Uji Validitas Metode Pengolahan dan Analisis Data

Februari sebanyak 57.571 orang, dan bulan Maret sebanyak 75.908 orang. Sehingga apabila dijumlahkan konsumen yang berkunjung yang berkunjung ke Kebun Raya Bogor sebanyak 179.944 orang dengan menggunakan data tersebut dan nilai kritis sebesar 10 persen maka diperoleh jumlah sampel sebanyak: Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah sampel penelitian ini adalah 100 orang. Agar sampel yang diambil representatif atau mewakili populasi sebenarnya, maka pengambilan responden dilakukan pada hari dan jam yang dapat mewakili perilaku populasi konsumen yang beragam yaitu pada hari kerja dan hari libur yang disesuaikan dengan waktu buka dan tutup KRB.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara dengan pihak pengelola Kebun Raya Bogor bagian jasa dan informasi, dan pembagian kuesioner. Pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 16.00. Waktu pengambilan sampel disesuaikan berdasarkan jumlah kunjungan. Wawancara langsung dan pembagian kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder meliputi studi literatur baik berupa artikel, jurnal maupun internet.

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Statistical Program For Social Science SPSS versi 15. Rincian pengolahan dan analisis data sebagai berikut:

3.6.1. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan, kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner, apakah item-item   100 9 . 99 1 . 179944 1 179944 2     n pada kuesioner tersebut sudah tepat. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total skor total, perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item Priyatno, 2010. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Pengujian kuesioner pada penelitian ini dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan kriteria menggunakan r kritis pada taraf signifikansi 0,05 signifikansi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. Pada program SPSS teknik pengujian yang sering digunakan adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson Produk Momen Pearson dan Corrected Item-Total Correlation. 1. Bivariate Pearson Korelasi Pearson Product Moment Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap. Koefisien korelasi item-total dengan Bivariate Pearson menggunakan rumus sebagai berikut: � = ………….. 2 Keterangan : r xy : Korelasi antara X dan Y X : Skor masing-masing pertanyaan Y : Skor total pertanyaan n : Jumlah responden             2 2 2 2           n n n Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05 Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Jika r hitung  r tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05 maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan valid. b. Jika r hitung ≤ r tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05 maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak valid. Data yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian jasa wisata tersebut merupakan data ordinal. Hal ini dikarenakan data tersebut menggunakan skala Likert yang mempunyai urutan tingka kepentingan, sebagai berikut: a sangat tidak penting diberi skor 1, b tidak penting diberi skor 2, c biasa saja diberi skor 3, d penting diberi skor 4, e sangat penting diberi skor 5. Uji validitas dilakukan pada 30 responden dimana bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel maka kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan. Uji validitas sebaiknya dilakukan secara terpisah pada lembar kerja yang berbeda antara satu konstruk variabel dengan konstruk variabel yang lain sehingga dapat diketahui butir- butir pertanyaan variabel mana yang paling banyak tidak valid. Pengujian validitas diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2007.

3.6.2. Uji Reliabilitas