290
Pembelajaran materi Tata Surya sesuai dengan teori belajar Vygotsky, yaitu siswa belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan secara berkelompok. Dalam
penelitian ini, penerapan tahap ZPD dalam pembelajaran adalah pemberian materi yang sedikit di atas materi yang akan diajarkan, misalnya memberikan pertanyaan
motivasi agar siswa tergugah untuk mencari jawabannya. Sedangkan tahap
scaffolding
dalam pembelajaran yaitu bantuan yang diberikan kepada siswa untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang diajukan melalui petunjuk-petunjuk
dan menyediakan media dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas.
3. Teori Belajar Bruner
Jerome S. Bruner 1915, seorang ahli psikologi, menyatakan bahwa inti belajar
adalah bagaimana
orang memilih,
mempertahankan, dan
mentransformasikan informasi secara aktif. Dasar pemikiran teorinya memandang manusia sebagai pemroses, pemikir dan pencipta informasi.
Menurut Bruner dalam Paulina Panen 2004 : 3.11, pada dasarnya belajar merupakan proses kognitif yang terjadi dalam diri seseorang. Ada tiga proses
kognitif yang terjadi dalam belajar yaitu 1 proses perolehan informasi baru, 2 proses mentransformasikan informasi yang diterima, dan 3 menguji relevansi
dan ketepatan pengetahuan. Burner 1966 : 10-11 dalam Azhar Arsyad 2005 : 7, mengemukakan tiga
tingkatan utama modus belajar yaitu pengalaman langsung
enactive
, pengalaman gambar
iconic
dan pengalaman abstrak
symbolic
. Ketiga tingkat pengalaman
290
tersebut saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman pengetahuan, sikap, ketrampilan yang baru.
Bruner menekankan tentang model belajar penemuan
inquiry learning
. Bruner menganggap bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian
pengetahuan secara aktif oleh manusia Ratna Wilis Dahar, 1989 : 103. Dalam bukunya “
Procces of Education
” tahun 1960, menjelaskan tentang kegiatan belajar mengajar dengan proses menemukan sendiri atau
inquiry learning
Winataputra, 2001 : 154. Menurutnya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa diberi kesempatan mencari atau menemukan sendiri makna
segala sesuatu yang dipelajarinya. Menurut Bruner dalam Paulina Panen 2004 : 3.14 belajar bermakna hanya
dapat terjadi melalui belajar penemuan. Belajar penemuan adalah proses dimana guru harus menciptakan situasi belajar yang problematis, menstimulus siswa
dengan pertanyaan-pertanyaan, mencari jawaban sendiri dan melakukan eksperimen. Bruner menganggap bahwa belajar penemuan sesuai dengan
pencarian pengetahuan secara aktif oleh siswa, dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan
masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.
Agar proses belajar berjalan lancar, ada tiga faktor yang ditekankan dan harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pembelajaran yaitu:
a. Pentingnya memahami struktur mata pelajaran
b. Pentingnya nilai dari berpikir induktif
290
c. Pentingnya belajar aktif supaya seseorang dapat menemukan konsep sendiri sebagai dasar untuk memahami dengan benar
Pendekatan model belajar Bruner didasarkan pada dua asumsi bahwa : a.
Perolehan pengetahuan merupakan proses interaktif, artinya pengetahuan akan diperoleh bila dalam pembelajaran seseorang berinteraksi secara aktif
dengan lingkungannya. b.
Orang mengkonstruksikan pengetahuannya dengan cara menghubungkan informasi yang tersimpan yang telah diperoleh sebelumnya.
Belajar penemuan menunjukkan beberapa kebaikan. Pertama, pengetahuan itu akan bertahan lama dalam ingatan siswa. Kedua, belajar penemuan
mempunyai efek transfer yang lebih baik, artinya konsep-konsep dan prinsip- prinsip yang menjadi kognitif siswa lebih mudah diterapkan dalam situasi-situasi
baru. Ketiga, secara menyeluruh belajar penemuan meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir secara bebas dan mandiri. Belajar penemuan yang
murni memerlukan banyak waktu, sehingga dalam penggunaan penemuan Bruner menyarankan hanya sampai batas-batas tertentu.
Pembelajaran materi Tata Surya sesuai dengan teori belajar Bruner yang menekankan belajar dengan cara menemukan sendiri, yaitu melalui model inkuiri
terbimbing. Informasi pengetahuan yang disampaikan bukan dalam bentuk petunjuk tetapi harus dipahami dengan menjawab pertanyaan yang diajukan.
Dalam pembelajaran inkuiri, siswa diharapkan berpartisipasi aktif baik mental maupun fisik dalam belajar. Siswa ditekankan dapat menggunakan kemampuan
290
awal yang telah dimilikinya untuk mempelajari materi yang akan diberikan. Selain itu, dalam melakukan belajar, siswa harus aktif dalam menemukan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan.
4. Teori Belajar Ausubel