pendidikan karakter adalah upaya membentukmengukir kepribadian manusia melalui pengetahuan knowing, perasaan feeling, dan
tindakan acting. Tanpa melibatkan ketiga ranah tersebut pendidikan karakter tidak akan berjalan efektif.
25
Hal senada pula diungkapkan oleh Deni Damayanti bahwa, pendidikan karakter merupakan suatu usaha yang direncanakan secara
bersama yang bertujuan menciptakan generasi penerus memiliki dasar- dasar pribadi yang baik, baik dalam pengetahuan, perasaan, dan
tindakan.
26
Pendapat lain mengatakan,
bahwa pendidikan
karakter merupakan pendidikan ihwal karakter, atau pendidikan yang
mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga ranah cipta, rasa, dan karsa.
27
Artinya pendidikan karakter sebuah proses tuntunan ke arah yang baik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter.
Dapat ditarik
benang merah,
bahwasanya pendidikan
karakterbudi pekerti dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang
bertujuan mengembangkan
kemampuan peserta
didik untuk
memberikan keputusan, untuk memelihara apa yang baik dan mewujudkan serta melaksanakan kebaikan ke dalam kehidupan sehari-
hari dengan sepenuh hati.
2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter
Pada dasarnya tujuan dan fungsi pendidikan karakter adalah mendorong lahirnya anak-anak yang baik dengan tumbuh dan
berkembangnya karakter yang baik akan mendorong peserta didik tumbuh dengan kapasitas dan komitmennya untuk melakukan berbagai
25
Amirulloh Syarbini, Op, Cit., h. 13
26
Deni Damayanti, Panduan Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah, Yogyakarta: Araska, 2014, Cet. I, h. 12
27
Barnawi M. Arifin,. Op, Cit., h. 22
hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar serta memiliki tujuan hidup.
Tujuan pendidikan karakter adalah sebagai peningkatan wawasan, perilaku, dan keterampilan, dengan berlandaskan empat pilar
pendidikan. Tujuan akhirnya adalah terwujudnya insan yang berilmu dan berkarakter.
Adapun tujuan pendidikan karakter sejalan dengan Undang- Undang Dasar 1945 Pasal 3 3
: “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
suatu sistem
pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang- undang”.
Pendidikan Nasional bertujuan : “Untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab” UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Pasal 3.
Dalam hubungannya dengan pendidikan, pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,
pendidikan moral, pendidikan watak, atau bahkan nilai-nilai karakter yang bertujuan mengembangkan kemampuan para siswa untuk
memberikan keputusan
baik-buruk, memelihara
kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari
dengan sepenuh hati. Menurut Kemendiknas, tujuan pendidikan karakter antara lain:
a. Mengembangkan potensi kalbunuraniafektif peserta didik
sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang
terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab
peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menjadi
manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan e.
Mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan,
serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan dignity.
28
Pendidikan karakter bertujuan membentuk dan membangun pola pikir sikap, dan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang
positif, berakhlak karimah, berjiwa luhur, dan bertanggung jawab. Secara substantif, tujuan pendidikan karakter adalah memimbing dan
memfasilitasi anak agar memiliki karakter positif baik.
29
Adapun tujuan pendidikan karakter yang sesungguhnya jika dihubungkan dengan falsafah Negara Republik Indonesia adalah
mengembangkan karakter peserta didik agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila.
30
Namun, pendidikan karakter belum menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Menurut Maswardi Muhammad Amin, Berdasarkan komitmen tersebut dirumuskan tujuan pendidikan karakterbudi
pekerti secara
umum adalah
untuk membangun
dan mengembangkan karakterbudi pekerti peserta didik pada setiap
jalur, jenis, dan jenjang pendidikan agar dapat menghayati dan mengamalkan nilai-nilai butir sila dari Pancasila. Secara khusus
bertujuan mengembangkan potensi anak didik agar berhati baik, berpikiran baik, berkelakuan baik, memiliki sikap percaya diri,
bangga pada bangsa dan Negara, dan mencintai sesama umat manusia.
31
Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, berorientasi,
bergotong royong, berjiwa patriotik berkembang dinamis, berorientasi
28
Agus Zaenul Fitri, Op, Cit., h. 24
29
Ibid., h. 22
30
Anas Salahudin, dan Irwanto Alkrienciehie, Op, Cit., h. 43
31
Mawardi Muhammad Amin, Pendidikan Karakter Anak Bangsa, Jakarta: Badouse Media Jakarta, 2011, h. 37
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.
32
Telah dijelaskan di atas, bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah membentuk, menanamkan, memfasilitasi dan mengembangkan
nilai-nilai positif pada anak sehingga menjadi pribadi yang unggul dan bermartabat. Kemudian, selain adanya tujuan maka diperlukan juga
fungsi sebagai keseimbangan jalannya pendidikan. Fungsi pendidikan karakter menumbuh kembangkan kemampuan
dasar peserta didik agar berpikir cerdas berperilaku yang berakhlak, bermoral, dan berbuat sesuatu yang baik, yang bermanfaat bagi diri
sendiri, keluarga dan masyarakat domain kognitif, afektif, dan psikomotorik, membangun kehidupan bangsa yang multikulutur,
membangun peradaban bangsa yang cerdas berbudaya yang luhur, berkontribusi
terhadap pengembangan
hidup umat
manusia, membangun sikap warga negara yang cinta damai, kreatif, mandiri,
maupun hidup berdampingan dengan bangsa lain.
33
Sebagaimana dikutip dari Ahmad Fikri bahwa fungsi pendidikan karakter adalah:
a. Pengembangan: pengembangan potensi dasar peserta didik agar
berhati, berpikir, dan berperilaku baik; b.
Perbaikan: memperkuat dan membangun perilaku bangsa multikultur untuk menjadi bangsa yang bermartabat;
c. Penyaring: untuk menyaring budaya yang negatif dan menyerap
budaya yang sesuai dengan nilai budaya dan karakter bangsa untuk meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam
pergaulan dunia.
34
32
Daryanto dan Suryatri Darmiatun, Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah, Yogyakarta: Gava Media, 2013, h. 44
33
Mawardi Muhammad Amin,. Op, Cit., h. 37
34
Anas Salahudin M., dan Irwanto Alkhrienche., Op. Cit., h.104-105
Pendapat lain dari Daryanto, bahwa pendidikan karakter berfungsi 1 mengembangkan potensi dasar agar berhati baik,
berpikiran baik, dan berperilaku baik; 2 memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; 3 meningkatkan peradaban bangsa
yang kompetitif dalam pergaulan dunia.
35
Dapat dipahami bahwa tujuan dari pendidikan karakter membentuk kepribadian yang baik bagi peserta didik, baik dalam
berpikir, baik dalam berperilaku, baik dalam berakhlak mulia, ataupun dari segi kehidupan yang lainnya. Dengan tujuan pendidikan karakter
maka fungsi pendidikan karakter sebagai penopang dari tingkah laku peserta didik untuk mengetahui benar salah, baik buruk, dan sesuai
nilai-nilai luhur Pancasila.
3. Macam-Macam Nilai Pendidikan Karakter