290
A
2
B
1
C
1
vs  A
2
B
2
C
1
,  A
2
B
1
C
1
vs  A
2
B
2
C
2
,  A
2
B
1
C
2
vs  A
2
B
2
C
1
,  A
2
B
1
C
2
vs A
2
B
2
C
2
.  Hal  ini  dikarenakan  F
hitung
F
tabel
sehingga  H
o
ditolak,  yang artinya terdapat beda rerata yang signifikan.
b. Tidak terdapat beda rerata yang signifikan pada A
1
C
2
vs A
2
C
1
, A
1
C
2
vs A
2
C
2
, A
2
C
1
vs A
2
C
2
, A
1
B
1
C
1
vs A
1
B
1
C
2
, A
1
B
1
C
1
vs A
2
B
1
C
1
, A
1
B
1
C
2
vs A
1
B
2
C
1
,  A
1
B
1
C
2
vs  A
2
B
1
C
1
,  A
1
B
1
C
2
vs  A
2
B
1
C
2
,  A
1
B
2
C
1
vs  A
2
B
1
C
1
, A
1
B
2
C
1
vs  A
2
B
1
C
2
,  A
1
B
2
C
2
vs  A
2
B
2
C
1
,  A
1
B
2
C
2
vs  A
2
B
2
C
2
,  A
2
B
1
C
1
vs A
2
B
1
C
2
, A
2
B
2
C
1
vs A
2
B
2
C
2.
Hal ini dikarenakan F
hitung
F
tabel
sehingga H
o
diterima, yang artinya tidak terdapat beda rerata yang signifikan.
D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1. Hipotesis Pertama
Hasil perhitungan uji analisis varians tiga jalan sel tak sama diperoleh F
hitung
= 16,4855  F
tabel
= 3,91 sehingga H
oA
ditolak, artinya ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
media audio  visual disertai  LKS  dan media modul bergambar disertai  LKS terhadap prestasi belajar fisika pada materi pokok Tata Surya.
Hasil  perhitungan  komparasi  ganda  dengan  metode  Scheffe  diperoleh F
hitung
= 17,9684   F
tabel
= 3,91.  Ini berarti  ada beda  rerata  yang signifikan antara  siswa  yang  belajar  menggunakan  model  pembelajaran  inkuiri
terbimbing  dengan  media  audio  visual  disertai  LKS  dengan  siswa  yang belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan media
modul bergambar disertai LKS.
290
Siswa  yang  mendapat  pembelajaran  menggunakan  model  pembelajaran inkuiri  terbimbing  dengan  media  audio  visual  disertai  LKS  memperoleh  prestasi
belajar  fisika  yang  lebih  tinggi  dibanding  dengan  siswa  yang  mendapat pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan media
modul  bergambar  disertai  LKS.  Hal  ini  dimungkinkan  siswa  yang  belajar menggunakan  media  audio  visual  disertai  LKS  dapat  lebih  mudah  mempelajari
dan memahami ilmu yang disampaikan. Peran  penggunaan  media  audio  visual  disertai  LKS  dapat  mempermudah
siswa  dalam  menangkap  dan  mempelajari  konsep  fisika  yang  diajarkan.  Selama belajar  menggunakan  media  audio  visual  disertai  LKS,  siswa  lebih  semangat,
serius,  perhatian  dan  tertarik  untuk  belajar.  Siswa  lebih  cepat  dalam  mencari jawaban  dan  menyelesaikan  soal-soal  yang  diberikan  dalam  LKS.  Hal  ini
dibuktikan  dengan  pengamatan  selama  proses  pembelajaran  yang  diperkuat dengan hasil pemberian angket tentang penilaian terhadap media yang digunakan,
yaitu  untuk  media  audio  visual  disertai  LKS  nilai  rata-ratanya  sebesar  84,5  dan untuk  media  modul  bergambar  disertai  LKS  nilai  rata-ratanya  sebesar  78,8.
Penilaian media pembelajaran ini meliputi apakah 1 media menggunakan bahasa yang mudah dipahami, 2 media menampilkan gambar yang menarik, 3 gambar
yang ditampilkan mudah dimengerti, 4 media dapat menarik minat belajar siswa, 5 isi materi yang disampaikan mampu membangkitkan proses berpikir siswa, 6
media menyajikan uraian materi yang jelas dan mudah dipelajari, 7 media yang digunakan membuat siswa merasa bosan, 8 media dapat membantu siswa untuk
belajar sendiri, 9 dengan menggunakan media, siswa jadi lebih termotivasi untuk
290
belajar  fisika,  10  media  dilengkapi  dengan  lembar  kegiatan  siswa  yang  dapat membantu  siswa  untuk  belajar,  11  siswa  menjadi  bingung  bila  belajar
menggunakan  media,  12  media  membuat  siswa  tidak  bisa  konsentrasi  belajar, 13 isi materi yang disampaikan media sesuai dengan materi di buku fisika, 14
media  menampilkan  warna  gambar  yang  menarik,  dan  15  siswa  bersemangat untuk belajar dengan menggunakan media, atau tidak.
Sedangkan  pada  pembelajaran  yang  berlangsung  menggunakan  media modul  bergambar  disertai  LKS,  beberapa  siswa  yang  kurang  tertarik  dengan
membaca  akan  mengalami  kesulitan  memahami  setiap  isi  bacaan  dalam  modul bergambar,  terutama  yang  mempunyai  kemampuan  verbal  rendah.  Sehingga
diperlukan  waktu  yang  cukup  lama  untuk  mengerti  setiap  bagian-bagian  bacaan dan  gambar  dalam  modul  bergambar.  Dalam  proses  belajar  menggunakan  media
modul  bergambar  ini  harus  didukung  dengan  situasi  dan  kondisi  kelas  yang tenang  sehingga  siswa  dapat  lebih  berkonsentrasi.  Selain  itu,  siswa  harus  dapat
mengaitkan bacaan dengan gambar yang disajikan dalam modul bergambar, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dalam LKS.
2. Hipotesis Kedua