290
belajar  fisika,  10  media  dilengkapi  dengan  lembar  kegiatan  siswa  yang  dapat membantu  siswa  untuk  belajar,  11  siswa  menjadi  bingung  bila  belajar
menggunakan  media,  12  media  membuat  siswa  tidak  bisa  konsentrasi  belajar, 13 isi materi yang disampaikan media sesuai dengan materi di buku fisika, 14
media  menampilkan  warna  gambar  yang  menarik,  dan  15  siswa  bersemangat untuk belajar dengan menggunakan media, atau tidak.
Sedangkan  pada  pembelajaran  yang  berlangsung  menggunakan  media modul  bergambar  disertai  LKS,  beberapa  siswa  yang  kurang  tertarik  dengan
membaca  akan  mengalami  kesulitan  memahami  setiap  isi  bacaan  dalam  modul bergambar,  terutama  yang  mempunyai  kemampuan  verbal  rendah.  Sehingga
diperlukan  waktu  yang  cukup  lama  untuk  mengerti  setiap  bagian-bagian  bacaan dan  gambar  dalam  modul  bergambar.  Dalam  proses  belajar  menggunakan  media
modul  bergambar  ini  harus  didukung  dengan  situasi  dan  kondisi  kelas  yang tenang  sehingga  siswa  dapat  lebih  berkonsentrasi.  Selain  itu,  siswa  harus  dapat
mengaitkan bacaan dengan gambar yang disajikan dalam modul bergambar, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dalam LKS.
2. Hipotesis Kedua
Hasil perhitungan uji analisis varians tiga jalan sel tak sama diperoleh F
hitung
=  60,5376    F
tabel
=  3,91  sehingga  H
oB
ditolak,  artinya  ada  perbedaan  pengaruh antara  siswa  yang  mempunyai  kemampuan  awal  tinggi  dengan  siswa  yang
mempunyai kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar fisika pada materi pokok Tata Surya.
290
Hasil perhitungan komparasi ganda dengan metode Scheffe diperoleh F
hitung
= 57,5881  F
tabel
= 3,91. Ini berarti ada beda rerata yang signifikan antara siswa yang  mempunyai  kemampuan  awal  tinggi  dengan  siswa  yang  mempunyai
kemampuan  awal  rendah.  Siswa  yang  mempunyai  kemampuan  awal  tinggi cenderung  memperoleh  prestasi  belajar  lebih  tinggi  dibanding  siswa  yang
mempunyai kemampuan awal rendah. Dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, siswa yang
mempunyai  kemampuan  awal  tinggi  rata-rata  dapat  menjawab  pertanyaan- pertanyaan  baik  dalam  LKS  maupun  akhir  sub  bab.  Hal  ini  terlihat  dari  siswa
yang  mempunyai  kemampuan  awal  tinggi  berhasil  menjawab  pertanyaan- pertanyaan  dalam  LKS  dan  pertanyaan  akhir  sub  bab  dengan  baik.  Ini  berarti
siswa  yang  telah  memiliki  konsep  materi  pokok  prasyaratnya  Besaran  dan Satuan, Massa Jenis, Wujud Zat, Gerak, Gaya, dan Energi dengan baik akan lebih
mudah  memahami  materi  pokok  Tata  Surya.  Sedangkan  dari  hasil  siswa  yang menjawab  pertanyaan  kurang  berhasil,  rata-rata  mempunyai  kemampuan  awal
rendah.  Hal  ini  dapat  disebabkan  siswa  belum  begitu  memahami  materi  pokok prasyarat  sehingga  mengalami  kesulitan  dalam  mempelajari  dan  menjawab
pertanyaan-pertanyaan  pada  materi  pokok  Tata  Surya.  Dapat  dikatakan  bahwa, kemampuan awal siswa tentang materi sebelumnya berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa. Dalam  pandangan  konstruktivisme,  peran  kemampuan  awal  lebih  jelas
ditekankan.  Proses  pembentukan  pengetahuan  baru  melibatkan  proses internalisasi  dan  keaktifan  siswa  dalam  menggunakan  pengetahuan  yang  telah
290
dimilikinya.  Kemampuan  awal  atau  pengetahuan  yang  telah  dimiliki  siswa digunakan  untuk  mengolah  informasi  yang  masuk  sehingga  terbentuk
pengetahuan  yang  baru.  Ini  berarti  keberhasilan  siswa  ditentukan  oleh  sejauh mana  siswa  telah  memiliki  pengetahuan  yang  relevan  sebagai  modal  untuk
menciptakan  pengetahuan  baru  yang  diperoleh  dalam  proses  belajarnya. Penambahan  pengetahuan  yang  baru  dilakukan  oleh  siswa  itu  sendiri  melalui
belajar mandiri. Hasil  penelitian  ini  senada  dengan  hasil  penelitian  yang  dilakukan  oleh
Kurotu  ‘Ayun  2007.  Kurotu  ‘Ayun  menyimpulkan  bahwa  terdapat  perbedaan yang  signifikan  pada  prestasi  belajar  fisika  antara  siswa  yang  memiliki
kemampuan awal tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah.
3. Hipotesis Ketiga