SARANA DAN PRASARANA Penyusunan SOP. Pada tahap ini bisa

Publik 100 www.kinerja.or.id BUKU PEGANGAN Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik Lampiran 6 di dalam PERKI No 12010 tentang SLIP. 7. Register Permohonan Keberatan. Format ini tersedia pada Lampiran 8 di dalam PERKI No 12010 tentang SLIP. 8. Formulir Keberatan. Format ini tersedia pada Lampiran 7 di dalam PERKI No 12010 tentang SLIP. 9. Tanda Terima Pengajuan Keberatan. Tanda terima ini dapat menggunakan copy dari formulir keberatan atau dapat dibuat sendiri secara sederhana dengan mencantumkan tanggal permohonan diterimadinyatakan lengkap dan waktu bagi pemohon untuk mengkonirmasi hasil permohonan. Ad. 3. Maklumat Pelayanan Informasi Publik Maklumat Pelayanan Informasi Publik adalah penjelasan tertulis kepada publik seputar pelayanan informasi yang terdiri dari: 1. Dasar Hukum; 2. Pemohon Informasi Publik; 3. Cakupan pemerintah daerah; 4. Tata Cara Permohonan Informasi Publik; 5. Tata Cara Pelayanan Informasi Publik; 6. Tata Cara Mengajukan Keberatan; 7. Tata Cara Pengelolaan keberatan; dan 8. Saran dan Masukan; Ad.4. Komputer, Printer, dan Scanner Perangkat komputer, printer, alat copy, dan scanner diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat layanan terlebih lagi dengan penerapan aplikasi layanan. Aplikasi layanan akan mencetak secara otomatis berbagai form-form yang diperlukan oleh petugas. Selain itu, keberadaan komputer juga dapat dihubungkan dengan database terkait dengan informasidokumen yang telah dicantumkan dalam Daftar Informasi Publik. Untuk kebutuhan print, copy, dan scan bisa diupayakan dengan printer yang memiliki kelengkapan untuk ketiga fungsi tersebut. Ad. 5. Telepon dan Faximile Telepon dan faximile diperlukan sebagai media komunikasi dalam proses layanan. Oleh karena itu diharapkan setiap pemerintah daerah menyediakan saluran ini untuk kebutuhan pelayanan informasi. Nomor telepon dan faximile perlu dicantumkan dalam Maklumat Pelayanan Informasi Publik dan disebarluaskan kepada publik agar mengetahui kemana mereka melakukan permohonan informasi. Ad.6. Papan pengumuman dan Website Papan pengumuman dan website merupakan media wajib yang digunakan dalam pengumuman informasi yang wajib diumumkan secara berkala. Oleh karena itu, setiap kantor pemerintah daerah harus menyediakan papan pengumuman untuk mengumumkan informasi-informasi tertentu yang disajikan dengan menyesuaikan kapasitas papan pengumuman. Pemerintah daerah yang telah memiliki website perlu segera mengunggah jenis informasi yang wajib diumumkan dan disediakan secara berkala ke dalam website-nya. 101 www.kinerja.or.id BUKU PEGANGAN Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik Ad.7. Database Database merupakan salah satu perangkat penting dalam pelayanan informasi. Melalui keberadaan database yang optimal diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat pelayanan informasi publik sesuai dengan standar operasional prosedur. Oleh karena itu kedepan perlu dipikirkkan agar setiap pemerintah daerah memiliki database untuk menyimpan informasidokumen yang telah dicantumkan dalam Daftar Informasi Publik. Database ini harus dikelola oleh PPID dan PPID Pembantu dengan dibantu oleh petugas teknologi informatika.

II.6. TAHAPAN PEMBENTUKAN

PPID Setelah segala prasyarat dasar maupun faktor pendukung diuraikan di atas, termasuk bagaimana PPID serta beberapa opsi struktur organisasi, maka untuk dapat mengoperasionalkan diperlukan langkah-langkah untuk membentuk PPID berdasarkan berbagai prasyarat dan faktor pendukung tersebut di atas. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: a. Sosialisasi Undang-Undang KIP beserta regulasi yang mendukungnya kepada Badan Publik SatkerSKPD. Sosialisasi ini merupakan landasan kegiatan operasional awal, karena disinilah dikenalkan berbagai hal tentang keterbukaan informasi publik. Pemerintah Daerah perlu melakukan kegiatan sosialisasi dengan tujuan dapat memberi gambaran kepada Badan PublikSatkerSKPD mengenai: i. Paradigma serta prinsip keterbukaan informasi publik ii. Lembaga atau institusi yang terlibat di dalam kegiatan keterbukaan informasi publik, serta peran masing-masing. iii. Peran Pemerintah Daerah dalam keterbukaan informasi publik, dimana secara spesiik menjelaskan peran dan fungsi PPID iv. Kategori Informasi publik dan prosedur pengecualian informasi v. Mekanisme umum pelayanan informasi publik vi. Penyelesaian sengketa informasi vii. Sanksi terhadap tidak terpenuhinya hak publik atas informasi. Materi sosialisasi dapat diambilkan dari Undang- Undang KIP atau berbagai bahan yang dapat diunduh dari website Komisi Informasi Pusat ataupun Kementrian Informasi dan Komunikasi. Di dalam pelaksanaan sosialisasi perlu dipastikan bahwa SKPDSatker yang hadir adalah pejabat tertinggi atau wakilnya, dan bukan staf biasa. b. Pembentukan Tim Persiapan. Pemerintah Daerah selanjutnya dapat membentuk tim persiapan. Tim ini dibentuk untuk membahas struktur organisasi, SOP dan menyusun kriteria Publik 102 www.kinerja.or.id BUKU PEGANGAN Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik informasi. Tim ini paling tidak terdiri dari Bagian Hukum, HumasKominfo dan semua Bagian di bawah SEKDA. Output yang diharapkan dapat dihasilkan oleh tim ini adalah: i. Rancangan SK Pembentukan PPID. Adapun materi mengenai regulasi ini telah dijelaskan di dalam bagian terdahulu yang menjelaskan mengenai prasyarat dasar maupun factor pendukung mengenai regulasi. ii. Rancangan kategori dan kriteria informasi. Adapun materi mengenai rancangan ini dapat dapat diamati berdasarkan bagian di dalam Undang-Undang KIP dan Perki No 12010 iii. Rancangan SOP Pelayanan Informasi Publik. Adapun materi mengenai rancangan ini dapat diambil dari Undang-Undang KIP dan Perki No 12010. c. Pembahasan kriteria informasi. Tim persiapan merumuskan rancangan kriteria informasi. Selanjutnya, tim persiapan mengundang seluruh StakerSKPD untuk membahas rancangan kriteria informasi publik untuk disepakati dengan seluruh satker. Keluaran dari pertemuan pembahasan ini adalah disepakatinya kriteria informasi publik menjadi alat untuk menentukan kriteria informasi yang dikecualikan dan yang tidak. Kriteria ini selanjutnya digunakan sebagai panduan untuk menyusun daftar informasi publik di masing-masing SKPDSatker. d. Tim persiapan melalui Bagian Hukum menyampaikan Rancangan SK Pembentukan PPID diajukan kepada Pimpinan Daerah untuk mendapatkan persetujuan untuk ditetapkan. e. Tim persiapan melalui Bagian Hukum menyampaikan Rancangan Peraturan Kepala Daerah mengenai SOP Pelayanan Informasi Publik oleh PPID kepada Pimpinan Daerah untuk ditetapkan. f. Setelah rancangan SK Pembentukan PPID ditetapkan melalui Pimpinan Daerah, maka tim persiapan melakukan sosialisasi SK Pembentukan PPID kepada seluruh Satker SKPD. Sosialisasi dapat dilakukan melalui berbagai opsi, yakni: i mengundang seluruh SKPDSatker untuk diberi penjelasan; ii mempublikasikan melalui media internal; iii mendistribusikan salinan SK kepada seluruh SatkerSKPD dengan meminta semua pimpinan Satker mensosialisasikan SK kepada stafnya; iv mengunggah SK ke seluruh situs yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Opsi yang disampaikan di sini dapat dilakukan secara bersamaan antar satu opsi dengan opsi yang lain. g. Setelah rancangan Peraturan Kepala Daerah mengenai SOP Pelayanan Informasi Publik ditetapkan oleh Kepala Daerah, maka tim persiapan melakukan sosialisasi kepada seluruh Satker. Metode sosialisasi sama dengan saat melakukan sosialisasi SK Pembentukan PPID kepada Satker, hanya saja untuk SOP ini diperlukan sesi khusus untuk memastikan SOP dipahami dan dapat dijalankan oleh masing-