290
mampu menghasilkan lulusan yang kompeten. Sedangkan siswa dituntut untuk belajar aktif dan berlatih belajar secara mandiri.
c. Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan Balitbang Depdiknas, 2004 : 4.
Carin dan Sund 1993 dalam Balitbang Depdiknas 2004 : 4 mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum
universal, dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Menurut Trowbridge dan Bybee 1986 : 38, ”
science is a body of knowledge, formed by a process of continuous inquiry, and encompassing the
people who are engaged in the scientific enterprise
”. Sains adalah kumpulan pengetahuan, yang dibentuk dengan proses inkuiri secara terus menerus, dan
mencakup orang-orang yang berkecimpung dalam kegiatan ilmiah. Sains terdiri atas tiga komponen yang tidak dapat dipisahkan dan saling
berpengaruh, sebagaimana diungkapkan oleh Carin 1997 : 6, ”
the cyclical nature and interrelationship of three elements of sciencing : scientific attitude and
processes, scientific products and investigating phenomena of nature. These three elements are cyclical and interrelated. They are absolutely inseparable and affect
each other
”. Hubungan timbal balik dan alami yang siklis antara tiga elemen sains adalah sikap dan proses ilmiah, produk ilmiah, dan investigasi fenomena alam.
290
Tiga elemen ini saling berhubungan dan siklis. Ketiganya tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Sikap ilmiah berupa rasa ingin tahu
tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.
Proses ilmiah berupa langkah-langkah atau prosedur untuk pemecahan masalah atau memperoleh pengetahuan. Produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum
Depdiknas, 2004 : 2. Secara umum, Sains IPA di Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah
Tsanawiyah SMP MTs meliputi bidang kajian Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Biologi, Materi dan Sifatnya Kimia, Energi dan Perubahannya
Fisika, serta Bumi dan Alam Semesta Geologi, Meteorologi, dan Astronomi Depdiknas, 2007 : 176.
Khusus untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi di SMP dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Mata pelajaran IPA diajarkan sesuai dengan taraf
perkembangan siswa SMP yaitu mulai dari kajian secara sederhana diteruskan ke kajian yang lebih kompleks Depdiknas, 2004 : 2. Pembelajaran IPA membantu
menciptakan struktur kognitif yang dapat menjembatani antara pengetahuan awal siswa dengan pengalaman belajar yang terkait, sehingga pemahaman menjadi
lebih terorganisasi dan mendalam. Hal ini juga dapat memudahkan siswa memahami hubungan materi IPA dari satu konteks ke konteks yang lain.
290
Dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa, maka dalam KTSP dianjurkan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual yang terdiri
dari tujuh komponen, yaitu 1 Konstruktivisme, 2
Inquiry
penemuan, 3
Questioning
bertanya, 4
Learning Comunity
masyarakat belajar, 5
Modeling
pemodelan, 6
Reflection
refleksi, dan 7
Authentic Assesment
penilaian yang sebenarnya. Karakteristik dalam pembelajaran ini adalah kerjasama, saling menunjang, menyenangkan, tidak membosankan, belajar dengan
gairah, pembelajaran terintegrasi, menggunakan berbagai sumber, siswa aktif, sharing dengan teman, siswa kritis dan guru kreatif.
Fisika adalah salah satu ilmu yang paling dasar dari ilmu pengetahuan.
Fisika juga merupakan dasar dari semua ilmu rekayasa dan teknologi Young dan Freedman, 2000 : 1. Mata pelajaran fisika merupakan ilmu dasar yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir analitis deduktif dan induktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam, baik secara
kualitatif dan kuantitatif serta dapat mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fisika adalah
pengetahuan yang mempelajari kejadian-kejadian alam yang mencakup sikap dan proses ilmiah, produk ilmiah, dan investigasi fenomena alam.
Dalam penelitian ini, materi fisika yang diajarkan dan sesuai dengan KTSP adalah materi pokok Tata Surya. Materi ini dipilih karena merupakan salah satu
dasar bagi perkembangan dari materi pelajaran selanjutnya, misalnya materi astronomi. Materi Tata Surya ini mempelajari karakteristik dan pergerakan benda-
benda langit. Materi ini melibatkan peristiwa alam kehidupan nyata yang
290
bersifat makro, sehingga gejala atau kejadian fisisnya tidak semuanya dapat dilihat secara langsung dengan panca indera. Untuk menjelaskan dan membuat
siswa dapat memahami gejala alam yang terjadi di sekelilingnya tata surya serta untuk mengatasi keterbatasan panca indera, maka diperlukan media pembelajaran
yang tepat untuk membantu proses belajar siswa, seperti media audio visual dan modul bergambar. Disamping itu, media yang digunakan dapat menangani materi
yang khas, yaitu materinya banyak dan sebagian berupa hafalan serta kenyataan di lapangan dimana sebagian guru kurang dapat menyampaikan materi ini secara
urut dan lengkap. Penggunaan media diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mempelajari dan memahami kejadian alam dalam tata surya secara detail
dan jelas. Dalam penyajiannya pun harus urut agar mudah dipahami dan menjadi pengetahuan bermakna bagi siswa.
8. MATERI TATA SURYA