290
B A B I I KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA
BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN TEORI
1. LANDASAN FILOSOFIS
a. Belajar Mandiri
Belajar merupakan suatu hal yang sangat mendasar bagi manusia. Belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Apakah belajar itu? Yusuf
Hadi Miarso 1986 dalam Thomas Suharmanto 2006 : 13, menyatakan bahwa belajar adalah proses komunikasi. Sedangkan menurut konstruktivis,
belajar adalah proses pengolahan informasi Haris Mudjiman, 2006 : 28. Siswa yang sedang belajar berarti terlibat komunikasi dengan berbagai hal,
baik hal-hal yang pernah dialami maupun hal-hal yang bersifat baru informasi baru. Proses komunikasi ini tidak terbatas, artinya bersifat bebas.
Siswa dapat berkomunikasi dengan benda-benda alam sekitarnya, masyarakat dan lingkungan sosialnya. Di sekolah, siswa dapat
berkomunikasi dengan berbagai mata pelajaran melalui guru, teman, sumber belajar buku, internet dan media komunikasi lainnya.
Belajar mandiri
self-motivated learning
adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi
guna mengatasi sesuatu masalah dan dibangun dengan bekal pengetahuan dan kompetensi yang telah dimiliki Haris Mudjiman, 2006 : 7. Kegiatan
16
290
belajar aktif memiliki ciri keaktifan siswa, persistensi, keterarahan dan kreativitas untuk mencapai tujuan atau mendapatkan serangkaian kompetensi. Seseorang
yang sedang menjalankan kegiatan belajar mandiri lebih ditandai dan ditentukan oleh motif yang mendorongnya belajar, bukan oleh kenampakan fisik kegiatan
belajarnya. Kegiatan belajar secara fisik bisa berupa belajar sendiri dan belajar kelompok. Dengan demikian, bila motif yang mendorong kegiatan belajarnya
adalah motif untuk menguasai sesuatu kompetensi yang diinginkan, maka ia dikatakan sedang belajar mandiri.
Informasi tentang keuntungan dan kerugian melakukan kegiatan belajar mandiri, untuk menguasai suatu kompetensi, harus tersedia selengkap dan setepat
mungkin agar siswa dapat mengetahui dengan baik 1 keuntungan yang akan didapatkan, 2 beban yang ditanggung, 3 kesesuaian antara kompetensi yang
akan didapatkan dengan kebutuhannya, 4 apakah siswa memiliki kemampuan yang diperlukan untuk belajar dan menguasai kompetensi itu, 5 apakah kegiatan
belajar itu akan memberikan pengalaman belajar dengan hasil baik. Belajar mandiri mempunyai ciri-ciri antara lain :
1. Kegiatan belajarnya bersifat
self-directing
mengarahkan diri sendiri, tidak
dependent
. 2.
Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses pembelajaran dijawab sendiri atas dasar pengalaman, bukan mengharap jawaban dari pihak lain.
3. Lebih senang dengan partisipasi aktif daripada pasif.
4. Lebih menyukai
collaborative learning
belajar kelompok. 5.
Selalu memanfaatkan pengetahuan yang telah dimiliki konstruktivistik.
290
6. Belajar harus dengan berbuat, tidak cukup hanya dengan mendengarkan dan
menyerap. 7.
Belajar dapat menggunakan berbagai sumber dan media belajar. 8.
Format belajarnya dapat berupa format belajar klasikal, belajar kelompok atau belajar individual.
Tujuan belajar mandiri adalah mencari kompetensi baru baik yang berbentuk pengetahuan maupun ketrampilan untuk mengatasi sesuatu masalah. Untuk
mendapatkan kompetensi itu, secara aktif siswa mencari informasi dari sumber dan mengolahnya berdasar pengetahuan yang telah dimilikinya. Dalam konteks
pendidikan formal atau pelatihan belajar mandiri, tujuan belajar dapat diterapkan oleh guru untuk melakukan suatu kegiatan. Tujuannya adalah agar siswa dapat
menjalankan
lifelong education
setelah masa pendidikan formalnya. Dengan mengingat bahwa belajar mandiri lebih ditentukan oleh motif belajar yang timbul
di dalam diri siswa, maka guru dalam menyelenggarakan pembelajarannya dituntut untuk dapat menumbuhkan niat atau motif belajar dalam diri siswa.
Berdasarkan beberapa pengertian belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar mandiri adalah proses pengolahan informasi melalui kegiatan belajar aktif
yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki untuk mencapai kompetensi baru.
b. Teori Belajar