Ketercapaian Kriteria Keberhasilan Hasil Penelitian

angket pemahaman karakter berjiwa besar pada saat sebelum diberikan tindakan pre-test dan sesudah diberikan tindakan post- test mengalami peningkatan sebesar 2,9 dimana rata-rata total skor pada pre-test sebesar 65,75 dan pada post-test sebesar 68,65.

b. Ketercapaian kriteria keberhasilan dilihat dari angket karakter

berjiwa besar 1 Tingkat karakter berjiwa besar subjek siswa berada pada kategori diatas sedang. Berikut ditampilkan tabel yang menggambarkan ketercapaian kriteria keberhasilan setelah dilaksanakan tindakan selama 3 siklus. Tabel 4.10 Jumlah Subyek dan Hasil Persentase Tingkat Karakter Berjiwa Besar pada Siklus I, Siklus II, dan Suklus III Rentang Skor Kategori Siklus I Siklus II Siklus III Siklus I Siklus II Siklus III Jumlah Subyek Persentase � Sangat Baik 8 6 9 25 19,35 28,12 0 � ≤ Baik 23 25 23 71,87 80,64 71,87 � ≤ 0 Sedang 1 3,12 0 � ≤ Buruk � ≤ 0 Sangat Buruk 2 Jumlah subjek siswa yang mengalami perkembangan pada tingkat karakter berjiwa besar meningkat pada siklus I, siklus II, dan siklus III. Tabel 4.11 Perkembangan Tingkat Karakter Berjiwa Besar pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Keterangan Siklus I - Siklus II Siklus II - Siklus III Siklus I - Siklus II Siklus II - Siklus III Jumlah Subyek Persentase Mengalami Perkembangan 13 17 41,93 53,12 Tidak Mengalami Perkembangan 15 14 48,38 43,75 Tetap 3 1 9,67 3,12 3 Terdapat peningkatan rata-rata total skor subyek siswa angket karakter berjiwa besar pada siklus I, siklus II, dan siklus III. Tabel 4.12 Perbandingan Rata-Rata Total Skor Subjek Siswa Angket Karakter Berjiwa Besar Pada Siklus I, Siklus II, Dan Siklus III SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III 82,31 81,93 82,06

B. Pembahasan

Perkembangan pemahaman siswa tentang kepemilikan karakter berjiwa besar sebelum dilakukan tindakan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berada pada kategori baik dengan jumlah 22 siswa, dan masih terdapat 1 siswa yang berada pada kategori sedang. Setelah melaksanakan tindakan sudah tidak terlihat siswa yang berada pada capaian kategori sedang, sebagian besar berada pada kategori sangat baik yakni 18 siswa. Sebagian besar siswa juga mengalami perkembangan pemahaman tentang kepemilikan karakter berjiwa besar sebelum dan sesudah dilaksanakannya tindakan yakni sebanyak 23 siswa atau sebesar 71,87. Secara keseluruhan perkembangan pemahaman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tentang kepemilikan karakter berjiwa besar yang dilihat melalui rata-rata perolehan angket pemahaman karakter berjiwa besar pada saat sebelum diberikan tindakan pre-test dan sesudah diberikan tindakan post-test mengalami peningkatan sebesar 2,9 dimana rata-rata total skor pada pre-test sebesar 65,75 dan pada post-test sebesar 68,65. Pemahaman siswa tentang kepemilikan karakter berjiwa besar yang mengalami perkembangan ke arah yang semakin baik ini tidak begitu saja terjadi tetapi terdapat proses yang dilewati. Seperti yang disebutkan dalam Kementrian Pendidikan Nasional 2010 bahwa proses pengembangan nilai- nilai karakter merupakan sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses tersebut dimulai dari TKRA berlanjut ke kelas satu SDMI atau tahun pertama dan berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas terakhir SMPMTs. Pendidikan karater yang terintegrasi pada semua mata pelajaran yang sudah dilaksanakan di SMP Negeri 4 Wates juga menjadi salah satu pendukung terjadinya perkembangan pemahaman siswa tentang kepemilikan karakter berjiwa besar. Hal ini sejalan dengan prinsip pendidikan karakter menurut Kementrian Pendidikan Nasional 2010 yang menyatakan bahwa proses pengembangan karakter dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler, ekstra kurikuler dan kokurikuler. Tindakan pada siklus I dengan topik bimbingan Mengakui Kesalahan menunjukkan hasil bahwa sebagian besar tingkat karakter berjiwa besar siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berada pada capaian kategori baik dengan jumlah 23 siswa. Hal tersebut menandakan bahwa siswa sudah menerapkan karakter berjiwa besar dengan baik. Penerapan karakter berjiwa besar yang telah dilakukan dengan baik dipengaruhi adanya pendidikan karakter yang diterima oleh siswa baik di lingkungan keluarga, sekolah, ataupun lingkungan tempat tinggal siswa sehingga secara tidak langsung siswa sudah menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih menurut Kementrian Pendidikan Nasional 2010 pendidikan karakter terkait erat kaitannya dengan habit atau kebiasaan yang terus menerus dipraktekkan atau dilakukan. Pada siklus II dengan topik bimbingan Meminta dan Memberi Maaf menunjukkan bahwa siswa yang tidak mengalami perkembangan pada tingkat karakter berjiwa besar jumlahnya lebih sedikit dibandingkan yang mengalami perkembangan. Siswa yang mengalami perkembangan sebesar 41,93 atau 13 siswa dan yang tidak mengalami perkembangan sebesar 48,38 atau 15 siswa. Sedikitnya jumlah siswa yang mengalami perkembangan juga diikuti oleh penurunan rata-rata jumlah skor angket karakter berjiwa besar yang menjadi acuan untuk melihat perkembangan tingkat karakter berjiwa besar secara keseluruhan. Pada siklus I rata-rata skor angket karakter berjiwa besar adalah 82,81 dan pada siklus II adalah 81,93, maka rata-rata skor angket karakter berjiwa besar turun sebesar 0,38. Meskipun dari hasil pengamatan siswa lebih aktif dan kegiatan yang dilakukan lebih bervariatif tetapi hal tersebut tidak berpengaruh pada perkembangan siswa dalam tingkat karakter berjiwa besarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Peningkatan karakter bersahabat melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning (penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas VII B SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2015/ 2016).

1 4 211

Upaya peningkatan motivasi belajar intrinsik siswa SMP melalui bimbingan kelompok berbasis outbound (penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII dan VIII di Asrama St. Aloysius Turi).

0 8 189

Peningkatan motivasi mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan edukatif : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

0 0 178

Minat siswa terhadap layanan bimbingan klasikal pada kelas yang menggunakan dinamika kelompok dan pada kelas yang tidak menggunakan dinamika kelompok : studi deskriptif pada siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta dan SMP Negeri 2 Gantiwarno Klaten

0 16 126

Peningkatan motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui penerapan dinamika kelompok (permainan) : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman, tahun ajaran 2012/2013.

0 0 201

Peningkatan karakter ksatria melalui pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.(penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas V

0 0 179

Peningkatan motivasi mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan edukatif penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajara

1 1 176

Minat siswa terhadap layanan bimbingan klasikal pada kelas yang menggunakan dinamika kelompok dan pada kelas yang tidak menggunakan dinamika kelompok

0 1 124

UPAYA BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA

0 2 19

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI PENERAPAN DINAMIKA KELOMPOK (PERMAINAN) ( Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 20122013 )

0 3 199