Pemahaman Dasar PEMAHAMAN AKAN MODUL DAN MATERI MENGENAI PPID

17 www.kinerja.or.id BUKU PEGANGAN Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik iv. Siapa pemohon dan pengguna informasi v. Mengapa badan publik harus menjalankan keterbukaan informasi

b. Bagaimana menjalankan Keterbukaan Informasi

i. Prasyarat untuk melaksanaan keterbukaan informasi publik di daerah ii. Berbagai regulasi yang dibutuhkan iii. Struktur Organisasi dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID iv. Bagaimana mengimplementasikan KIP melalui SOP layanan informasi publik v. Apa saja kebutuhan sarana dan prasarana yang harus disediakan oleh PPID

c. Pengkategorisasian Informasi Publik berdasarkan Undang-Undang

i. Arti pentingnya pengkategorian informasi publik ii. Informasi publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala iii. Informasi publik yang wajib diumumkan secara serta merta iv. Informasi publik yang wajib tersedia setiap saat v. Informasi publik yang dikecualikanrahasia

d. Standar dan Mekanisme Pelayanan Informasi

i. Layanan informasi sebagai bagian dari pengelolaan informasi publik ii. Layanan informasi melalui pengumuman iii. Layanan informasi melalui permohonan informasi

e. Penyelesaian Sengketa Informasi Publik

i. Makna penyelesaian sengketa informai dan alasan terjadinya sengketa informasi ii. Tahapan penyelesaian sengketa informasi dan institusi yang terlibat iii. Optimalisasi fungsi PPID dalam pengelolaan pengaduan atau keluhan atas pelayanan publik Materi di atas dapat dipelajari di dalam dokumen modul implementasi keterbukaan informasi publik bagi Pemerintah Daerah. Meskipun demikian fasilitator selain membaca harus dapat menangkap beberapa hal penting dan mendasar setelah selesai membaca semua materi. Di dalam proses pendampingan di lapangan, banyak pertanyaan yang sering dilontarkan oleh Pemerintah Daerah antara lain: 18 www.kinerja.or.id BUKU PEGANGAN Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik a. Mengapa kami harus membentuk PPID? Apa sanksi jika kami tidak membentuk PPID? b. Untuk membentuk PPID kami harus memulai darimana? c. Apakah dengan adanya organisasi dan struktur PPID masing-masing SKPD harus merekrut staf baru? d. Siapa yang harus menjabat sebagai PPID di Dinas kami? e. Bagaimana kami tahu bahwa masyarakat datang meminta informasi untuk tujuan yang baik dan benar? f. Apakah tidak bisa menunjukan saja seorang staf untuk menjadi penyedia informasi jika ada masyarakat yang datang meminta? g. Mengapa kami tidak bisa mengatakan bahwa dokumen ABPD sebagai dokumen rahasia, toh selama ini hal itu sudah dipahami oleh semua staf Pemda seperti itu? h. Kalau ada LSM datang meminta informasi LPJ Bupati menurut kami tidak perlu diberi, karena kami tahu LSM itu hendak macam-macam, apakah benar pernyataan ini? Daftar pertanyaan ini bisa menjadi puluhan bahkan ratusan yang muncul dari Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, wajib bagi fasilitator memahami paradigma dan substansi keterbukaan informasi publik hingga yang bisa diimplementasikan di lapangan, agar dapat merespon tidak hanya pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari staf Pemerintah Daerah, tetapi juga memberi panduan bagaimana langkah sebaiknya yang perlu dilakukan. Di dalam sesi panduan berikutnya, terdapat lima hal penting sebagai prasyarat agar PPID di Pemerintah Daerah dapat menjalankan tugasnya yakni: a. Penyusunan Surat Keputusan Pimpinan Daerah mengenai PPID b. Penyusunan SOP Layanan Informasi Publik c. Penyusunan dan pemutakhiran daftar informasi publik d. Mendorong pengadaan meja informasi dan sarana lain untuk pelaksanaan keterbukaan informasi. e. Mendorong warga masyarakat meminta layanan informasi kepada PPID.