Pos Luar Biasa Laba Bersih Periode 7 tujuh bulan tahun 2007 Aktiva

19 Periode 7 tujuh bulan tahun 2007 Beban lain-lain – bersih Perseroan dan Anak Perusahaan untuk 7 tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 mencapai Rp24,9 miliar. Tahun 2006 dibandingkan dengan tahun 2005 Beban lain-lain – bersih Perseroan dan Anak Perusahaan mengalami penurunan dari Rp37,27 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp37,30 miliar pada tahun 2006. Peningkatan beban lain-lain – bersih ini terjadi terutama disebabkan oleh peningkatan beban keuangan atas kewajiban jangka panjang Perseroan dan Anak Perusahaan. Tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004 Pendapatan Beban lain-lain – bersih Perseroan dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan dari pendapatan lain- lain – bersih sebesar Rp43,1 miliar pada tahun 2004 menjadi beban lain-lain – bersih sebesar Rp37,3 miliar pada tahun 2005. Penurunan dari penghasilan lain-lain – bersih ini menjadi beban lain-lain bersih terutama disebabkan karena Perseroan dan Anak Perusahaan membukukan amortisasi diskonto penempatan jangka pendek sebesar Rp108,7 miliar pada tahun 2004.

7. Pos Luar Biasa

Pos Luar Biasa Perseroan dan Anak Perusahaan terdapat pada tahun 2004 disebabkan oleh laba atas restrukturisasi hutang Perseroan.

8. Laba Bersih Periode 7 tujuh bulan tahun 2007

Laba bersih Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode 7 tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 mencapai Rp50,1 miliar dengan marjin laba bersih sebesar 4,3. Tahun 2006 dibandingkan dengan tahun 2005 Laba bersih Perseroan dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 41,7 dari Rp58,6 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp83,0 miliar pada tahun 2006. Peningkatan laba bersih ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha yang melebihi peningkatan beban pokok pendapatan usaha. Marjin laba bersih Perseroan dan Anak Perusahaan mengalami penurunan menjadi 4,4 pada tahun 2006 dari 4,5 pada tahun 2005. Tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004 Laba bersih Perseroan dan Anak Perusahaan mengalami penurunan sebesar 61,5 dari Rp152,4 miliar pada tahun 2004 menjadi Rp58,6 miliar pada tahun 2005. Penurunan laba bersih ini terutama disebabkan karena Perseroan dan Anak Perusahaan membukukan penghasilan lain-lain sebesar Rp108,7 miliar berupa amortisasi diskonto penempatan jangka pendek pada tahun 2004. Marjin laba bersih Perseroan dan Anak Perusahaan mengalami penurunan menjadi 4,5 pada tahun 2005 dari 13,0 pada tahun 2004. Berikut adalah grafik pendapatan usaha dan laba Perseroan dan Anak Perusahaan: 20

9. Aktiva

Komposisi aktiva Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode 7 tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah Keterangan 31 Juli 31 Desember 2007 2006 2005 2004 Aktiva Lancar Kas dan setara kas 83.463 157.058 95.478 67.259 Piutang usaha Pihak ketiga - bersih 344.501 323.467 193.823 123.697 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 250.842 147.464 240.704 220.613 Piutang lain-lain - pihak ketiga 6.277 3.685 1.124 1.396 Persediaan 55.710 60.287 52.987 33.824 Uang muka 65.801 76.708 63.810 22.334 Pajak pertambahan nilai dibayar di muka 68.669 64.588 3.116 9.065 Biaya dibayar di muka 5.078 2.027 1.699 2.793 Jumlah Aktiva Lancar 880.341 835.284 652.741 480.981 Aktiva Tidak Lancar Aktiva pajak tangguhan - bersih 44.235 39.575 25.524 14.788 Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa - bersih 25.091 10.755 12.817 16.101 Penyertaan saham - bersih 146.692 136.973 117.765 96.835 Aktiva tetap - bersih 796.500 702.095 633.516 627.931 Aktiva lain-lain 90.370 83.928 105.930 79.628 Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.102.888 973.326 895.552 835.283 Jumlah Aktiva 1.983.229 1.808.610 1.548.293 1.316.264 Periode 7 tujuh bulan tahun 2007 Pada tanggal 31 Juli 2007, jumlah aktiva Perseroan dan Anak Perusahaan sebesar Rp1,98 triliun mengalami peningkatan sebesar 9,7 dari jumlah aktiva pada tanggal 31 Desember 2006 yang tercatat sebesar Rp1,81 triliun. Jumlah aktiva lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Juli 2007 sebesar Rp880,3 miliar mengalami peningkatan sebesar 5,4 dari jumlah aktiva lancar pada tanggal 31 Desember 2006 yang tercatat sebesar Rp835,3 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha Perseroan dan Anak Perusahaan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Jumlah aktiva tidak lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Juli 2007 sebesar Rp1,1 triliun mengalami peningkatan sebesar 13,3 dari jumlah aktiva tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2006 yang tercatat sebesar Rp973,3 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan aktiva tetap Perseroan dan Anak Perusahaan. 31 Desember 2006 dibandingkan dengan 31 Desember 2005 Pada tanggal 31 Desember 2006, jumlah aktiva Perseroan dan Anak Perusahaan sebesar Rp1,81 triliun mengalami peningkatan sebesar 16,8 dari jumlah aktiva pada tanggal 31 Desember 2005 yang tercatat sebesar Rp1,55 triliun. Jumlah aktiva lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp835,3 miliar mengalami peningkatan sebesar 28,0 dari jumlah aktiva lancar pada tanggal 31 Desember 2005 yang tercatat sebesar Rp652,7 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha pihak ketiga yang berasal dari kegiatan jasa hulu Migas dan peningkatan Pajak Pertambahan Nilai PPN karena perubahan kebijakan perpajakan dari Pemerintah. Jumlah aktiva tidak lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp973,3 miliar mengalami peningkatan sebesar 8,7 dari jumlah aktiva tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2005 yang tercatat sebesar Rp895,6 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan aktiva tetap Perseroan dan Anak Perusahaan dan peningkatan porsi pendapatan bersih Perusahaan Asosiasi IMN dan PKM yang diterima oleh Perseroan sehingga meningkatkan nilai penyertaan Perseroan di kedua Perusahaan Asosiasi tersebut. 31 Desember 2005 dibandingkan dengan 31 Desember 2004 Pada tanggal 31 Desember 2005, jumlah aktiva Perseroan dan Anak Perusahaan sebesar Rp1,55 triliun mengalami peningkatan sebesar 17,6 dari jumlah aktiva pada tanggal 31 Desember 2004 yang tercatat sebesar Rp1,32 triliun. 21 Jumlah aktiva lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp652,7 miliar mengalami peningkatan sebesar 35,7 dari jumlah aktiva lancar pada tanggal 31 Desember 2004 yang tercatat sebesar Rp481,0 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha terutama piutang usaha pihak ketiga. Jumlah aktiva tidak lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp895,6 miliar mengalami peningkatan sebesar 7,2 dari jumlah aktiva tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2004 yang tercatat sebesar Rp835,3 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan aktiva tetap Perseroan dan Anak Perusahaan.

10. Kewajiban