21 Jumlah aktiva lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp652,7 miliar
mengalami peningkatan sebesar 35,7 dari jumlah aktiva lancar pada tanggal 31 Desember 2004 yang tercatat sebesar Rp481,0 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha terutama piutang usaha
pihak ketiga.
Jumlah aktiva tidak lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp895,6 miliar mengalami peningkatan sebesar 7,2 dari jumlah aktiva tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2004 yang tercatat
sebesar Rp835,3 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan aktiva tetap Perseroan dan Anak Perusahaan.
10. Kewajiban
Komposisi kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode 7 tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 adalah sebagai
berikut:
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 31 Juli
31 Desember 2007
2006 2005
2004 Kewajiban Lancar
Pinjaman jangka pendek 180.567
123.883 87.083
14.120 Hutang usaha
Pihak ketiga 208.690
200.074 159.894
103.266 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
14.466 10.318
6.333 16.946
Hutang lain-lain - pihak ketiga 54.982
36.705 16.139
12.562 Hutang pajak
46.933 56.756
54.611 66.602
Uang muka pelanggan 62.637
87.458 55.856
33.040 Biaya masih harus dibayar
108.061 153.164
119.865 94.112
Pendapatan ditangguhkan 5.188
4.213 518
96 Kewajiban jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun - Hutang bank
54.802 54.497
91.711 59.333
- Hutang sewa guna usaha 26.935
9.163 111
- - Hutang proyek
- -
2.901 1.374
Jumlah Kewajiban Lancar 763.261
736.231 595.022
401.451 Kewajiban Tidak Lancar
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 64.775
30.322 8.603
4.733 Kewajiban pajak tangguhan - bersih
- -
719 2.627
Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
- Hutang bank 140.106
95.814 84.503
100.763 - Hutang sewa guna usaha
52.209 13.405
84 -
- Hutang proyek -
- 1.329
2.302 Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan
44.026 39.047
33.035 29.238
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 301.116
178.588 128.273
139.663 Jumlah Kewajiban
1.064.377 914.819
723.295 541.114
Periode 7 tujuh bulan tahun 2007
Pada tanggal 31 Juli 2007, jumlah kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan sebesar Rp1,06 triliun mengalami peningkatan sebesar 16,3 dari jumlah kewajiban pada tanggal 31 Desember 2006 yang tercatat sebesar Rp914,8
miliar.
Jumlah kewajiban lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Juli 2007 sebesar Rp763,3 miliar mengalami peningkatan sebesar 3,7 dari jumlah kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2006 yang tercatat
sebesar Rp736,2 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan hutang lain-lain Perseroan dan Anak Perusahaan.
Jumlah kewajiban tidak lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Juli 2007 sebesar Rp301,1miliar mengalami peningkatan sebesar 68,6 dari jumlah kewajiban tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2006 yang
tercatat sebesar Rp178,6 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan hutang bank dan sewa guna usaha jangka panjang Perseroan dan Anak Perusahaan.
22
31 Desember 2006 dibandingkan dengan 31 Desember 2005
Pada tanggal 31 Desember 2006, jumlah kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan sebesar Rp914,8 miliar mengalami peningkatan sebesar 26,5 dari jumlah kewajiban pada tanggal 31 Desember 2005 yang tercatat sebesar
Rp723,3miliar.
Jumlah kewajiban lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp736,2 miliar mengalami peningkatan sebesar 23,7 dari jumlah kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2005 yang tercatat
sebesar Rp595,0 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan hutang usaha dan pinjaman modal kerja jangka pendek Perseroan dan Anak Perusahaan.
Jumlah kewajiban tidak lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp178,6 miliar mengalami peningkatan sebesar 39,2 dari jumlah aktiva tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2005 yang
tercatat sebesar Rp128,3 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan hutang sewa guna usaha jangka panjang Perseroan dan Anak Perusahaan.
31 Desember 2005 dibandingkan dengan 31 Desember 2004
Pada tanggal 31 Desember 2005, jumlah kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan sebesar Rp723,3 miliar mengalami peningkatan sebesar 33,7 dari jumlah kewajiban pada tanggal 31 Desember 2004 yang tercatat sebesar
Rp541,1 miliar.
Jumlah kewajiban lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp595,0 miliar mengalami peningkatan sebesar 48,2 dari jumlah kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2004 yang tercatat
sebesar Rp401,5 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan hutang usaha dan pinjaman modal kerja jangka pendek Perseroan dan Anak Perusahaan.
Jumlah kewajiban tidak lancar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp128,3 miliar mengalami penurunan sebesar 8,2 dari jumlah kewajiban tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2004 yang
tercatat sebesar Rp139,7 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan hutang bank dan kewajiban pajak tangguhan Perseroan dan Anak Perusahaan.
11. Ekuitas