kegiatan kelas untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dalam bidang belajar, pribadi, sosial dan karir peserta didik.
4. Bimbingan Klasikal Kolaboratif
Grolier Webster International Dictionary of the English Language dalam Dollarhide Saginak, 2012 mendefiniskan
“kolaborasi” sebagai bekerja bersama dengan orang lain, berkooperasi. Dalam diskusinya
mengenai situasi yang membantu siswa lulus, Drew dalam Dollarhide Saginak, 2012 menguraikan lebih jauh, mendefinisikan kolaborasi
sebagai struktur sistem interdependent ketergantuangan satu dengan yang lainnya untuk memperoleh tujuan yang tidak dapat diperoleh jika
berkerja secara individu. Berdasarkan penjelasan mengenai kolaborasi diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa kolaborasi merupakan sebuah kerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian bimbingan klasikal kolaboratif
dapat diartikan sebagai kegiatan bimbingan yang dilakukan secara kerjasama antara guru BK dengan guru mata pelajaran untuk membantu
siswa yang memiliki kebutuhan serta masalah yang bersifat umum, dihadapi oleh seluruh atau sebagian besar siswa dalam satuan kelas
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama antara guru BK dan guru mata pelajaran.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional 2008, program bimbingan akan berjalan secara efektif apabila didukung oleh semua
pihak, yang dalam hal ini khususnya para guru mata pelajaran atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
wali kelas. Konselor sekolah guru BK berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa seperti
prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya, membantu memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang
dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspek-aspek itu diantaranya:
a. Menciptakan sekolah dengan iklim sosio-emosional kelas yang
kondusif bagi belajar siswa. b.
Memahami karakteristik siswa yang unik dan beragam. c.
Menandai siswa yang diduga bermasalah. d.
Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching.
e. Mereferal mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing. f.
Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja yang diminati siswa.
g. Memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan,
sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada siswa tentang dunia kerja tuntutan keahlian kerja, suasana kerja,
persyaratan kerja, dan prospek kerja. h.
Menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual hal ini penting, karena guru
merupakan “figur central” bagi siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i. Memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran
yang diberikannya secara efektif.
D. Hakikat Dinamika Kelompok
1. Pengertian Dinamika Kelompok
Johnson Johnson 2012 mengemukakan bahwa dinamika kelompok adalah suatu lingkup pengetahuan sosial yang lebih
berkonsentrasi pada
pengetahuan tentang
hakikat kehidupan
berkelompok yang menunjukkan kamajuan. Menurut Ruch dalam Gerungan, 2009 dinamika kelompok group dynamics dapat
dirumusukan sebagai analisis dari hubungan-hubungan kelompok sosial yang berdasarkan prinsip bahwa tingkah laku dalam kelompok adalah
hasil interaksi yang dinamis antara individu-individu dalam situasi sosial.
Pengertian dinamika kelompok menurut Zulkarnain 2014 setidaknya memiliki beberapa unsur: 1 adanya kumpulan dua orang
atau lebih; 2 melakukan interaksi; 3 anggota saling mempengaruhi; 4 keadaan kelompok dari waktu ke waktu sering berubah-ubah atau
bergerak. Berdasarkan pengertian para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa pengertian dinamika kelompok adalah interaksi antar individu
dalam kehidupan sosial yang saling mempengaruhi satu sama lain sehingga menyebabkan adanya perubahan dari waktu ke waktu.