Klariikasi dan Investigasi KLARIFIKASI adalah proses pencarian

Publik 188 www.kinerja.or.id BUKU PEGANGAN Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik

g. ResponUmpan Balik Diseminasi Publik

Umpan balik harus disampaikan kepada pelapor terkait dengan progres tindak lanjut laporan yang telah mereka kirimkan. Umpan balik dalam hal ini dapat dilakukan secara langsung perorangan maupun secara umum. Umpan balik perorangan dapat dilakukan apabila alamat pelapor jelas, atau informasi berasal dari disposisi pejabat berwenang dan atau memperhatikan tingkat masalah dan kemendesakan, sementara media yang digunakan disesuaikan dengan media pada saat pelaporan. Misal: pengaduan lewat surat akan dibalas surat, atau email akan direspon melalui email. Sementara secara umum, umpan balik kepada masyarakat luas akan dilakukan melalui website program secara periodik. Data yang akan ditampilkan di website berupa rekapitulasi status informasilaporan dan graik berdasarkan media time series.

D. Etika Penanganan Pengaduan Masyarakat

Pelaksanaan pengelolaan keberatan informasi maupun penanganan pengaduan masyarakat tidak cukup hanya mendasarkan kepada peraturan yang ada melainkan juga harus memperhatikan etika yang secara umum dikenal. Beberapa etika pengelolaan pengaduan masyarakat adalah:

1. Mudah Dihubungi. PPID dan atau Petugas

Meja Informasi harus mudah dihubungi, untuk menjamin aksesibilitas pelapor, dan memperlancar arus informasi dan diharapkan akan membantu mempercepat tindak-lanjut.

2. Pendengar Yang Baik. PPID dan atau Petugas

Meja Informasi harus dapat menempatkan diri sebagai pendengar yang baik, sikap seperti empati, simpatik diperlukan ketika menerima informasi. PPID atau Petugas Meja Informasi tidak diperkenankan memotong laporan sehingga menggangu kebebasan penyampaian informasi, tapi wajib menanyakanmengklariikasi informasi.

3. Mendengarkan Keterangan Semua Pihak Secara Adil audi et alteram partem dan

Netral. Dalam menggali informasidata, harus mendengar keterangan dari dua belah pihak. Untuk menghindarkan kecenderungan telah memiliki stigma atas informasi yang bersangkutan, sehingga cenderung hanya mendengarkan pihak yang menguatkan. Untuk menjaga obyektivitasnya, PPID dan atau Petugas Meja Informasi tidak boleh memihak, harus bersikap netral terhadap kedua belah pihak dan mengedepankan prinsip praduga tak bersalah.

4. Bersikap Obyektif. PPID dan atau Petugas

Meja Informasi harus mendudukkan informasi pada proposinya. Tidak boleh terlibat dalam konlik kepentingan.

5. Menjaga Kerahasiaan. Sering kali terjadi

pelaporinformansaksi mendapatkan intimidasi dari terlapor dan para pendukungnya. Intimidasi ini tidak saja berdampak pada pencabutan 189 www.kinerja.or.id BUKU PEGANGAN Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik pernyataan atau kesaksian namun tidak jarang mengancam keselamatanjiwa pelapor. Oleh sebab itu menjadi penting identitas pelapor ataupun informan DIRAHASIAKAN. Hal ini sesuai dengan Pasal 17 UU KIP.

6. Responsif. Atasan PPID, PPID, Unit atau

SKPD Penyelenggara Layanan, dan Petugas Meja Informasi harus menindaklanjuti seluruh informasilaporan yang memiliki kecukupan data untuk ditindaklanjuti. Tidak diperkenankan menunda-nunda, terlebih-lebih jika hal tersebut memiliki dampak yang luas.

7. Tidak Menimbulkan Masalah Baru. Atasan

PPID, PPID, Unit atau SKPD Penyelenggara Layanan, dan Petugas Meja Informasi dalam memfasilitasi proses tindak-lanjut sejauh mungkin menghindarkan munculnya masalah baru.

8. Tidak Boleh Menerima Imbalan. Atasan

PPID, PPID, Unit atau SKPD Penyelenggara Layanan, dan Petugas Meja Informasi tidak diperbolehkan menerima imbalan dalam bentuk apapun yang patut diduga akan menggangu obyektiitas pelaksanaan tugasnya.

E. Sarana dan Prasarana

Untuk mengoptimalkan fungsi PPID dalam pengelolaan pengaduan masyarakat, pemerintah daerah tidak memerlukan penambahan sarana prasarana yang signiikan daripada sarana prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan layanan informasi. Pemerintah daerah atau SKPD terkait hanya memerlukan penambahan berapa sarana yang sederhana terkait dengan pengelolaan pengaduan, diantaranya: 1. Melengkapi itur dari saluran media yang digunakan untuk penyebarluasan informasi, misalnya menambahkan itur dari situs internet yang khusus menerima pengaduan; 2. Formulir pengaduan apabila masyarakat langsung mengadukan dengan mendatangi Meja Informasi 3. Register pengaduan untuk mencatat atau mengarsipkan pengaduan yang diterima PPID petugas meja informasi sekaligus mencatat tidaklanjut yang telah dilaksanakan