Wawancara Observasi Langsung Teknik Pengumpulan Data

kegiatan-kegiatan pembiasaan melalui referensi buku dan berita-berita dari sumber terpercaya. Dalam penelitian kualitatif sumber data akan berkembang terus snowball secara bertujuan purposive sampai data yang dikumpulkan dianggap memuaskan. 3 Oleh karena itu, sumber data akan bertambah terus jika sumber data yang ditentukan belum dapat memberikan data yang relevan bagi penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah adalah prosedur yang sistematis untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui setting dari berbagai sumber, dan berbagai cara. 4 Pengumpulan data merupakan proses pencatatan peristiwa, keterangan, karakteristik atau hal-hal yang berkaitan dengan sebagian obyek yang akan mendukung penelitian, atau sebagai salah satu cara yang dapat digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data . Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan teknik yang menjadi bahan dasar dalam penelitian. Teknik-tekniknya adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. 5 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara semiterstruktur yang ingin dilakukan. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana 3 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011, h. 78 4 Djam’an Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2013, cet. V, h. 103 5 Sugiyono,. Op. Cit., h. 231 fihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. 6 Penulis mewawancarai kepala sekolah sebagai sumber utama dan wakil kepala sekolah sebagai sumber tambahan, serta dari beberapa guru untuk memperkuat jawaban mengenai implementasi program pendidikan karakter yang diterapkan ke dalam kegiatan-kegiatan di SDIT Darul Muttaqien-Parung Bogor.

2. Observasi Langsung

Dalam penelitian kualitatif, salah satu teknik yang digunakan untuk mengamati secara langsung responden di lapangan ialah dengan teknik observasi. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan pasif. Artinya, dalam observasi di sini penulis hanya sebagai pengamat yang tidak terlibat secara langsung pasif mengikuti kegiatan yang ada di dalam sekolah tersebut mengenai program pendidikan karakter yang diintegrasikan ke dalam kegiatan pembiasaan siswa di SDIT Darul Muttaqien-Parung Bogor. Menurut Spradley, tahapan observasi ada tiga yaitu observasi deskriptif, observasi terfokus dan observasi terseleksi: 7 1 Observasi deskriptif Pada tahap ini penulis belum membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti melakukan penjelajahan umum, dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Dalam tahap ini, penulis mengawali mencari opini-opini lewat internet tentang masyarakat mengenai SDIT Darul Muttaqien. Kemudian penulis melakukan observasi awal dengan menghubungi Kepala Sekolah untuk mengetahui gambaran secara umum yang ada di SDIT Darul Muttaqien-Parung Bogor. 6 Sugiyono,. Op. Cit., h. 233 7 Sugiyono,. Op. Cit., h. 230-231 2 Observasi terfokus Pada tahap ini penulis sudah melakukan mini tour observation, yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. Pada tahap observasi ini, penulis memfokuskan penelitiannya kepada aspek pendidikan yang sejalan dengan pendidikan karakter, dalam tahap ini difokuskan pada kegiatan- kegiatan yang di realisasikan di sekolah dalam menunjang keberhasilan pendidikan karakter. 3 Observasi terseleksi Pada tahap ini penulis telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci. Maka dalam penelitian ini, penulis memfokuskan penelitiannya tentang “Implementasi program pendidikan karakter yang dilaksanakan melalui program pengembangan budaya sekolah pada siswa di SDIT Darul Muttaqien-Parung Bogor”.

3. Dokumentasi