Likuiditas Solvabilitas BUKU PROSPEKTUS ELNUSA FINAL

23 31 Desember 2005 dibandingkan dengan 31 Desember 2004 Pada tanggal 31 Desember 2005, jumlah ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp809,1 miliar, meningkat sebesar 6,1 dari jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2004 yang tercatat sebesar Rp762,7 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan laba ditahan Perseroan dan Anak Perusahaan.

12. Likuiditas

Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang diukur dengan perbandingan aktiva lancar terhadap kewajiban lancar pada suatu tanggal tertentu. Berikut adalah tingkat likuiditas Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode 7 tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004: dalam jutaan Rupiah kecuali tingkat likuiditas Keterangan 31 Juli 31 Desember 2007 2006 2005 2004 Aktiva Lancar 880,341 835,284 652,741 480,981 Kewajiban Lancar 763,261 736,231 595,022 401,451 Tingkat Likuiditas 115,3 113,5 109,7 119,8 Pada tanggal 31 Juli 2007, tingkat likuiditas Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar 115,3, mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2006 yang sebesar 113,5. Pada tanggal 31 Desember 2006, tingkat likuiditas Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar 113,5, mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2005 yang sebesar 109,7. Pada tanggal 31 Desember 2005, tingkat likuiditas Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar 109,7, mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2004 yang sebesar 119,8. Penurunan tingkat likuiditas Perseroan dan Anak Perusahaan terutama disebabkan oleh peningkatan hutang usaha dan pinjaman modal kerja jangka pendek Perseroan yang lebih tinggi daripada peningkatan piutang usaha dan kas Perseroan. Peningkatan pinjaman modal kerja ditujukan untuk mendukung pertumbuhan pendapatan Perseroan terutama pada kelompok usaha jasa hulu Migas. Berikut adalah grafik aktiva, kewajiban dan ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan:

13. Solvabilitas

Tingkat solvabilitas mencerminkan kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancar dan tidak lancarnya yang diukur dengan perbandingan antara jumlah kewajiban terhadap jumlah aktiva debt to asset ratio = DAR atau perbandingan antara jumlah kewajiban terhadap jumlah ekuitas debt to equity ratio = DER. Semakin rendah tingkat solvabilitas maka kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan semakin baik, demikian pula sebaliknya. 24 Berikut adalah tingkat solvabilitas Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode 7 tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004: dalam jutaan Rupiah kecuali perbandingan Keterangan 31 Juli 31 Desember 2007 2006 2005 2004 Aktiva 1.983.229 1.808.610 1.548.293 1.316.264 Kewajiban 1.064.377 914.819 723.295 541.114 Ekuitas 898.811 873.493 809.063 762.695 KewajibanAktiva DAR 53,7 50,6 46,7 41,1 KewajibanEkuitas DER 118,4 104,7 89,4 70,9 Pada tanggal 31 Juli 2007, tingkat solvabilitas Perseroan dan Anak Perusahaan ditunjukkan dengan DAR dan DER masing-masing sebesar 53,7 dan 118,4, mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2006 dengan DAR dan DER masing-masing sebesar 50,6 dan 104,7. Pada tanggal 31 Desember 2006, tingkat solvabilitas Perseroan dan Anak Perusahaan ditunjukkan dengan DAR dan DER masing-masing sebesar 50,6 dan 104,7, mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2005 dengan DAR dan DER masing-masing sebesar 46,7 dan 89,4. Pada tanggal 31 Desember 2005, tingkat solvabilitas Perseroan dan Anak Perusahaan ditunjukkan dengan DAR dan DER masing-masing sebesar 46,7 dan 89,4 mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2004 dengan DAR dan DER masing-masing sebesar 41,1 dan 70,9. Peningkatan tingkat solvabilitas ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan yang lebih tinggi daripada pertumbuhan aktiva dan ekuitas Perseroan disebabkan oleh kenaikan aset sejalan dengan pertumbuhan usaha Perseroan. Oleh karena itu, kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan menurun dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya, namun masih dalam kriteria yang diperkenankan oleh pihak kreditur.

14. Imbal Hasil Investasi dan Ekuitas