290
kurikulum  tersebut  bertujuan  untuk  mewujudkan  kurikulum  yang  sesuai  dengan tuntutan  dan  kebutuhan  masyarakat,  guna  mengantisipasi  perkembangan  jaman,
serta untuk memberikan
guideline
atau acuan bagi penyelenggaraan pembelajaran di  satuan  pendidikan.  Kurikulum  2004  atau  Kurikulum  Berbasis  Kompetensi
KBK kini dijabarkan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. KTSP  adalah  kurikulum  operasional  yang  disusun  dan  dilaksanakan  oleh
masing-masing  satuan  pendidikan  atau  sekolah  Depdiknas,  2007  :  98.  Tujuan pendidikannya  meliputi  tujuan  pendidikan  nasional  serta  kesesuaian    dengan
kekhasan,  kondisi  dan  potensi  daerah,  satuan  pendidikan  dan  siswa.  Oleh  sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Kerangka dasar  dan  struktur  kurikulum  pendidikan  dasar  dan  menengah  ditetapkan  oleh
pemerintah. Sehingga pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional  pendidikan  untuk  menjamin  pencapaian  tujuan  pendidikan  nasional.
Standar  nasional  pendidikan  terdiri  atas  standar  isi,  proses,  kompetensi  lulusan, tenaga  kependidikan,  sarana  dan  prasarana,  pengelolaan,  pembiayaan  dan
penilaian  pendidikan.  Dua  dari  kedelapan  standar  nasional  pendidikan  tersebut, yaitu  Standar  Isi  SI  dan  Standar  Kompetensi  Lulusan  SKL  merupakan  acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
a. Konsep Dasar KTSP
Konsep dasar pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah  Kurikulum  Berbasis  Kompetensi  KBK.  Aspek  yang  berbeda  yaitu
kegiatan belajar mengajar, penilaian dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.
290
1. Kegiatan  belajar  mengajar,  yaitu  berpusat  pada  siswa,  mengembangkan
kreativitas,  menciptakan  kondisi  yang  menyenangkan  dan  menantang, kontekstual,  menyediakan  pengalaman  belajar  yang  beragam,  dan  belajar
melalui berbuat. 2.
Penilaian  kelas,  dilakukan  oleh  guru  untuk  mengetahui  tingkat  penguasaan kompetensi yang ditetapkan, bersifat internal, bagian dari pembelajaran, dan
sebagai  bahan  untuk  peningkatan  mutu  hasil  belajar.  Penilaian  ini berorientasi  pada  kompetensi,  mengacu  pada  patokan  ketuntasan  belajar
yang  dilakukan  melalui  berbagai  cara,  antara  lain
portofolios
kumpulan kerja  siswa,
products
hasil  karya,
projects
penugasan,
performances
unjuk kerja dan
paper-pen
tes tulis. 3.
Pengelolaan  kurikulum  berbasis sekolah,  yaitu  mengacu pada visi dan  misi sekolah,  pengembangan  perangkat  kurikulum,  pemberdayaan  tenaga
kependidikan  dan  sumber  daya  lainnya  untuk  meningkatkan  mutu  hasil belajar, pemantauan dan penilaian untuk meningkatkan efisiensi, kinerja dan
kualitas  pelayanan  terhadap  siswa,  berkolaborasi  secara  horisontal  dengan sekolah  lain, komite  sekolah,  organisasi profesi,  serta berkolaborasi secara
vertikal dengan dewan dan dinas pendidikan.
b. Prinsip pengembangan KTSP
Pengembangan  dan  pelaksanaan  kurikulum  ini  disesuaikan  dengan  satuan pendidikan,  potensi  daerah  atau  karakteristik  daerah,  sosial  budaya  masyarakat
setempat,  dan  siswa.  Sedangkan  prinsip  pengembangan  KTSP  meliputi  1
290
Berpusat  pada  potensi,  perkembangan,  kebutuhan,  kepentingan  siswa  dan lingkungannya;  2  Beragam  dan  terpadu;  3  Tanggap  terhadap  perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; 4 Relevan dengan kebutuhan kehidupan; 5  Menyeluruh  dan  berkesinambungan;  6  Belajar  sepanjang  hayat;  dan  7
Seimbang  antara  kepentingan  nasional  dan  daerah.  Berdasarkan  prinsip-prinsip tersebut,  KTSP  sangat  relevan  dengan  konsep  desentralisasi  pendidikan  sejalan
dengan  pelaksanaan  otonomi  daerah  dan  konsep  Manajemen  Berbasis  Sekolah MBS  yang  mencakup  otonomi  sekolah  di  dalamnya.  Pemerintah  daerah  dapat
lebih  leluasa  berimprovisasi  dalam  meningkatkan  kualitas  pendidikan.  Sekolah bersama  komite  sekolah  diberi  otonomi  menyusun  kurikulum  sendiri  sesuai
kebutuhan di lapangan. Mengacu  kepada  panduan  kurikulum  tingkat  satuan  pendidikan  dasar  dan
menengah  yang  dibuat  oleh  BNSP,  sekolah  diberi  keleluasaan  merancang, mengembangkan,  dan  mengimplementasikan  kurikulum  sekolah  sesuai  dengan
situasi,  kondisi,  dan  potensi  keunggulan  lokal  yang  dapat  dimunculkan  oleh sekolah. Sekolah dapat mengembangkan standar yang lebih tinggi dari standar isi
dan standar kompetensi lulusan. Dalam perancangannya, haruslah mengacu pada tujuan  pendidikan  tingkat  satuan  pendidikan  disebutkan  meletakkan  dasar
kecerdasan,  pengetahuan,  kepribadian,  akhlak  mulia,  serta  keterampilan  untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Guru yang semula berperan
sebagai  instruktur,  kini  menjadi  fasilitator  pembelajaran.  Dengan  demikian,  guru dapat  melakukan  upaya-upaya  kreatif  serta  inovatif  dalam  bentuk  penelitian
tindakan  terhadap  berbagai  teknik  atau  model  pengelolaan  pembelajaran  yang
290
mampu  menghasilkan  lulusan  yang  kompeten.  Sedangkan  siswa  dituntut  untuk belajar aktif dan berlatih belajar secara mandiri.
c. Pembelajaran IPA