melayanai konsumen 0,634.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Industri pariwisata kota Bogor saat ini mulai berkembang, hal ini ditandai dengan meningkatnya tempat-tempat wisata yang ada di kota Bogor. Salah satu tempat wisata di kota Bogor adalah Kebun Raya Bogor KRB. Keberadaan KRB sebagai hutan kota memberikan manfaat bagi keseimbangan pelestarian lingkungan di kota Bogor, melestarikan dan mengembangkan potensi tumbuhan melalui kegiatan konservasi. Menurunnya jumlah pengunjung KRB pada tahun 2011 dengan total pengunjung sebanyak 785.512 orang -7,04 bila dibandingkan tahun 2010 pengunjung KRB meningkat sebanyak 845.021 orang 11,50. Menurunnya jumlah pengunjung KRB disebabkan karena berkembangnya tempat-tempat wisata yang ada di kota Bogor, fasilitas wisata yang kurang lengkap, tidak adanya atraksi wisata, serta keinginan konsumen yang beragam dalam berwisata Kepala Bagian Jasa dan Informasi. Pengelola wisata perlu mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen dalam berwisata. Pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan konsumen dalam berwisata dapat dilakukan dengan mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik demografi dan proses keputusan pembelian konsumen. Karakteristik demografi konsumen jenis kelamin, usia, asal kedatangan, tingkat pendidikan, status pernikahan, pekerjaan, pendapatan. Proses keputusan pembelian konsumen pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan pasca pembelian. Selain itu, pengelola wisata perlu mengidentifikasi dan menganalisis bauran pemasaran jasa yang ada di KRB dan faktor-faktor yang dipentingkan konsumen terhadap atribut jasa wisata yang ditawarkan dengan menggunakan dimensi kualitas jasa. Bauran pemasaran jasa KRB terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik. Menurut Zeithaml 2003 dimensi kualitas jasa terdiri dari: 1 keandalan, 2 kesigapan, 3 jaminan, 4 perhatian, dan berwujud.