2. Karakteristik Individu yang Berjiwa Besar
Fathurrahman, dkk 2013 mengungkapkan karakteristik individu yang berjiwa besar adalah sebagai berikut.
a. Mengakui kesalahan
Individu yang memiliki karakter berjiwa besar akan berani mengakui bila melakukan kesalahan baik di rumah, sekolah
maupun dalam pergaulan, menghindari sikap ingkar dan bohong, serta bersikap jujur dan bertanggung jawab.
b. Menghargai orang lain
Individu yang memiliki karakter berjiwa besar akan menghargai orang lain dengan cara terbiasa menyadari kelebihan orang lain dan
tidak segan belajar dari contoh yang ada baik dalam ilmu pengetahuan maupun pengalaman dan menghindari sikap angkuh.
c. Mawas Diri
Individu yang memiliki karakter berjiwa besar memiliki sikap mawas diri dengan berani melakukan intropeksi dan bertanggung
jawab terhadap segala yang dilakukan baik di sekolah, dalam pergaulan, organisasi maupun masyarakat luas, dan selalu
menghindari sikap dan tindakan licik.
3. Upaya Pengembangan Karakter Berjiwa Besar
Buchori dalam Fathurrahman, dkk, 2013 menyebutkan bahwa upaya pengembangan karakter salah satunya karakter berjiwa berjiwa
besar seharusnya mampu membawa siswa ke pengenalan nilai secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kognitif, penghayatan nilai secara afektif, akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Fathurrahman, dkk
2013 karakter dikembangkan melalui tahap pengetahuan knowing, pelaksanaan acting, dan kebiasaan habit. Pengembangan karakter
dalam suatu sistem pendidikan adalah keterkaitan antara komponen- komponen karakter yang mengandung nilai-nilai perilaku, yang dapat
dilakukan atau bertindak secara bertahap dan saling berhubungan antara pengetahuan nilai-nilai perilaku dengan sikap atau emosi yang kuat
untuk melaksanakannya baik terhadap Tuhan YME, dirinya sesama, lingkungan, bangsa dan Negara serta dunia internasional.
Upaya pengembangan karakter dilakukan melalui pendidikan karakter yang tertuang pada kurikulum yang digunakan di sekolah, salah
satunya adalah pengimplementasian pendidikan karakter menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Pada halaman berikut
disajikan tabel mengenai pengimplementasian pendidikan karakter menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP.
Tabel 2.3 Pengimplementasian pendidikan karakter menurut
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
1. Integrasi dalam mata
pelajaran Mengembangkan Silabus dan RPP pada
kompetensi yang telah ada sesuai dengan nilai yang akan diterapkan
2. Integrasi dalam Muatan
Lokal a.
Ditetapkan oleh Satuan PendidkanDaerah
b. Kompetensi dikembangkan oleh
Satuan PendidikanDaerah 3.
Kegiatan Pengembangan Diri
a. Pembudayaan dan Pembiasaan
1 Pengkondisian
2 Kegiatan rutin
3 Kegiatan spontanitas
4 Keteladanan
5 Kegiatan terprogram
b. Ekstrakurikuler
Pramuka; PMR; UKS; Olah Raga; Seni; OSIS
c. Bimbingan Konseling
Pemberian layanan bagi peserta didik yang mengalami masalah
Pada tabel diatas terlihat bahwa bimbingan dan konseling memiliki peran penting untuk mengembangkan karakter siswa di sekolah. Tidak
hanya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP saja bimbingan
dan konseling
dipandang memiliki
peran dalam
pengembangan karakter
siswa di
sekolah, menurut
Venty www.prosiding.upgrismg.ac.id
pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dalam pelaksanaan kurikulum 2013 oleh
satuan-satuan pendidikan
dalam rangka
memperkuat proses
pembelajaran yang benar-benar mengupayakan pengembangan potensi peserta didik secara optimal. Oleh karena itu, konselor sekolah guru