Analisis Data METODE PENELITIAN

e. Simpangan baku � = 8 − = 10 Berdasarkan perhitungan diatas, maka diperoleh kategorisasi seperti pada tabel berikut ini. Tabel 3.7 Kategorisasi Skor Pemahaman Siswa tentang Kepemilikan Karakter Berjiwa Besar di Kelas VII D SMP Negeri 4 Wates Tahun Ajaran 20142015 Norma Kriteria Skor Rentang Skor Subjek Angket Pemahaman Karakter Berjiwa Besar Kategori � + , � � � Sangat Baik � + , � � ≤ � + , � � ≤ Baik � − , � � ≤ � + , � � ≤ Sedang � − , � � ≤ � − , � � ≤ Buruk � ≤ � − , � � ≤ Sangat Buruk Dari kategorisasi yang dibuat, peneliti juga membuat persentase frekuensi siswa yang berada pada 5 kategori sangat baik, baik, sedang, buruk, dan sangat buruk tingkat pemahaman tentang kepemilikan karakter berjiwa besar. Tujuan membuat persentase ini adalah agar lebih mudah melihat dan membaca frekuensi atau jumlah siswa yang ada pada kategori sangat baik, baik, sedang, buruk, dan sangat buruk. 2. Analisis Data Angket Karakter Berjiwa Besar Peneliti melakukan penskoran angket dengan memberikan skor pada butir positif + 4 untuk jawaban sangat sering, 3 untuk jawaban sering, 2 untuk jawaban jarang dan 1 untuk jawaban tidak pernah. Pada butir negatif - diberi skor 1 untuk jawaban sangat sering, 2 untuk jawaban sering, 3 untuk jawaban jarang dan 4 untuk jawaban tidak pernah. Peneliti membandingkan skor seluruh subjek pada siklus I, siklus II, dan siklus III dengan menyajikan sebuah grafik garis. Peneliti menghitung frekuensi siswa yang mengalami perkembangan, tidak me- ngalami perkembangan, serta siswa yang tidak menunjukkan perubahan apapun tetap dan membuat persentasenya. Peneliti membuat kategorisasi untuk lebih mudah mengelompokkan skor subjek siswa. Kategorisasi skor didapatkan berdasarkan perhitungan berikut ini. a. Skor maksimum teoritik � ax = 25 × 4 = 100 b. Skor minimum teoritik � i = 25 × 1 = 25 c. Range Luas jarak = 100 – 25 = 75 d. Mean teoritik � = + = 62,5 e. Simpangan baku � = − = 12,5 Berdasarkan perhitungan diatas, maka diperoleh kategorisasi seperti pada tabel berikut ini. Tabel 3.8 Kategorisasi Skor Tingkat Karakter Berjiwa Besar oleh Siswa Kelas VII D SMP Negeri 4 Wates Tahun Ajaran 20142015 Norma Kriteria Skor Rentang Skor Subjek Angket Karakter Berjiwa Besar Kategori � + , � � � Sangat Baik � + , � � ≤ � + , � � ≤ Baik � − , � � ≤ � + , � � ≤ Sedang � − , � � ≤ � − , � � ≤ Buruk � ≤ � − , � � ≤ Sangat Buruk Dari kategorisasi yang dibuat, peneliti juga membuat persentase frekuensi siswa yang berada pada 5 kategori sangat baik, baik, sedang, buruk, dan sangat buruk dalam menerapkan karakter berjiwa besar. Tujuan membuat persentase ini adalah agar lebih mudah melihat dan membaca frekuensi atau jumlah siswa yang ada pada kategori sangat baik, baik, sedang, buruk, dan sangat buruk. 3. Analisis Data Validasi Program untuk Mitra Kolaboratif Validasi program yang diberikan kepada mitra kolaboratif dianalisis dengan memberikan skor pada alternatif jawaban yang dipilih oleh mitra kolaboratif. Pada tabel berikut disajikan keterangan penilaian yang diberikan untuk setiap alternatif jawaban yang dipilih oleh mitra kolaboratif. Tabel 3.9 Penilaian Validasi Program untuk Mitra Kolaboratif Alternatif Jawaban Skor Keterangan + + + 2,0 – 3,0 Sangat lebih baik + + 1,1 – 1,9 Lebih baik + 1,0 Sedikit lebih baik ‒ – -1 Sedikit kurang ‒ ‒ -1 – -2 Sangat kurang ‒ ‒ ‒ -2 – -3 Sangat buruk 4. Analisis Data Validasi Program untuk Siswa Peneliti memberikan skor pada alternatif jawaban yang dipilih siswa sebagai responden dalam validasi program untuk siswa. Jika siswa memilih “ya” maka diberikan skor 1, dan jika memilih “tidak” diberikan skor 0, tetapi jika memilih “tidak tahu” maka tidak diberikan skor. Lalu peneliti menghitung jumah siswa yang memilih alternatif jawaban pada setiap item yang terdapat pada lembar penilaian validasi kemudian membuat persentasenya. 5. Data observasi Data observasi karakter berjiwa besar siswa yang diperoleh pada saat pelaksanaan bimbingan, dianalisis dengan menggunakan metode turus. Menurut Supratiknya 2015 pada metode turus semua alternatif jawaban atau opsi jawaban pada masing-masing item yang ditampilkan dalam lembar ringkasan lembar observasi, selanjutnya frekuensi atau jumlah kali masing-masing opsi yang dituliskan oleh responden pengamat dapat diturus atau di-tally pada ruang atau kolom yang disediakan. Manfaat metode turus ini adalah menunjukkan distribusi atau sebaran jawaban seluruh responden pada masing-masing item di lembar observasi.

K. Uji Signifikansi Hasil Upaya Pengembangan Karakter Berjiwa Besar

Sebelum Dan Sesudah Tindakan Guna melihat apakah terdapat peningkatan yang signifikan pada hasil upaya pengembangan karakter berjiwa besar saat sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan klasikal kolaboratif menggunakan metode kelompok yang diaplikasikan dalam permainan pada siswa kelas VII D SMP Negeri 4 Wates Tahun Ajaran 20142015 maka dilakukan uji hipotesis menggunakan rumus T-Test untuk kelompok dependen paired sample T- test. Menurut Suparno 2011 t-test untuk kelompok dependen paired sample T-test digunakan untuk mengetes satu kelompok yang dites dua kali yaitu pada pre-test dan post-test. Maka pada penelitian ini yang akan diuji hipotesis adalah data pre-test dan post-test yang telah peneliti peroleh dari angket pemahaman karakter berjiwa besar. Berikut rumus t yang digunakan Suparno, 2011. ��� = �̅ − �̅ √[∑ � − ∑ � � ] � � − Di mana: D : Perbedaan antara skor tiap subjek = �� − �� N : Jumlah pasang skor jumlah pasangan Derajat kebebasan : Df = N −1

L. Kriteria Indikator Keberhasilan

Hidayat Badrujaman 2012 menjelaskan bahwa indikator keberhasilan merupakan kriteria yang ditetapkan sebagai dasar menentukan apakah tindakan yang dilakukan berhasil atau tidak. Keberhasilan penelitian ini dapat dilihat melalui pengukuran angket tingkat karakter berjiwa besar dan juga angket pemahaman karakter berjiwa besar, sejauh mana terdapat perkembangan pemahaman tentang kepemilikan karakter berjiwa besar dalam diri dan penerapan karakter berjiwa besar ke arah yang semakin baik. 1. Kriteria indikator keberhasilan dilihat dari angket pemahaman karakter berjiwa besar Penelitian ini dikatakan berhasil jika: a. Subjek siswa berada pada kategorisasi pemahaman tentang kepemilikan karakter berjiwa besar diatas sedang. Dengan kata lain, tidak ada subjek siswa berada pada capaian kategori sedang atau dibawah kategori sedang. b. Jumlah subjek siswa yang mengalami perkembangan pemahaman akan kepemilikan karakter berjiwa besar pada saat sebelum dan sesudah dilakukan tindakan meningkat. c. Terdapat peningkatan rata-rata skor subjek siswa angket pemahaman karakter berjiwa besar pada saat sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan tindakan. 2. Kriteria indikator keberhasilan dilihat dari angket karakter berjiwa besar Penelitian ini dikatakan berhasil jika: a. Tingkat karakter berjiwa besar subjek siswa berada pada kategori diatas sedang. Dengan kata lain, tidak ada subjek siswa berada pada capaian kategori sedang atau dibawah kategori sedang. b. Jumlah subjek siswa yang mengalami perkembangan pada tingkat karakter berjiwa besar meningkat pada siklus I, siklus II, dan siklus III. c. Terdapat peningkatan rata-rata skor subjek siswa angket karakter berjiwa besar pada siklus I, siklus II, dan siklus III.

Dokumen yang terkait

Peningkatan karakter bersahabat melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning (penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas VII B SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2015/ 2016).

1 4 211

Upaya peningkatan motivasi belajar intrinsik siswa SMP melalui bimbingan kelompok berbasis outbound (penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII dan VIII di Asrama St. Aloysius Turi).

0 8 189

Peningkatan motivasi mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan edukatif : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

0 0 178

Minat siswa terhadap layanan bimbingan klasikal pada kelas yang menggunakan dinamika kelompok dan pada kelas yang tidak menggunakan dinamika kelompok : studi deskriptif pada siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta dan SMP Negeri 2 Gantiwarno Klaten

0 16 126

Peningkatan motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui penerapan dinamika kelompok (permainan) : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman, tahun ajaran 2012/2013.

0 0 201

Peningkatan karakter ksatria melalui pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.(penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas V

0 0 179

Peningkatan motivasi mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan edukatif penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajara

1 1 176

Minat siswa terhadap layanan bimbingan klasikal pada kelas yang menggunakan dinamika kelompok dan pada kelas yang tidak menggunakan dinamika kelompok

0 1 124

UPAYA BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA

0 2 19

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI PENERAPAN DINAMIKA KELOMPOK (PERMAINAN) ( Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 20122013 )

0 3 199