b. Meningkatkan masyarakat yang demokratis, karena individu satu
dengan yang lainnya akan dapat memberikan masukan atau berinteraksi dengan lainnya dan memiliki peran yang sama dalam
masyarakat.
4. Prinsip Dinamika Kelompok
Menurut Sahertian dalam Zulkarnain, 2014 dalam proses mempelajari dinamika kelompok terdapat beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan yaitu sebagai berikut. a.
Learning by doing yang artinya belajar dari sesuatu yang dikerjakan. Seperti misalnya siswa mencari makna esensi dari setiap
permainan yang dilakukan, sehingga siswa dapat belajar dari hal tersebut.
b. Striptease, artinya perubahan tabir secara bertahap. Penyampaian
materi dinamika kelompok tidak hanya dilakukan dengan ceramah, tetapi maknanya diketahui secara bertahap melalui permaianan yang
dilakukan dari waktu ke waktu. c.
Variasi yang menarik, artinya penyajian materi sebaiknya menggunakan banyak variasi seperti permainan, role playing
bermain peran, menonton video, serta diskusi. d.
Here and now, artinya dalam melaksankan dinamika kelompok berorientasi pada keadaan disini dan pada saat ini atau sekarang.
5. Proses Dinamika Kelompok
Zulkarnain 2014 menjelaskan proses dinamika kelompok seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 2.2 Proses Dinamika Kelompok
Proses dinamika kelompok diawali dari individu yang masuk ke dalam sebuah kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda antara
individu satu dengan individu yang lain. Setiap individu yang berada dalam kelompok belum mengenal satu sama lain sehingga mereka
seperti sebuah es yang membeku. Antara individu satu dan yang lain mulai untuk saling mengenal sehingga keadaan mulai mencair tidak lagi
membeku ini yang disebut dengan proses ice breaking. Dari kelompok yang ada terbentuk kelompok kecil serta terbentuk
sikap baru dan perubahan perilaku dinamika kelompok dalam proses forming. Dalam proses dinamika kelompok terjadi berbagai macam
diskusi yang terkadang menimbulkan adanya keributan sehingga terjadi proses strorming.
Ice Breaking Forming
Storming Norming
Performing Adjourning