x
6. Kebijakan Dividen
Manajemen Perseroan merencanakan pembayaran dividen kas sekitar 20 dari laba bersih setelah pajak pada tahun buku bersangkutan. Keterangan mengenai Kebijakan Dividen dapat dilihat pada Bab XIII.
7. Program Alokasi Saham kepada Karyawan atau Employee Stock Allocation ESA
Perseroan akan melakukan Program Alokasi Saham kepada Karyawan ESA. Keterangan mengenai Employee Stock Allocation ESA dapat dilihat pada Bab I.
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, dan dengan diimplementasikannya seluruh rencana Program Alokasi Saham kepada Karyawan dan Manajemen Employee
and Management Stock AllocationESA, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sesudah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:
Keterangan Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham Nominal Rp
Modal Dasar 22.500.000.000
2.250.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang saham: 1.
PT Pertamina Persero 3.000.000.000
300.000.000.000 41,10
2. PT Tri Daya Esta
2.711.565.890 271.156.589.000
37,15 3.
PT Danareksa Daiwa NIF Ventures 85.075.580
8.507.558.000 1,17
4. PT Danareksa Persero
28.358.530 2.835.853.000
0,39 5.
Karyawan Elnusa 8.987.500
898.750.000 0,12
6. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa
4.012.500 401.250.000
0,05 7.
Koperasi Karyawan Elnusa 500.000
50.000.000 0,01
8. Masyarakat
1.314.000.000 131.400.000.000
18,00 9.
Karyawan dan Manajemen ESA 146.000.000
14.600.000.000 2,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.298.500.000
729.850.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 15.201.500.000
1.520.150.000.000
dalam proses likuidasi
1
I. PENAWARAN UMUM
Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 1.460.000.000 satu miliar empat ratus enam puluh juta saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp100 seratus Rupiah setiap saham, yang ditawarkan
kepada masyarakat dengan Harga Penawaran Rp400 empat ratus Rupiah setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Jumlah Penawaran Umum adalah sebesar
Rp584.000.000.000 lima ratus delapan puluh empat miliar Rupiah.
Saham-saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat
dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
PT Elnusa Tbk.
Kegiatan Usaha:
Jasa Migas Terintegrasi dan Jasa Penunjang Migas
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat
Graha Elnusa Jl. TB Simatupang Kav. 1B
Jakarta 12560 Telepon: 021 788-30850
Faksimili: 021 788-30883 e-mail : corporateelnusa.co.id
Website : www.elnusa.co.id
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO PERSAINGAN USAHA
RISIKO USAHA LAINNYA DIUNGKAPKAN PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI
2 Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Electronika Nusantara dengan Akta No. 18 tanggal 25 Januari 1969
sebagaimana diubah dengan Akta perubahan Anggaran Dasar No. 10 tanggal 13 Pebruari 1969, keduanya dibuat di hadapan Tan Thong Kie, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia melalui surat keputusan No. J.A.51824 tanggal 19 Pebruari 1969 dan telah didaftarkan dalam buku register kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 485 tanggal 22 Pebruari 1969 serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan Anggaran Dasar terakhir kali dilakukan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 86 tanggal
18 Januari 2008, dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH., pengganti Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di bawah No. AHU-AH.01.10-1662 tanggal 22 Januari
2008.
Struktur permodalan Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:
Keterangan Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham Nominal Rp
Modal Dasar 22.500.000.000
2.250.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang saham: 1. PT Pertamina Persero
3.000.000.000 300.000.000.000
51,38 2. PT Tri Daya Esta
2.711.565.890 271.156.589.000
46,44 3. PT Danareksa Daiwa NIF Ventures
85.075.580 8.507.558.000
1,46 4. PT Danareksa Persero
28.358.530 2.835.853.000
0,49 5. Karyawan Elnusa
8.987.500 898.750.000
0,15 6. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa
4.012.500 401.250.000
0,07 7. Koperasi Karyawan Elnusa
500.000 50.000.000
0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.838.500.000
583.850.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 16.661.500.000
1.666.150.000.000
dalam proses likuidasi
Dengan surat Bapepam dan LK No.S-531BL2008 tanggal 25 Januari 2008, Pernyataan Pendaftaran Perseroan dalam rangka melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 1.460.000.000 satu miliar empat ratus enam puluh
juta saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 seratus Rupiah setiap saham telah menjadi efektif.
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana ini, maka susunan modal saham Perseroan sesudah Penawaran Umum Perdana ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:
Keterangan Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham Nominal Rp
Modal Dasar 22.500.000.000
2.250.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang saham: 1. PT Pertamina Persero
3.000.000.000 300.000.000.000
41,10 2. PT Tri Daya Esta
2.711.565.890 271.156.589.000
37,15 3. PT Danareksa Daiwa NIF Ventures
85.075.580 8.507.558.000
1,17 4. PT Danareksa Persero
28.358.530 2.835.853.000
0,39 5. Karyawan Elnusa
8.987.500 898.750.000
0,12 6. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa
4.012.500 401.250.000
0,05 7. Koperasi Karyawan Elnusa
500.000 50.000.000
0,01 8. Masyarakat
1.314.000.000 131.400.000.000
18,00 9. Karyawan dan Manajemen ESA
146.000.000 14.600.000.000
2,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.298.500.000
729.850.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 15.201.500.000
1.520.150.000.000
dalam proses likuidasi
Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana ini sejumlah 1.460.000.000 satu miliar empat ratus enam puluh juta saham biasa atas nama atau sebesar 20 dua puluh persen dari modal
ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana ini, maka Perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum sejumlah 5.838.500.000 lima miliar delapan
ratus tiga puluh delapan juta lima ratus ribu saham. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sejumlah 7.298.500.000 tujuh miliar dua ratus sembilan puluh delapan juta lima ratus ribu
saham, atau sebesar 100 dari jumlah modal ditempatkan atau disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana ini.
3 Dari jumlah saham yang akan ditawarkan, sebanyak-banyaknya 10 sepuluh persen akan dijatahkan secara khusus
untuk Program ESA Perseroan. Saham-saham yang dimiliki oleh Pertamina dan TDE tidak akan dialihkan oleh para pemiliknya ke pihak lain sampai
dengan 8 delapan bulan setelah Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana ini menjadi efektif.
Perseroan tidak akan mengeluarkan atau mencatatkan saham lain danatau efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal Penawaran Umum Perdana ini menjadi efektif. Apabila di kemudian
hari Perseroan bermaksud melakukan hal tersebut, maka Perseroan akan mengikuti semua ketentuan danatau peraturan yang berlaku.
Program Alokasi Saham Karyawan dan Manajemen Employee Stock Allocation Program ESA
Perseroan, dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 9 Oktober 2007, telah memutuskan untuk melaksanakan Program ESA Employee Stock Allocation Program kepada seluruh
karyawan tetap dan pengurus Perseroan dan Anak Perusahaan, kecuali Komisaris Independen.
Program ESA adalah penjualan saham Perseroan kepada peserta program ESA melalui penjatahan pasti pada saat Penawaran Umum Perdana dilaksanakan.
Jumlah saham dalam Program ESA sebanyak-banyaknya 10 sepuluh persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana atau sebanyak-banyaknya 146.000.000 seratus empat puluh enam juta lembar
saham.
Peserta Program ESA mempunyai hak untuk membeli saham dengan alternatif pilihan sebagai berikut : = Program A : Pembelian saham dengan diskon sebesar 10 sepuluh persen dari harga Penawaran Umum
Perdana dan saham tersebut tidak dapat dijual dikenakan lock-up selama 2 dua tahun sejak Tanggal Pencatatan. Biaya untuk diskon tersebut akan menjadi beban Perseroan.
= Program B : Pembelian saham tanpa diskon dari harga Penawaran Umum Perdana dan saham tersebut dapat
dijual tanpa dikenakan lock-up sejak Tanggal Pencatatan. Pembayaran atas jumlah pembelian saham tersebut harus dilakukan secara penuh oleh peserta program ESA pada
saat melakukan pemesanan saham yang ditawarkan. Dalam hal jumlah saham yang dipesan dalam program ESA kurang dari 146.000.000 seratus empat puluh enam juta
lembar saham, maka sisa saham akan ditawarkan kembali kepada masyarakat.
4
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan digunakan sebagai berikut:
1. Sekitar 25 akan dialokasikan sebagai modal kerja Perseroan yang sebagian besar untuk biaya overhead, pembelian bahan baku langsung, biaya tenaga kerja dan pembayaran kepada pemasok.
2. Sekitar 15 akan dialokasikan untuk membiayai pengembangan dan perluasan aktivitas usaha Anak Perusahaan dengan kepemilikan Perseroan lebih dari 99, melalui pinjaman dengan tingkat bunga wajar, yaitu kepada:
1 EBE – sekitar 35 dari alokasi pembiayaan tersebut yang selanjutnya digunakan untuk biaya eksplorasi dan eksploitasi di ladang gas Bangkanai, Kalimantan Tengah.
2 EPN – sekitar 28 dari alokasi pembiayaan tersebut untuk modal kerja yang mendukung operasi SPBU dan bisnis transportasi BBM.
3 SCU – sekitar 25 dari alokasi pembiayaan tersebut untuk perluasan storage yang mendukung bisnis SCU.
4 SCU – sekitar 12 dari alokasi pembiayaan tersebut digunakan untuk investasi peralatan radio Trunking. Pinjaman diatas setelah dipergunakan dan dikembalikan kepada Perseroan akan digunakan untuk modal kerja
Perseroan. 3. Sekitar 7 akan dialokasikan untuk membayar sebagian hutang kepada:
Nama pemberi pinjaman :
Sercel Nantes, France Saldo pinjaman per 31 Desember 2007
: USD2.387.566,10 atau ekuivalen Rp22 miliar
Saldo awal :
USD2.865.079,32 atau ekuivalen Rp26,4 miliar Tingkat bunga
: 9,75 efektif per tahun
Jangka waktu :
3 tahun Pembayaran cicilan pokok
: Triwulanan 3 bulanan
Jatuh tempo :
31 Agustus 2010 Hubungan afiliasi
: tidak ada
Kemungkinan pelunasan dini :
dimungkinkan Nama pemberi pinjaman
: PT Hewlett Packard Finance Indonesia
Saldo pinjaman per 31 Desember 2007 :
USD2.814.214,78 juta atau ekuivalen Rp25,9 miliar Pagu kredit
: USD3.942.779,76 juta atau ekuivalen Rp36,3 miliar
Tingkat bunga :
8,25 per tahun Jangka waktu
: 3 tahun
Pembayaran cicilan pokok :
Bulanan Jatuh tempo
: 1 Juli 2009, 1 Agustus 2009, 1 Maret 2010 dan
1 Mei 2010 Hubungan afiliasi
: tidak ada
Kemungkinan pelunasan dini :
dimungkinkan 4. Sekitar 53 akan dialokasikan untuk membiayai pembelian barang modal yang mendukung bisnis utama
Perseroan diantaranya adalah : 1 Peralatan survei seismik geoscience services sekitar 30 dari alokasi pembiayaan tersebut;
2 Peralatan pemboran drilling services sekitar 50 dari alokasi pembiayaan tersebut; 3 Peralatan oilfield services sekitar 20 dari alokasi pembiayaan tersebut.
Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05BL2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran
Umum, jumlah biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 3,03 dari jumlah dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana ini, yang meliputi :
1. Biaya jasa untuk Penjamin Emisi Efek sebesar 1,49, yang terdiri dari biaya jasa penyelenggaraan management fee 1,00; biaya jasa penjaminan underwriting fee 0,29; biaya jasa penjualan selling fee
0,20; 2. Biaya jasa Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 0,66, yang terdiri dari biaya jasa akuntan publik
sebesar 0,47; biaya jasa konsultan hukum sebesar 0,12; biaya jasa notaris sebesar 0,01; biaya jasa penilai sebesar 0,06;
5 3. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar 0,02 yang terdiri dari biaya jasa Biro Administrasi Efek;
4. Biaya lain-lain sebesar 0,86, termasuk biaya penyelenggaraan Public Expose sebesar 0,04, biaya percetakan prospektus, formulir, biaya iklan Koran Prospektus Ringkas dan biaya-biaya yang berhubungan dengan hal-hal
tersebut sebesar 0,11 Sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4 Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27PM2003 tanggal
17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini secara berkala kepada Bapepam dan LK dan akan
mempertanggungjawabkan penggunaan dana tersebut kepada para pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Apabila penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini akan diubah, maka rencana perubahan tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Bapepam dan LK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan
harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
6
III. PERNYATAAN HUTANG
Sesuai dengan laporan keuangan konsolidasi per tanggal 31 Juli 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko Sandjaja dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, Perseroan dan Anak Perusahaan
mempunyai jumlah kewajiban sejumlah Rp1,06 triliun yang terdiri dari kewajiban lancar Rp763,3 miliar dan kewajiban tidak lancar Rp301,1 miliar.
Perincian lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut :
dalam jutaan Rupiah Keterangan
Jumlah
Kewajiban Lancar Pinjaman jangka pendek
180.567 Hutang usaha
Pihak ketiga 208.690
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 14.466
Hutang lain-lain – pihak ketiga 54.982
Hutang pajak 46.933
Uang muka pelanggan 62.637
Biaya masih harus dibayar 108.061
Pendapatan ditangguhkan 5.188
Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank
54.802 Hutang sewa guna usaha
26.935
Jumlah Kewajiban Lancar 763.261
Kewajiban Tidak Lancar Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa
64.775 Kewajiban jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Hutang bank 140.106
Hutang sewa guna usaha 52.209
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 44.026
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 301.116
Jumlah Kewajiban 1.064.377
Penjelasan lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut:
1. KEWAJIBAN LANCAR PINJAMAN JANGKA PENDEK
Saldo Pinjaman Jangka Pendek Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp180,6 miliar dengan rincian sebagai berikut:
dalam jutaan Rupiah
Keterangan Debitur
Jumlah
Kredit modal kerja Pinjaman sindikasi
- Dalam Rupiah Perseroan eks-EWS dan SCU
10.500 - Dalam USD
Perseroan Elnusa, eks-GSC, eks-EDS dan eks-EWS 148.447
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. – dalam Rupiah EPN
21.620
Jumlah 180.567
Pinjaman sindikasi merupakan fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh Perseroan Elnusa, eks-GSC, eks-EDS dan eks-EWS dan Anak Perusahaan, yaitu SCU SCU dan eks-ETA pada bulan Oktober 2006 dengan BCA
sebagai agen fasilitas.
Pinjaman jangka pendek dari PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Divisi Syariah merupakan fasilitas pembiayaan Musyarakah dan Murabahah yang diperoleh EPN pada bulan Juni 2007. Fasilitas pembiayaan Musyarakah digunakan
untuk mengambil alih pinjaman EPN dari PT Bank Niaga Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. serta untuk modal kerja. Fasilitas Murabahah digunakan untuk tujuan pembiayaan perolehan 7 tujuh unit truk tangki dan
pembiayaan perolehan 3 tiga unit truk, yaitu 2 dua unit truk trailer merek Nissan dan 1 satu unit truk trailer merek Hino. Sampai pada tanggal 31 Juli 2007, EPN belum merealisasikan pembiayaan perolehan 7 tujuh unit truk tangki
tersebut. Jumlah keseluruhan pembiayaan tersebut disepakati sebesar Rp26,4 miliar. Jumlah yang sudah direalisasi oleh EPN adalah senilai Rp22,9 miliar, dari jumlah tersebut sebesar Rp1,3 miliar adalah hutang bank jangka panjang.
7
HUTANG USAHA
Saldo Hutang Usaha pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp223,2 miliar yang terdiri dari hutang usaha dari pihak ketiga sebesar Rp208,7 miliar dan hutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar
Rp14,5 miliar. Hutang usaha ini merupakan kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan atas pembelian bahan baku danatau jasa yang digunakan dalam usaha dengan rincian sebagai berikut:
dalam jutaan Rupiah
Keterangan Jumlah
Pihak ketiga PT Halliburton Indonesia
24.533 PT Wira Insani
10.557 PT Protech Asia Engineering
9.450 PT Schlumberger Geophisique Nusantara
8.385 PT Maleotama Sejahtera
5.988 PT Gatramas Internusa
5.977 Pusat Data dan Informasi
5.766 PT Putra Sejati Indomakmur
5.108 Lain-lain masing-masing di bawah Rp5.000 juta
132.926
Sub Jumlah 208.690
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Koperasi Karyawan Elnusa
10.625 PT Patra Logistik
2.122 PT Patra Telekomunikasi Indonesia
858 PT Pertamina Persero
61 Lain-lain masing-masing di bawah Rp500 juta
800
Sub Jumlah 14.466
Jumlah 223.156
HUTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA
Saldo Hutang Lain-lain - pihak ketiga pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp55,0 miliar dengan rincian sebagai berikut:
dalam jutaan Rupiah
Keterangan Jumlah
Sercel Nantes, France 27.944
Partner PSC 5.925
PT Info Duta Komputindo 5.020
One time vendor 2.582
Marubeni-Itochu Tubulars Asia Pte., Singapura 1.659
Input – Output 1.393
Lain-lain masing-masing di bawah Rp1.000 juta 10.459
Jumlah 54.982
Hutang kepada Sercel Nantes, France akan dilunasi dengan dana hasil Penawaran Umum.
HUTANG PAJAK
Saldo Hutang Pajak pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp46,9 miliar dengan rincian sebagai berikut:
dalam jutaan Rupiah
Keterangan Jumlah
Taksiran hutang pajak penghasilan Pasal 29 setelah dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka
Periode berjalan 2.067
Periode sebelumnya 5.495
Pajak penghasilan: Pasal 4 2
1.929 Pasal 21
5.143 Pasal 23
6.378 Pasal 26
2.865 Pajak Pertambahan Nilai
23.056
Jumlah 46.933
8
UANG MUKA PELANGGAN
Saldo Uang Muka Pelanggan pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp62,6 miliar dengan rincian sebagai berikut:
dalam jutaan Rupiah
Keterangan Jumlah
PT Pertamina Persero 20.408
Transworld Seruway Exploration Ltd. Amerika Serikat 9.799
BP Indonesia 5.882
Bontang Exploration Company 5.514
PT Light Instrumenindo 4.156
South Madura Exploration Pte. Ltd. 2.572
Chevron 1.937
JOB PTM-COSTA International 1.837
PetroChina International Ltd. China 1.709
Korea National Oil Corporation, Korea Selatan 1.121
Lain-lain masing-masing di bawah Rp1.000 juta 7.702
Jumlah 62.637
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Saldo Biaya Masih Harus Dibayar pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp108,1 miliar dengan rincian sebagai berikut:
dalam jutaan Rupiah
Keterangan Jumlah
Sewa 38.422
Beban proyek 22.554
Gaji, bonus dan kesejahteraan karyawan 19.484
Jasa sub-kontrak 8.812
Jasa profesional 2.550
Cadangan biaya sosial 1.486
Bunga 408
Lain-lain masing-masing di bawah Rp500 juta 14.345
Jumlah 108.061
PENDAPATAN DITANGGUHKAN
Saldo Pendapatan Ditangguhkan pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp5,2 miliar.
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN
Saldo Kewajiban Jangka Panjang yang Jatuh Tempo pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp81,7 miliar dengan rincian sebagai berikut:
dalam jutaan Rupiah
Keterangan Jumlah
Hutang bank 54.802
Hutang sewa guna usaha 26.935
Jumlah 81.737
Penjelasan lengkap atas kewajiban ini ada pada bagian Kewajiban Tidak Lancar di bawah ini.
9
2. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR HUTANG PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA