Konsumen Karakteristik Demografi Konsumen

Mengacu pada definisi yang dipaparkan, dapat dikatakan bahwa penelitian ini merupakan suatu riset pemasaran bagi Kebun Raya Bogor dengan ruang lingkup tertentu, yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah hingga interpretasi hasil penelitian. Penelitian ini juga dilakukan sedemikian rupa agar memiliki objektivitas, dimana informasi yang disajikan berdasarkan deskripsi sebagai terperinci dari data dan fakta. Hasil penelitian memberikan beberapa rekomendasi sebagai implikasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen Kebun Raya Bogor.

2.3. Konsumen

Menurut Sumarwan 2011 konsumen terdiri dari dua jenis, yaitu konsumen individu dan organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri, digunakan anggota keluarga lain atau seluruh anggota keluarga. Konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit, dimana mereka harus membeli produk dan peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Semua jenis organisasi ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yang disebut konsumen adalah setiap orang yang memanfaatkan, menggunakan barang atau jasa yang dipasarkan, untuk diri sendiri, keluarga, orang lain dan tidak untuk diperdagangkan konsumen akhir. Menurut Kennedy dalam Sumarwan 2011 hak-hak konsumen terdiri dari hak untuk memperoleh keamanan the right to be safety, hak memperoleh informasi the right to be informed, hak untuk didengar the right to be heard, dan hak untuk memilih the right to choose.

2.4. Karakteristik Demografi Konsumen

Menurut Sumarwan 2011 konsumen memiliki karakteristik yang dapat mempengaruhi perilaku dalam proses keputusan pembelian. Karakteristik konsumen meliputi pengetahuan dan pengalaman konsumen, kepribadian konsumen dan karakteristik demografi konsumen. Demografi akan menggambarkan karakteristik suatu penduduk. Beberapa karakteristik demografi yang sangat penting untuk memahami konsumen adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, status pernikahan, tempat tinggal. Memahami usia konsumen adalah penting, karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda. Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik konsumen yang saling berhubungan. Menurut Yoeti 2005 menggolongkan usia dan kelompok ke dalam dua faktor yang sering digunakan untuk melakukan segmentasi pasar dalam industri pariwisata. Usia, status dan struktur dapat mempengaruhi pilihan melakukan perjalanan ataupun tidak. Usaha penganekaragaman untuk memilih didasarkan pada beberapa faktor, yaitu faktor tujuan pariwisata, jenis kelamin, umur, dan mode. Pengaruh karakteristik demografi dan kaitannya dengan keinginan konsumen khususnya dalam aktivitas wisata adalah sebagai berikut: 1. Umur: para remaja banyak yang menginginkan obyek wisata yang agak sulit untuk dicapai dan petualangan, sebaliknya untuk orang yang lebih tua tidak lagi kuat untuk melakukan aktivitas yang memerlukan kekuatan tubuh seperti mendaki gunung. 2. Jenis kelamin: minat dan kebutuhan wisatawan pria hampir sama dengan wisatawan wanita, hanya ada beberapa yang berbeda. Wanita lebih memperhatikan masalah keberadaan fasilitas dan pelayanan terutama makanan, wanita lebih membelanjakan uangnya, dalam perjalanan wanita cenderung mudah lelah dan cepat kehilangan rasa antusias terhadap atraksi wisata. Wanita umumnya lebih senang pada yang indah dan halus serta tidak menyukai hal kasar. 3. Status pernikahan: status seseorang turut mempengaruhi pilihannya untuk melakukan perjalanan pariwisata. Oleh karena itu suatu paket wisata lebih banyak dibeli oleh orang yang tidak mempunyai tanggung jawab, seperti bujangan. 4. Pendapatan: pendapatan seseorang banyak sekali menentukan apakah ia dapat mengikuti suatu perjalanan atau tidak. Biasanya orang baru akan melakukan perjalanan wisata kalau kebutuhan pokoknya terpenuhi. Umumnya jika pendapatan bertambah, maka orang cenderung membelanjakan uangnya untuk bersenang-senang, membeli TV, radio, lemari es dan perjalanan wisata. 5. Pendidikan: hubungan yang positif biasanya terjadi antara pendidikan dan pencarian. Konsumen yang lebih tinggi pendidikannya memiliki kepercayaan yang lebih besar akan menggunakan pencarian secara lebih efektif.

2.5. Perilaku Konsumen