290
Dari  diagram  batang  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  prestasi  belajar fisika untuk kelas eksperimen I lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen
II.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari  nilai  rata-rata  prestasi  belajar  fisika  aspek kognitif masing-masing kelas.
2. Data Kemampuan Awal
Data  kemampuan  awal  siswa  diperoleh  setelah  dilakukan  pemberian tes  kemampuan  awal.  Data  tentang  kemampuan  awal  siswa  dikategorikan
dalam dua tingkatan berdasarkan nilai rata-rata total, yaitu tinggi dan rendah. Kemampuan awal siswa dikategorikan tinggi apabila nilai tes yang diperoleh
lebih  dari  atau  sama  dengan  nilai  rata-rata  total  tes  kemampuan  awal. Kemampuan  awal  siswa  dikategorikan  rendah  apabila  nilai  tes  yang
diperoleh  kurang  dari  nilai  rata-rata  total  tes  kemampuan  awal.  Dari  hasil perhitungan  diketahui  nilai  rata-rata  total  tes  kemampuan  awal  untuk  kelas
ekserimen I dan eksperimen II adalah 58,3125. Untuk lebih mudah membandingkan hasil nilai tes kemampuan awal
siswa  antara  kelas  eksperimen  I  dan  eksperimen  II  maka  dapat  dilihat  dari nilai  rata-rata  masing-masing  kelas.  Nilai  rata-rata  kemampuan  awal  untuk
kelas  eksperimen  I  adalah  58,8125,  sedangkan  untuk  kelas  eksperimen  II adalah 57,8125. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4.
290
57.8125 58.8125
10 20
30 40
50 60
70
Eksperimen I Eksperimen II
Kelas N
il a
i R
a ta
-r a
ta
Gambar 4.4 Diagram  batang  perbandingan  nilai  rata-rata  kemampuan  awal
siswa kelas eksperimen I dan eksperimen II
Dari diagram batang di atas dapat diketahui bahwa kemampuan awal siswa kelas  eksperimen  I  lebih  tinggi  dibandingkan  kelas  eksperimen  II.  Hal  ini  dapat
dilihat dari nilai rata-rata kemampuan awal  siswa masing-masing kelas.
3. Data Aktivitas Belajar
Data  aktivitas  belajar  siswa  diperoleh  setelah  dilakukan  pemberian  angket aktivitas  belajar.  Data  tentang  aktivitas  belajar  siswa  dikategorikan  dalam  dua
tingkatan  berdasarkan  skor  rata-rata  total,  yaitu  tinggi  dan  rendah.  Aktivitas belajar  siswa  dikategorikan  tinggi  apabila  skor  angket  yang  diperoleh  lebih  dari
atau  sama  dengan  skor  rata-rata  total  angket  aktivitas  belajar.  Aktivitas  belajar siswa  dikategorikan  rendah  apabila  skor  angket  yang  diperoleh  kurang  dari  skor
rata-rata total angket aktivitas belajar. Dari hasil perhitungan diketahui skor rata- rata  total  angket  aktivitas  belajar  untuk  kelas  ekserimen  I  dan  eksperimen  II
adalah 181,1875.
290
Untuk  lebih  mudah  membandingkan  hasil  skor  angket  aktivitas belajar siswa antara kelas eksperimen I dan eksperimen II maka dapat dilihat
dari skor rata-rata masing-masing kelas. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa untuk  kelas  eksperimen  I  adalah  181,6875,  dan  untuk  kelas  eksperimen  II
adalah 180,6875. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.5.
180.6875 181.6875
50 100
150 200
250
Eksperimen I Eksperimen II
Kelas S
k or
R at
a- rat
a
Gambar 4.5  Diagram  batang  perbandingan  skor  rata-rata  aktivitas  belajar siswa kelas eksperimen I dan eksperimen II
Dari  diagram  batang  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  aktivitas  belajar siswa kelas eksperimen I lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen II. Hal
ini  dapat  dilihat  dari  skor  rata-rata  aktivitas  belajar  siswa  masing-masing kelas.
B. PENGUJIAN PRASYARAT ANALISIS