BAGAIMANA MEMASTIKAN PERANGKAT PENDUKUNG TERSEDIA?

35 www.kinerja.or.id BUKU PEGANGAN Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik yang diuraikan di atas. Namun dari penjelasan di atas, dapat dihitung bahwa jumlah kebutuhan dana bagi pengadaan perangkat pendukung bersifat relative sekali. Untuk mendapatkan perangkat pendukung yang memadahi, fasilitator perlu mendorong Pemerintah Daerah untuk memperhitungkan hal ini dalam penganggaran daerah. Masalah pendanaan ini seringkali terlambat, pada saat PPID disahkan ternyata kerja- kerja PPID maupun kebutuhan perangkat pendukung belum diperhitungkan dalam penganggaran daerah. Oleh karena itu pada saat pembahasan rencana awal SK PPID maupun SOP perlu juga segera memperhitungkan penyusunan penganggaran untuk pelaksanaannya. SKPD atau Pemerintah Daerah harus menyusun semacam rencana pengadaan infrastruktur informasi dan basis data semacam rencana indukmaster plan untuk infrastruktur informasi dan basis data terlebih dahulu. Penyusunan tersebut dapat dibuat untuk setahun, dua tahun atau bahkan lebih lama lagi. Penyusunan tersebut harus cukup realistis terkait dengan pengembangan system yang dikembangkan untuk mengantisipasi peran PPID yang semakin kompleks ke depannya. Rencana pengadaan ini dapat dilakukan secara tersentralisasi di PPID Utama Humas atau di masing-masing SKPD. Namun karena umumnya Pemda belum mengantisipasi penetapan dan operasionalisasi PPID dalam perencanaan tahun sebelumnya, pengadaan baru dapat dilakukan secara terbatas pada perubahan anggaran tahun berjalan. Meskipun demikian, di dalam rencana tersebut harus dipastikan pengadaan berikutnya untuk melengkapi sarana dan prasarana guna memastikan keberadaan sarana dan prasarana pendukung tersedia.

4. TAHAPAN FASILITASI KETERSEDIAAN MEJA INFORMASI DAN SARANA PENDUKUNG LAINNYA

a. Fasilitator mendorong SKPD untuk menyusun rencana pengadaan sarana dan prasarana. Bilamana perlu fasilitator terlibat aktif membahas kebutuhan tersebut berdasarkan daftar kebutuhan yang telah dijelaskan di atas. b. Mendorong SKPD terkait atau HUMAS membahas kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana informasi dan basis data pada tahun berjalan dapat terpenuhi. c. Mendorong SKPD terkait membahas kebutuhan sarana dan prasarana informasi dan basis data tahun berikutnya dibahas di dalam pembahasan anggaran. d. Memfasilitasi pengembangan kapasitas Petugas Meja Informasi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. 36 www.kinerja.or.id BUKU PEGANGAN Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik 1. MENGAPA WARGA PERLU MENGAKSES INFORMASI PUBLIK? Salah satu hal penting mengapa Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik ini didorong kelahirannya oleh masyarakat sipil adalah karena menyangkut hak warga masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan informasi publik. Undang-Undang ini menjamin terpenuhinya hak masyarakat untuk mendapatkan informasi publik yang mereka butuhkan, apapun jenis informasinya. Di dalam Undang-Undang tersebut banyak diatur mengenai apa yang harus dilakukan oleh Pemerintah Badan Publik untuk memastikan penyediaan informasi publik oleh mereka berjalan dengan baik dan dapat sepenuhnya memberi layanan bagaimana informasi itu dapat diakses dan diterima oleh warga masyarakat. Sebagai penyedia informasi, Undang-Undang beserta turunan regulasinya mengatur benar apa dan bagaimana penyedia informasi harus menyiapkan diri dengan berbagai prasyarat dan mekanisme, sehingga memudahkan warga masyarakat mendapatkan informasi sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhannya. Saat ini tidak banyak warga masyarakat yang mengetahui bahwa hak masyarakat untuk tahu sudah diatur dan diwujudkan di dalam Undang-Undang dan regulasi turunannya. Dan juga, kewajiban Badan Publik – termasuk Pemerintah Daerah – untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan warga masyarakat. Akibat ketidaktahuan masyarakat soal hak ini juga menjadi salah satu keengganan Pemerintah atau Badan Publik untuk menyiapkan diri menetapkan struktur organisasi di internal badan publik, menetapkan mekanisme serta menyiapkan orang- orang dan a basis data informasi publik di lembaganya, selain berbagai alasan lain yang sering mengemuka. Oleh karenanya, warga perlu juga didorong tidak sekedar mengetahui adanya undang-undang tersebut, tetapi juga bagaimana mengakses informasi dari badan publik sesuai dengan kepentingan dan kebutuhannya masing-masing.

VIII. FASILITASI WARGA MENGAKSES INFORMASI