Apakah kegiatan qiro’ati dijadikan media pendidikan karakter? Berapa kali pelaksanaan qiro’ati dilaksanakan? Tujuan apa yang ingin Nilai pendidikan karakter apa saja yang diharapkan dari kegiatan Bagaimana strategi yang diterapkan dala

Lampiran 7 Hasil Wawancara Wakil Kepala Bidang Qiro’ati Nama : Ahmad Zaeni, S.Ag Jabatan : Wakil Kepala Bidang Qiro’ati HariTanggal : Selasa, 01 November 2016 Tempat : Kantor Wakil Kepala Sekolah Waktu : 10.40 WIB

1. Bagaimana pendapat BapakIbu mengenai pendidikan karakter di SDIT

Darul Muttaqien? Jawaban : Pendapat saya mengenai pendidikan karakter di SDIT ini sudah sangat baik, karena pendidikan karakter adalah salah satu upaya untuk membangun akhlakul qarimah pada masing-masing anak. Proses pengembangan akhlakul karimah itu bukan hanya mendidik pada hal-hal yang sifatnya eksax, tapi bisa juga mendetail dan mendalam pada perubahan perilaku anak baik di sekolah maupun di rumah.

2. Apa saja bentuk kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan

pendidikan karakter? Jawaban : Kegiatannya yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan karakter disini banyak, pertama untuk pembelajaran qiro’ati disini melatih kedisiplinan anak ketika mereka belajar dalam hal materi qiro’ati, bukan hanya pada materi qiro’ati saja, tetapi proses pembelajarannya pun di tanamkan disiplin dan tanggung jawab dari tanda bacaan qiro’ati. 3. Apakah kegiatan qiro’ati dijadikan media pendidikan karakter? Jawaban : Iya, sangat menjadi media dalam proses pendidikan karakter di sekolah dan hasilnya bisa dilihat dari laporan orang tua di rumah. Ketika anak mendengar bacaan sholat atau bacaan ngaji yang salah, maka si anak itu mengingatkan bahwa panjang pendek bacaannya ada yang tidak tepat. 4. Berapa kali pelaksanaan qiro’ati dilaksanakan? Tujuan apa yang ingin dicapai dari pendidikan karakter dalam kegiatan qiro’ati di sekolah? Jawaban : Qiro’ati dilaksanakan di SDIT Darul Muttaqien itu selama 5 hari dari hari senin sampai hari jum’at jam 8 sampai dengan jam 9. Dengan proses pembelajaran 15 menit itu anak-anak baca klasikal, kemudian 30 menit anak baca individual atau maju satu-satu setiap anak dan terakhir 15 menit kembali ke klasikal lagi. Dengan tujuan agar mereka lulus IMTAS koordinator jabodetabok, dan bisa ikut khotmil qur’an di sekolah sini yang meningkatkan sikap perubahan pada siswa khususnya pada bacaan al- qur’an nya.

5. Nilai pendidikan karakter apa saja yang diharapkan dari kegiatan

qiro’ati yang diikuti siswa? Jawaban : Banyak sekali, yang pertama yaitu kedisiplinan anak dalam bacaan di rumah maupun di sekolah. Kemudian kita tanamkan ni lai ketawadhu’an, nilai keberanian, terus kita tanamkan nilai religius juga sehingga anak dapat melaksanakan nilai-nilai tersebut di kehidupan sehari-hari.

6. Bagaimana strategi yang diterapkan dalam rangka penanaman

pendidikan karakter pada kegiatan qiro’ati siswa? Jawaban : Strategi yang di terapkan dalam rangka penanaman pendidikan karakter pada kegiatan qiro’ati di sini ialah yang pertama kita melakukan pendekatan pada anak, karena tidak semua anak yang menerima guru jilid qior’atinya. Dengan perbedaan anak itu, maka kita melakukan pendekatan dan motivasi kepada anak-anak, agar anak-anak dapat menerima kepada guru siapa saja mereka diajarkan. 7. Apa saja kendala dalam menerapkan pendidikan karakter di sekolah?