Publik
84
www.kinerja.or.id
BUKU PEGANGAN
Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik
Surat Keputusan tentang PPID namun kurang lengkap misalnya hanya menunjuk PPID atau PPID
Pembantu tanpa petugas informasi dan tupoksinya. Oleh karena itu diperlukan Peraturan Bupati
Walikota dapat mengatur tentang: a Struktur PPID dan pendukungnya, misalnya:
PPID pembantu, Petugas Informasi di setiap SKPD, Petugas Meja Informasi , dan
sebagainya b SOP penyusunan Daftar Informasi
Publiksebagai penjeabaran dari kategori informasi
c SOP Penyimpanan dan pendokumentasian d SOP Standar layanan informasi dan biaya
perolehan informasi e SOP Tata cara pengelolaan keberatan
f SOP Penyusunan laporan
II.3. PEJABAT PENGELOLA
INFORMASI DAN DOKUMENTASI
PPID
1. PERAN DAN FUNGSI PPID
Pemahaman mengenai PPID serta apa tugas pokok dan fungsinya Tupoksi merupakan hal penting agar
dapat mendesain struktur PPID secara tepat. UU KIP tidak mengatur secara rinci tentang kedudukan
maupun Tupoksi PPID. Beberapa regulasi yang mengatur tentang PPID adalah : 1 PERKI 12010
tentang Standar Layanan Informasi Publik SLIP; 2 PP No. 612010 tentang Pelaksanaan UU No. 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 3 Permendagri No. 352010 tentang Pedoman
Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan
Daerah. PERKI 12010 memperjelas PPID adalah pejabat
yang bertanggungjawab dalam pengelolaan informasi dan dokumentasi penyimpanan,
pendokumentasian, penyediaan, danatau pelayanan informasi dengan fungsi utama
koordinasi. Penekanan pada “koordinasi” tersebut menunjukkan bahwa PPID tidak dapat bekerja
sendiri, namun memerlukan dukungan dari unit lain atau SKPD dalam suatu badan publik dalam
hal ini adalah Pemerintah Daerah. Peraturan ini juga mengatur tentang tugas-tugas apa saja yang
dikoordinasikan oleh PPID.
85
www.kinerja.or.id
BUKU PEGANGAN
Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik
Tugas PPID
1. mengkoordinasikan pengumpulan seluruh Informasi Publik secara isik dari setiap unitsatuan kerja
yang meliputi: a. informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala;
b. informasi yang wajib tersedia setiap saat; c. informasi terbuka lainnya yang diminta Pemohon Informasi Publik.
2. mengkoordinasikan pendataan Informasi Publik yang dikuasai oleh setiap unitsatuan kerja di Badan Publik dalam rangka pembuatan dan pemutakhiran Daftar Informasi Publik setelah
dimutakhirkan oleh pimpinan masing-masing unitsatuan kerja sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam sebulan.
3. mengkoordinasikan penyediaan dan pelayanan Informasi Publik melalui pengumuman danatau permohonan
4. Dalam hal pengumuman, mengkoordinasikan: a. pengumuman Informasi Publik melalui media yang secara efektif dapat menjangkau seluruh
pemangku kepentingan; dan b. penyampaian Informasi Publik dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, mudah dipahami
serta mempertimbangkan penggunaan bahasa yang digunakan oleh penduduk setempat. 5. Dalam hal pelayanan permohonan:
a. mengkoordinasikan pemberian Informasi Publik yang dapat diakses oleh publik dengan petugas informasi di berbagai unit pelayanan informasi untuk memenuhi permohonan
Informasi Publik; b. melakukan pengujian tentang konsekuensi yang timbul sebagaimana diatur dalam Pasal 17
Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik sebelum menyatakan Informasi Publik tertentu dikecualikan;
c. menyertakan alasan tertulis pengecualian Informasi Publik secara jelas dan tegas, dalam hal permohonan Informasi Publik ditolak;
d. menghitamkan atau mengaburkan Informasi Publik yang dikecualikan beserta alasannya; dan e. mengembangkan kapasitas pejabat fungsional danatau petugas informasi dalam rangka
peningkatan kualitas layanan Informasi Publik. 6. mengkoordinasikan dan memastikan agar pengajuan keberatan diproses berdasarkan prosedur
penyelesaian keberatan apabila permohonan Informasi Publik ditolak. Pasal 6 – 8 PERKI 12010