Kemudian hambatan lain yang datang dari lingkungan rumah, bahwa ada beberapa orang tua yang kurang mendukung akan kegiatan-kegiatan anaknya di
sekolah, artinya mereka tidak memberikan perhatian dan penguatan lebih terhadap anaknya karena faktor kesibukan orang tuanya, sehingga anak tidak
merealisasikan kegiatan yang ada di sekolah ke dalam lingkungan rumahnya.
C. Temuan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang diperoleh penulis maka dapat diketahui ada keberhasilan dan hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan pendidikan
karakter di SDIT Darul Muttaqien Bogor full day school. Menurut penulis,
keberhasilan yang dicapai dari pendidikan karakter dalam membentuk karakter siswa yaitu:
1. Penerapan pendidikan karakter sudah diintegrasikan dalam berbagai
kegiatan. Hal ini terlihat pada proses kegiatan belajar mengajar KBM maupun di
luar KBM seperti ekstrakurikuler dan kelas qiro’ati yang menjadi kelas khusus untuk memperbaiki bacaan dalam hukum al-
qur’an dengan padat menanamkan unsur nilai-nilai karakter agama maupun bangsa.
Pendidikan karakter yang ditanamkan di SDIT Darul Muttaqien- Parung Bogor juga dilaksanakan pada kegiatan sehari-hari yang menjadi
rutinitas di sekolah ini, bahkan sudah menjadi budaya serta ciri khas dari SDIT Darul Muttaqien Bogor. Selain itu hal ini ditunjukkan dengan
keteladanan guru, yang selalu mengajarkan nilai nilai positif, nilai-nilai baik di seluruh kegiatan siswa. Mulai dari nilai religius, nilai akademis, nilai
kesopanan, kebersihan dan lain lain. 2.
Pelaksanaan program pembiasaan pendidikan karakter SDIT Darul Muttaqien-Parung Bogor merupakan sekolah umum
bukan pula berbasis keseluruhan agama seperti Madrasah Ibtidaiah, namun sekolah ini salah satu yang menerapkan sistem full day school, di samping
lingkungan sekolah ini berada di bawah yayasan pondok pesantren darul muttaqien, jadi secara proses pendidikan banyak sekali memasukkan unsur-
unsur nilai keislaman. Ini dapat dilihat pada proses KBM sehari-hari dan
banyaknya program pembiasaan karakter yang diprogramkan seperti sholat sunnah dhuha, tadarus sebelum memulai pembelajaran di kelas, pembacaan
ikrar syahadat agar anak mengingatnya. Kemudian merayakan hari besar Islam Sholat Idul Adha, perayaan tahun baru Islam, pemotongan hewan
Qurban, peringatan h ari Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’ Mi’raj dan
lainnya. Tidak hanya pembiasaan religius saja yang diterapkan, akan tetapi pembiasaan untuk mencintai tanah air pun dilakukan di sekolah ini, seperti
pembacaan ikrar janji siswa setiap pagi hari sebelum memulai KBM dan melakukan upacara peringatan nasional hari kemerdekaan 17 Agustus
1945, hari pahlawan, hari guru dan lainnya. 3.
Pelaksanaan pendidikan karakter di SDIT Darul Muttaqien-Parung Bogor sangatlah padat, sehingga ada beberapa siswa yang memiliki kemampuan
lambat memahami pelajaran dan perlu bimbingan lebih ekstra lagi, karena tidak semua siswa memiliki karakter sama. Kemudian dari peran orang tua
yang beberapa tidak mendukung secara penuh pembiasaan anaknya di rumah, karena faktor kesibukan mereka masing-masing sehingga anak tidak
diperhatikan secara penuh pembiasaan yang terbawa dari sekolah ke dalam lingkungan rumahnya, sehingga tidak ada dorongan dari orang tua untuk
memperkuat pembiasaan yang dilakukan oleh anak di rumah.
105
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Dari penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa: 1.
Pelaksanaan pembiasaan pendidikan karakter di SDIT Darul Muttaqien- Parung Bogor sudah berjalan dengan cukup baik. Hal ini terbukti dari
pelaksanaannya dilakukan secara menyeluruh, mulai dari kegiatan siswa sehari-hari maupun kegiatan yang sudah terprogram seperti kegiatan
pembelajaran formal di sekolah kelas dan kegiatan ekstrakurikuler. Dalam proses pelaksanaan pendidikan karakter baik Kepala Sekolah,
Guru serta seluruh stakeholder yang ada di SDIT Darul Muttaqien- Parung Bogor telah memberikan keteladanan, teguran, nasehat, serta
memberikan pengarahan kepada siswa agar siswa lebih bisa menyerap dan menyadari kesalahannya, terutama untuk perubahan karakter yang
lebih baik dalam dirinya. 2.
Kendala yang dialami oleh sekolah dalam melakukan pembiasaan pendidikan karakter ada dua faktor, pertama dari siswa dan yang ke dua
dari orang tua siswa itu sendiri. SDIT Darul Muttaqien-Parung Bogor memiliki banyak kegiatan yang sangat padat, karenanya ada beberapa
siswa yang memiliki kemampuan lambat memahami pelajaran sehingga harus lebih ekstra lagi untuk membimbingnya, ditambah ketika ada
siswa yang bermasalah. Faktor kedua yaitu datang dari beberapa orang tua siswa yang kurang mendukung kegiatan anaknya ketika pembiasaan
di sekolah terbawa ke dalam lingkungan rumahnya, disebabkan karena kesibukan orang tua yang kurang memperhatikan dan mendorong akan
pembiasaan-pembiasaan positif.