290
yang  dapat  mengembangkan  motivasi  siswa  dalam  belajar.  Media  modul bergambar merupakan penggabungan antara media cetak tulisan dan media
visual  gambar.  Dalam  pengembangannya,  media  modul  bergambar  ini dibuat  uraian  materi  dalam  bentuk  gambar  yang  dilengkapi  dengan
penjelasan. Pada penelitian ini, media modul bergambar juga mengacu pada CD  Animasi  CD  Animasi  yang  dibuat  oleh  Anivisi  Edutama  Bandung,
dengan  label  “Animasi  Pendidikan  Indonesia  Fisika  SMP  Kelas  1  CD  1 Tahun 2004” dengan alamat website
http:www.anivisiedutama.com .
g. Media LKS
Media  LKS  Lembar  Kegiatan  Siswa  ini  merupakan  media  cetak tulisan  yang  dipergunakan  sebagai  pelengkap  media  pembelajaran  yang
digunakan,  yaitu  media  audio  visual  dan  modul  bergambar.  LKS  berisi pertanyaan-pertanyaan,  latihan  soal  dan  tugas  diskusi  dari  materi  pelajaran
yang diajarkan.
4. KEMAMPUAN AWAL
Kemampuan  berasal  dari  kata  “mampu”  yang  berarti  sanggup melakukan  sesuatu.  Maka,  kemampuan  adalah  kesanggupan,  kecakapan,
kekuatan melakukan sesuatu. Gagne 1988 dalam Ratna Wilis Dahar 1989: 134 menyatakan bahwa penampilan-penampilan yang dapat diamati sebagai
hasil  belajar  disebut  kemampuan
capabilities
.  Sedangkan,  kata  “awal” menurut  Poerwodarminto 1990  yang  berarti  permulaan. Dengan
290
demikian,  kemampuan  awal  adalah  pengetahuan  dan  ketrampilan  yang  relevan, yang dimiliki pada saat akan mulai mengikuti suatu pembelajaran Abdul Ghafur,
1989 : 57. Benyamin  S.  Bloom  1976  menyebutkan  bahwa  kemampuan  awal
cognitive  entery  behavior
berkaitan  dengan  berbagai  tipe  pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi yang dipersyaratkan
prerequisite
, yang sesuai untuk mempelajari  tugas  atau  satu  set  tugas  khusus  yang  baru.  Ini  berarti  bahwa
kemampuan  awal  adalah  pengetahuan,  ketrampilan  dan  kompetensi  yang  telah dipelajari  atau  dikuasai  siswa  sebagai  prasyarat  untuk  mempelajari  tugas-tugas
pembelajaran yang baru. Sesuai  dengan  pendapat  Gagne  dalam  Nana  Sudjana  1991  :  158,  bahwa
kemampuan  atau  pengetahuan  awal  lebih  rendah  daripada  pengetahuan  atau kemampuan  yang  baru.  Kemampuan  awal  merupakan  prasyarat  yang  harus
dimiliki siswa sebelum memasuki pembelajaran materi pelajaran berikutnya yang lebih  tinggi.  Gagne  1992 :  152-156  membagi  prasyarat  menjadi  dua  macam.
Pertama,  prasyarat  esensial
essensial  prerequisites
yaitu  prasyarat  yang merupakan  bagian  dari  keseluruhan  keterampilan  yang  ingin  diperoleh,  tidak
membantu atau suportif. Kedua, prasyarat suportif
supportive prerequisites
ialah prasyarat yang dapat membantu pembelajaran baru agar lebih mudah atau cepat.
Berdasarkan  uraian  diatas,  dapat  disimpulkan  bahwa  kemampuan  awal adalah  kemampuan  pengetahuan  yang  telah  dimiliki  sebelum  memperoleh
kemampuan  pengetahuan  baru  yang  lebih  tinggi  dalam  kegiatan  pembelajaran sebagai  hasil  dari  generalisasi   pengalaman  yang   relevan.  Kemampuan   awal
290
merupakan prasyarat untuk memperoleh kemampuan baru yang lebih tinggi. Kemampuan  yang  diperoleh  siswa  dari  pengalaman  belajar  sebelumnya
dapat menjadi bekal untuk mengikuti pengalaman belajar berikutnya. Menurut  Abdul  Ghafur  1989  :  60,  langkah  yang  dilakukan  untuk
mengukur  kemampuan  awal  prasyarat  adalah  tes  prasyarat
pre-requisite test
. Tes prasyarat berfungsi untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki pengetahuan atau ketrampilan yang diperlukan.
Pada  penelitian  ini,  kemampuan  awal  yang  diperhitungkan  adalah kemampuan awal prasyarat, yaitu kemampuan yang dimiliki oleh siswa pada
materi pokok sebelumnya yang menunjang materi pokok selanjutnya. Materi pokok prasyarat antara lain materi pokok Besaran dan Satuan, Massa Jenis,
Wujud Zat, Gerak, Gaya, dan Energi. Sedangkan tes yang digunakan adalah tes prasyarat yang berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda.
5. AKTIVITAS BELAJAR