290
audio  visual.  Dari  penelitian  ini  dapat  disimpulkan  bahwa  1  terdapat perbedaan  prestasi  belajar  fisika  antara  siswa  yang  belajar  menggunakan
metode  pemberian  tugas  melalui  media  modul  interaktif  dan  media  audio visual,  2  terdapat  perbedaan  prestasi  belajar  fisika  antara  siswa  yang
memiliki  kemampuan  awal  tinggi  dan  siswa  yang  memiliki  kemampuan awal  rendah,  3  terdapat  interaksi  pengaruh  antara  metode  pembelajaran
dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar fisika.
C. KERANGKA BERPIKIR
Keberhasilan belajar seseorang dalam bidang pendidikan dinyatakan dengan prestasi  belajar,  yang  meliputi  aspek  kognitif,  afektif  dan  psikomotor.  Dalam
kenyataannya,  prestasi  belajar  fisika  bagi  siswa  SMP  dinilai  masih  tergolong rendah. Hal ini dapat terlihat dari rendahnya nilai rata-rata prestasi, yang masih di
bawah  standar  kompetensi  lulusan  yang  ditetapkan  sekolah.  Rendahnya  prestasi belajar fisika dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor dari siswa, guru
dan fasilitas sekolah. Keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak
faktor,  baik  faktor  internal  maupun  eksternal.  Salah  satu  faktor  yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar dan pencapaian prestasi belajar adalah
model pembelajaran yang diterapkan. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dan  efektif  merupakan  faktor  eksternal  yang  perlu  diperhatikan  dalam
meningkatkan  hasil  belajar  siswa.  Dalam  pembelajaran  konvensional  dimana pembelajaran  hanya  berpusat  pada  aktivitas  guru,  dirasa  kurang  sesuai  dengan
290
hakikat  pembelajaran  fisika.  Maka  perlu  adanya  inovasi  pembelajaran  dengan menggunakan  model  pembelajaran  yang  tepat.  Dengan  adanya  model
pembelajaran  yang  bervariasi  diharapkan  dapat  mengembangkan  ketrampilan intelektual,  berpikir  kritis  dan  mampu  memecahkan  masalah  secara  ilmiah  serta
dapat  meningkatkan  ketrampilan,  sikap  dan  pengetahuan  siswa.  Model pembelajaran  yang  digunakan  juga  harus  sesuai  dengan  kurikulum  yang  berlaku
yaitu  KTSP.  Dalam  pembelajarannya,  siswa  dituntut  untuk  belajar  aktif  dan berlatih belajar secara mandiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu
menyediakan fasilitas, mengatur situasi serta mengendalikan proses belajar siswa. Model  pembelajaran  inkuiri  merupakan  salah  satu  alternatif  pembelajaran
yang  bisa  dijadikan  pilihan  bagi  guru  untuk  menyajikan  materi  pelajaran  dan untuk  mencapai  kompetensi  yang  telah  ditetapkan  sekolah  dari  suatu  kegiatan
belajar.  Pembelajaran  ini  melibatkan  peran  aktif  siswa  untuk  belajar  secara mandiri  dan  menggunakan  pengetahuan  yang  telah  dimiliki  untuk  mendapatkan
pengetahuan yang baru. Pembelajaran ini dapat bermakna bagi siswa karena siswa tidak hanya cenderung menghafalkan materinya saja tetapi juga bisa menerapkan
ilmu pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari. Cara penyajian materi yang akan disampaikan menggunakan metode inkuiri
terbimbing,  yang  lebih  menekankan  peran  aktif  siswa  untuk  menyelidiki  dan menemukan  sendiri  pengetahuan  yang  ingin  dimilikinya.  Siswa  didorong  untuk
berlatih belajar  mandiri,  baik  sendiri  maupun  kelompok. Guru sebagai  fasilisator bertugas untuk memfasilitasi dan membantu siswa agar terarah dalam suatu tujuan
dan dapat belajar dengan caranya sendiri untuk mengkonstruksi pengetahuannya.
290
Menurut  teori  belajar  yang  melandasi  pelaksanaan  pembelajaran  yang dikemukakan  Piaget,  pembentukan  pengetahuan  yang  baru  bersifat  individual
dengan melalui tahapan asimilasi, akomodasi dan ekuilibrium. Siswa membentuk pengetahuan sebagai hasil dari pikiran  dan kegiatan  siswa sendiri. Dalam  hal ini
pengetahuan yang telah dimiliki siswa sangat berpengaruh bagi kelancaran proses belajarnya.  Vygotsky  lebih  menekankan  pada  hakekat  sosiokultural  dari
pembelajaran  dimana  siswa  berada  yaitu  interaksi  sosial  melalui  dialog  dan komunikasi  verbal.  Bruner  menyatakan  bahwa  inti  belajar  adalah  bagaimana
orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Menurut  Bruner,  pada  dasarnya  belajar  merupakan  proses  kognitif  yang  terjadi
dalam  diri  seseorang,  yaitu  proses  perolehan  informasi  baru,  proses mentransformasikan  informasi  yang  diterima,  dan  menguji  relevansi  dan
ketepatan  pengetahuan.  Bruner  lebih  menekankan  pada  belajar  penemuan  yang melibatkan partisipasi aktif siswa dalam belajar dengan cara menemukan sendiri.
Ausubel  menekankan  pada  pembelajaran  yang  bermakna.  Dari  teori-teori  belajar tersebut,  dapat  diketahui  bahwa  pembelajarannya  menekankan  pada  penggunaan
struktur  kognitif  atau  pengetahuan  yang  telah  dimiliki  untuk  membentuk pengetahuan  yang  baru.  Dengan  kata  lain,  kegiatan  atau  aktivitas  belajar  siswa
dipengaruhi oleh kemampuan kognitifnya kemampuan awal. Untuk mendukung dan membantu kelancaran pembelajaran maka guru dapat
memanfaatkan  media  pembelajaran  yang  tepat.  Media  pembelajaran  yang digunakan sebaiknya bersifat sebagai alat bantu  yang dapat mempermudah siswa
dalam  belajar  atau  menyerap  informasi  pengetahuan.  Dalam  penelitian  ini
290
digunakan  media  audio  visual  yang  disertai  LKS  dan  media  modul  bergambar yang disertai LKS.
Penggunaan media audio visual sangatlah menjanjikan dalam pembelajaran. Media  audio  visual  merupakan  perpaduan  antara  gambar  animasi  yang
menguraikan  materi  pelajaran  dengan  disertai  suara  yang  berisi  penjelasan langsung dari  gambar  animasi  yang ditampilkan.  Belajar  dengan media  ini,  akan
dapat  menambah  minat  dan  daya  tarik  siswa  untuk  belajar,  karena  disamping menyenangkan juga membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi yang
disampaikan.  Sedangkan  penggunaan  media  modul  bergambar  juga  tidak  kalah menjanjikan dalam pembelajaran. Media modul bergambar merupakan perpaduan
antara  gambar  animasi  tak  bergerak  yang  menguraikan  materi  pelajaran  dengan disertai  uraian  yang  berisi  penjelasan  langsung  dari  gambar  yang  disajikan.
Gambar yang disajikan dibuat berwarna dengan uraian penjelasan yang lugas agar siswa dapat tertarik dan mudah untuk mempelajari. Dengan belajar menggunakan
media  ini,  siswa  dapat  mudah  memahami  materi  yang  disampaikan.  Peran  aktif siswa  baik  secara  fisik  maupun  mental  juga  dapat  dimunculkan  dan
dikembangkan,  antara  lain  dengan  menjawab  pertanyaan-pertanyaan  yang diajukan  dalam  LKS  dan  memecahkan  permasalahan  melalui  diskusi  kelompok.
Penggunaan media audio visual disertai LKS dan modul bergambar disertai LKS diharapkan  dapat  menunjang  pelaksanaan  proses  belajar  siswa  secara  mandiri.
Dengan demikian, kesempatan bagi siswa untuk mengingat kembali pengetahuan yang  dimilikinya,  menggali  potensi  yang  dimilikinya  dan  untuk  memahami
pengetahuan yang baru akan terbuka lebar.
290
Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar dan pencapaian prestasi  belajar  adalah  kemampuan  awal  sebelum  mengikuti  pembelajaran  dan
aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran. Proses mental dan fisik ini sangat berperan dalam proses konstruksi pengetahuan pada siswa.
Kemampuan  awal  siswa  sebagai  hasil  belajar  yang  telah  dimilikinya merupakan modal dan prasyarat untuk mempelajari materi selanjutnya. Walaupun
belum tentu siswa  yang  mempunyai kemampuan awal tinggi dapat lebih berhasil mencapai  prestasi  belajar  yang  lebih  tinggi  daripada  siswa  yang  lain,  tetapi
dengan  kemampuan  awal  yang  tinggi,  siswa  akan  lebih  mudah  memahami pelajaran  yang  disampaikan.  Oleh  karena  itu,  guru  perlu  mengetahui  dan
memperhatikan kemampuan awal siswa terlebih dahulu sebelum diberi pelajaran, supaya dapat menentukan langkah yang paling tepat.
Aktivitas  belajar  siswa  selama  pembelajaran  juga  merupakan  bagian  dari peran  aktif  siswa  yang  harus  dikembangkan.  Walaupun  belum  tentu  siswa  yang
mempunyai aktivitas belajar tinggi dapat lebih berhasil mencapai prestasi belajar yang  lebih  tinggi  daripada  siswa  yang  lain,  tetapi  dengan  aktivitas  belajar  yang
tinggi,  siswa  akan  lebih  mudah  memahami  pelajaran  yang  disampaikan.  Siswa yang  aktif  senantiasa  akan  lebih  terampil,  cekatan,  dan  banyak  inisiatif  sehingga
akan dapat membantu kelancaran proses berpikirnya. Oleh karena itu, guru perlu mengetahui  dan  memperhatikan  aktivitas  belajar  siswa  selama  mengikuti
pelajaran  agar  dapat  menentukan  langkah  yang  paling  tepat  untuk mengembangkannya.
290
Berdasarkan atas kajian  yang telah diuraikan,  dapat dikemukakan  kerangka berpikir  pada  penelitian  ini  bahwa  keberhasilan  sebuah  pembelajaran  ditentukan
oleh adanya prestasi belajar yang diperoleh siswa, yang terdiri dari aspek kognitif, afektif  dan  psikomotor.  Prestasi  belajar  dapat  dipengaruhi  oleh  model
pembelajaran  yang  digunakan  dan  keterlibatan  aktif  siswa  dalam  pembelajaran tersebut. Dengan adanya prestasi belajar yang rendah, maka usaha perbaikan yang
dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan model pembelajaran  yang tepat. Pada  penelitian  ini  digunakan  model  pembelajaran  inkuiri  terbimbing  dengan
media  audio  visual  disertai  LKS  dan  modul  bergambar disertai  LKS.  Dalam
pelaksanaan  kegiatan  belajar,  kemampuan  awal  yang  dimiliki  oleh  siswa  dapat membantu kelancaran aktivitas belajarnya.
D. HIPOTESIS