Proses Dinamika Kelompok Hakikat Dinamika Kelompok

menyenangkan. Dalam suasana seperti itu orang dapat belajar dengan lebih baik dan bersungguh-sungguh Cremer Siregar, 1993. Rusmana dalam Zulkarnain, 2014 berpendapat bahwa saat permainan dipandang sebagai suplemen yang bermanfaat untuk digunakan sebagai penguatan dan pengukuhan pembelajaran, maka permainan tersebut dapat membantu pencapaian tujuan program. Selama bermain kita dapat berkonsentrasi pada proses bermain tanpa memikirkan akibat, lalu menarik kesimpulan serta penghatayatan dari proses yang dilaluinya. Apa yang dapat dipelajari dari permaianan, dikaitkan dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Sebagai fasilitator atau pembimbing perlu memastikan agar seluruh peserta jangan sampai terlena dalam permaianan sehingga melupakan poin-poin atau pesan moral dari setiap permainan yang akan dimainkan. Selain itu, diharapkan fasilitator atau pembimbing dapat lebih selektif dalam memilih permaianan agar permainan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan peserta.

2. Tujuan Permainan

Melalui permainan, selain menyenagkan dan mampu membuat pikiran terasa segar, peserta juga dapat mengambil pesan moral atau pelajaran dari berbagai permainan yang dimainkan seperti yang dinyatakan oleh Kroehnert dalam Zulkarnain, 2014 mengenai tujuan permainan sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Icebreaker Permainan yang dirancang sebagai icebreaker digunakan sebagai sarana untuk memulai pelatihan dengan memecahkan kebekuan suasana. Tujuannya adalah memberi peluang kepada peserta untuk memperkenalkan diri satu sama lain dan untuk menuntun mereka ke pokok permasalahan. Selain diberikan untuk memberikan kesempatan kepada peserta agar saling mengenal satu sama lain, tujuan permaianan sebagai icebreaker juga dirancang untuk mengurangi penghalang yang mungkin muncul sehingga peserta dapa dengan nyaman selama mengikuti proses bermain. b. Energizer Energizer atau permainan pembangkit semangat merupakan aktivitas yang dirancang untuk membuat kegiatan belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Energizer dapat digunakan kapan saja ketika fasilitator atau pembimbing melihat peserta sudah mulai kehilangan minat dalam mengikuti kegiatan atau mulai mengantuk. c. Team Building Team building atau latihan membangun kerja sama tim digunakan untuk memperbaiki hubungan masing-masing individu dan sub kelompok dalam suatu kelompok, atau untuk mengatasi konflik kelompok. Latihan ini seharusnya memberikan kesempatan kepada peserta untuk saling terbuka dalam mengenal satu sama lain. Selain itu, sangat penting bagi fasilitaor atau pembimbing untuk

Dokumen yang terkait

Peningkatan karakter bersahabat melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning (penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas VII B SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2015/ 2016).

1 4 211

Upaya peningkatan motivasi belajar intrinsik siswa SMP melalui bimbingan kelompok berbasis outbound (penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII dan VIII di Asrama St. Aloysius Turi).

0 8 189

Peningkatan motivasi mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan edukatif : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

0 0 178

Minat siswa terhadap layanan bimbingan klasikal pada kelas yang menggunakan dinamika kelompok dan pada kelas yang tidak menggunakan dinamika kelompok : studi deskriptif pada siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta dan SMP Negeri 2 Gantiwarno Klaten

0 16 126

Peningkatan motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui penerapan dinamika kelompok (permainan) : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman, tahun ajaran 2012/2013.

0 0 201

Peningkatan karakter ksatria melalui pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.(penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas V

0 0 179

Peningkatan motivasi mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan edukatif penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajara

1 1 176

Minat siswa terhadap layanan bimbingan klasikal pada kelas yang menggunakan dinamika kelompok dan pada kelas yang tidak menggunakan dinamika kelompok

0 1 124

UPAYA BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA

0 2 19

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI PENERAPAN DINAMIKA KELOMPOK (PERMAINAN) ( Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 20122013 )

0 3 199