PILAR BISNIS: JASA PENUNJANG BERBASIS KOMPETENSI

100

3. PILAR BISNIS: JASA PENUNJANG BERBASIS KOMPETENSI

Pilar ketiga Perseroan bergerak dalam kegiatan jasa penunjang dan berbasis kompetensi. Kontribusi dari pilar bisnis Jasa Penunjang Berbasis Kompetensi selama 5 lima tahun terakhir adalah sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah Uraian 31 Juli 31 Desember 2007 2006 2005 2004 2003 2002 Jasa Penunjang Berbasis Kompetensi Manajemen data 71.804 147.449 121.880 71.320 57.045 39.785 Teknologi informasi 21.517 85.944 39.820 32.522 42.459 19.524 Telekomunikasi 2.768 10.853 10.316 5.934 5.825 7.470 Jumlah 96.090 244.246 172.018 109.776 105.329 66.779 Kelompok usaha Perseroan dalam pilar ini terdiri dari kegiatan sebagai berikut:

a. Manajemen Data

Dalam menjalankan seluruh rangkaian kegiatan di industri hulu Migas, dibutuhkan tersedianya data dalam jumlah yang sangat banyak yang berupa laporan hasil studi dan laporan kegiatan operasi baik hard copy maupun soft copy digital maupun tape, data contoh batuan, contoh minyak, serta berbagai media penyimpanan lainnya. Melihat dari besarnya volume data yang harus disimpan serta perlunya penanganan khusus dalam teknik penyimpanannya, maka salah satu kompetensi Perseroan adalah memberikan jasa manajemen data berupa jasa pengelolaan dan penyimpanan data dalam berbagai format dan bentuk fisik data kepada pelanggan melalui Anak Perusahaan, SCU dan PND. Kegiatan utama usaha ini adalah sebagai berikut: 1 Jasa Pengelolaan Data Migas Perseroan memberikan jasa pengelolaan dan penyimpanan data dalam berbagai format mulai dari dokumen kertas, transkripsi pita magnetik; bentuk elektronik termasuk CD, hard disk, pita cartridge; dan juga contoh batuan core sample, air, minyak dan gas. Teknik penyimpanan dan pengelolaan data tersebut meliputi spesifikasi ruang, temperatur, pencahayaan, sirkulasi udara serta kemudahan dalam tahap data retrieval merupakan salah satu ciri keunggulankompetensi Perseroan. Perseroan memasuki bisnis ini sejak tahun 1980 melalui Anak Perusahaan yaitu SCU. Dalam konteks industri Migas, Perseroan memegang peran penting dalam pengelolaan dan pelestarian data hasil eksplorasi dan produksi sumur-sumur Migas, bahkan data yang berasal dari beberapa tahun silam yang masih dalam bentuk dokumen kertas dapat ditransfer ke dalam bentuk digital. Salah satu produk Perseroan dari kegiatan usaha ini adalah jasa vektorisasi. Dengan jasa ini Perseroan dapat mengubah peta, gambar log sumur dan seismic display dalam media kertas menjadi bentuk elektronik yang dapat disunting dan disimpan dalam jangka waktu bertahun-tahun, dan dapat diperbaharui di kemudian hari. Berikut adalah gambaran proses usaha manajemen data: 101 Berikut adalah penjelasan dari masing-masing unit usaha manajemen data: Unit Usaha Penjelasan Physical Data Management Menyediakan jasa penyimpanan dan pengelolaan berbagai tipe data fisik dengan menggunakan ruang penyimpanan data sesuai dengan ketentuan standar keamanan dan pengkondisian temperatur dan kelembaban udara yang berlaku internasionalindustri dan Pemerintah dilengkapi dengan sistem katalog yang terintegrasi Electronic Data Management Menyediakan jasa manajemen data digital dengan memanfaatkan teknologi komputer dan komunikasi. Remastering Menyediakan jasa alih media dan format dari berbagai media dan format ke dalam berbagai bentuk media dan format termasuk untuk data-data Migas. Fasilitas dan peralatan yang dioperasikan oleh SCU untuk menjalankan kegiatan jasa pengelolaan data Migas antara lain berupa tanah milik sendiri sekitar 19.000 m 2 yang berlokasi di Bumi Serpong Damai yang berfungsi sebagai gudang penyimpanan tape storage, document storage dan core storage berikut dengan pengolahan data digital dan data remastering. Sebagai tambahan, aset produksi SCU yang berupa tanah dan bangunan pada saat ini telah memenuhi standar industri dan standar Health, Safety and Environment HSE yang berlaku berdasarkan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, untuk penyimpanan data Migas. Peralatan-peralatan Perseroan yang bernilai material diantaranya adalah mesin pengolahan data digital, data remastering dan telah memenuhi kelayakan operasi suntuk digunakan dalam kegiatan usaha Perseroan. Hingga saat ini SCU telah memiliki track record yang cukup panjang dalam industri pengelolaan dan penyimpanan data Migas. Selain itu, pada saat ini SCU telah memiliki katalog software berbasis web dan Grid Security Infrastructure GIS, ROCT Remote Order Catalogue, yang dibentuk dan dikembangkan oleh tenaga ahli Perseroan. Di masa akan datang, SCU berencana untuk melakukan strategi replikasi bisnis dan model manajemen data dimana hal ini diharapkan dapat meraih potensi pasar yang lebih besar. SCU juga berencana untuk memberikan jasa solusi penyimpanan data terpadu yang terintegrasi secara fisik dan digital di masa depan. Pelanggan Perseroan umumnya adalah perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dalam bidang Migas maupun Non-Migas. Pelanggan dari sektor Migas diantaranya adalah Pertamina, Pertamina EP, BP, Chevron, Total EP Indonesie, CNOOC, ConocoPhillips, ExxonMobil Indonesia, Medco Energy, Ditjen Migas, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, dan lain-lain. Pelanggan dari sektor non-Migas di antaranya adalah Bank Rakyat Indonesia, Bank Muamalat, Bank Himpunan Saudara, Bank BTPN dan Jamsostek. Adapun kompetitor Perseroan dalam kegiatan usaha ini diantaranya adalah perusahaan-perusahaan seperti MMI, Lamda, Geoservices-Kestrel, Crown, Citra air, Schlumberger, Landmark, Geotech, Geoservices- Kestrel, dan Robertson. Kontribusi Pendapatan Masing-masing Unit Usaha Berdasarkan kontribusi pendapatan dari masing-masing unit usaha, maka unit usaha yang memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan Perseroan adalah Physical Data Management. Secara keseluruhan kontribusi pendapatan masing-masing unit usaha di kegiatan usaha ini adalah sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah kecuali persentase Keterangan 31 Juli 31 Desember 2007 2006 2005 Physical data management 17.135 78,2 26.024 60,3 27.382 60,3 Electronic data management 911 4,2 9.669 22,4 14.373 31,6 Remastering 3.858 17,6 7.447 17,3 3.690 8,1 Jumlah 21.904 100,0 43.140 100,0 45.445 100,0 2 Jasa Perolehan, Pengelolaan, dan Pemasyarakatan Data Migas Industri Migas di Indonesia telah ada sejak 100 tahun yang lalu, tetapi industri ini belum memiliki data manajemen yang memadai, sehingga sekitar 60 dari aktivitas di sebuah perusahaan Migas adalah mencari data yang berhubungan dengan kegiatan eksplorasi Migas, karena data ini sangat diperlukan oleh investor atau perusahaan minyak untuk masuk ke dalam sebuah area dan data ini merupakan sumber analisis untuk menentukan prospek hydrocarbon yang mungkin ada di area tersebut. 102 Melihat peluang permintaan pasar yang sangat besar, maka pada tahun 1997, Perseroan mendirikan Anak Perusahaan, PND yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang penyediaan data eksplorasi dan produksi berupa katalog dan paket data. Tujuan didirikannya Anak Perusahaan ini adalah untuk mengamankan aset nasional menurut Undang-undang, data hasil kegiatan eksplorasi dan produksi Migas adalah milik negara, menyediakan akses informasi dan data berkualitas tinggi dengan cepat dan mudah sehingga dapat menarik lebih banyak investor di sektor Migas melalui sebuah “open file system”. Proses kegiatan usaha jasa perolehan, pengelolaan, dan pemasyarakatan data Migas dapat digambarkan sebagai berikut: Berikut adalah penjelasan dari masing-masing unit usaha jasa perolehan, pengelolaan, dan pemasyarakatan data Migas: Unit Usaha Penjelasan Geo Data Melakukan pengumpulan, penyimpanan dan pemeliharaan dan peningkatan kualitas data Migas, mengemas serta memasyarakatkannya. Produk-produknya antara lain paket-paket data dan hasil-hasil studi wilayah Migas tertentu. Geo IT Menyediakan jasa pembangunan sistem informasi yang terkait dengan manajemen data Migas dan operasional kegiatan eksplorasi dan produksi, serta aset perusahaan Migas secara terpadu. Produk-produknya antara lain Indonesia Meta Database INAMETA, INAMETA Plus, dan Pipeline Monitoring System. Untuk produk software INAMETA, produk ini telah diakui dan terbukti secara internasional dengan memenangkan beberapa penghargaan internasional seperti Asia-Pasific ICT award, sehingga pada saat ini banyak perusahaan Migas asing dan Pertamina menerapkan software ini dalam kegiatan operasi mereka. Untuk kegiatan Geo Data, diperlukan berbagai fasilitas, antara lain ruang-ruang penyimpanan data yang khusus untuk data perminyakan dengan keamanan, temperatur dan humidity ruang yang terkontrol, perangkat untuk pelestarian, penggandaan dan peningkatan kualitas data perangkat alih media dan workstation re- processing interpretation data Migas. Untuk kegiatan Geo IT, digunakan perangkat-perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk pengembangan database dan perangkat lunak aplikasi khusus untuk industri perminyakan. Peralatan-peralatan Perseroan yang bernilai material diantaranya adalah hardware komputer dan server komputer dan telah memenuhi kelayakan operasi untuk digunakan dalam kegiatan usaha Perseroan. Pada saat ini PND memiliki kontrak dari Pemerintah untuk mengelola data Migas nasional hingga tahun 2018, dimana kontrak ini dapat diperpanjang jika masa kontraknya telah habis. Di masa yang akan datang, PND berencana untuk mengembangkan aplikasi komputer untuk mendukung kegiatan pada industri Migas, seperti integrated pipeline monitoring system yang saat ini telah diterapkan oleh Pertamina Jawa Timur. Selain itu, PND juga berencana untuk mengoptimalkan operasi yang sudah ada dan memperkaya produk jasa yang dapat memberikan nilai tambah pada data, seperti dengan melakukan re-intepretasi, re-processing dan studi regional dan komprehensif. Pelanggan untuk kegiatan usaha ini diantaranya adalah perusahaan-perusahaan seperti Pertamina EP, ExxonMobil, Gulf, Total EP Indonesie, Chevron, Conoco Phillips, Total Fina Elf, Amerada Hess, CNOOC, BP Migas, Veritas. Adapun kompetitor Perseroan dalam kegiatan usaha ini adalah black market player dan perusahaan speculative survey yang diberi hak sampai saat ini untuk mengakuisisi data baru di Indonesia yang produknya dapat berupa produk substitusi. 103 Kontribusi Pendapatan Masing-masing Unit Usaha Berdasarkan kontribusi pendapatan dari masing-masing unit usaha, maka unit usaha yang memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan Perseroan adalah penjualan data Migas Geo Data. Secara keseluruhan kontribusi pendapatan masing-masing unit usaha di kegiatan usaha ini adalah sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah kecuali persentase Keterangan 31 Juli 31 Desember 2007 2006 2005 Penjualan data migas geo data 47.504 95,2 93.715 89,8 60.878 79,6 Proyek teknologi informasi geo IT 2.396 4,8 10.594 10,2 15.557 20,4 Jumlah 49.900 100,0 104.309 100,0 76.435 100,0

b. Teknologi Informasi Informatika

Dalam menjalankan kelompok usaha teknologi informasi, Perseroan didukung oleh tiga kegiatan usaha yakni: 1 Jasa Pembangunan Sistem Teknologi Informasi Terpadu Dalam mengantisipasi peluang usaha di bidang teknologi informasi, maka Perseroan telah merintis usaha dalam bidang teknologi informasi sejak tahun 1984 melalui PT Elnusa Multi Industri Komputer “ELMIK” yang kemudian berganti nama PT Elnusa Telematika “ETA” pada tahun 2006. Dalam kegiatan usaha ini, Perseroan memberikan layanan jasa pembangunan sistem teknologi informasi terpadu. Untuk memperbesar skala usahanya business size, maka Perseroan telah melakukan Penggabungan Horizontal ETA ke dalam SCU. Dengan dilakukannya penggabungan ini, maka line of business Perseroan menjadi lebih luas, sehingga Perseroan memiliki keunggulan bersaing tersendiri yang tidak dimiliki oleh kompetitor. Dengan dilakukannya penggabungan ini, maka arah orientasi bisnis perusahaan hasil dari penggabungan akan lebih difokuskan pada bidang jasa penunjang Migas dari sisi manajemen data Migas yang didukung oleh kemampuan teknologi informasi. Proses jasa pembangunan sistem informasi terpadu dapat digambarkan sebagai berikut: Berikut adalah penjelasan dari masing-masing unit usaha jasa pembangunan sistem teknologi informasi terpadu: Unit Usaha Penjelasan Perangkat lunak software Memberikan jasa pembangunan sistem informasi terpadu dan perangkat lunak aplikasi Perangkat keras hardware Melakukan penjualan perangkat keras komputer Sewa komputer dan jasa tenaga ahli IT infrastructure and professional Menyediakan jasa penyewaan perangkat keras dan tenaga ahli bidang komputer Peralatan-peralatan Perseroan yang bernilai material diantaranya adalah hardware dan server komputer. Seluruh peralatan tersebut telah memenuhi kelayakan operasi untuk digunakan dalam kegiatan usaha Perseroan. Sampai saat ini, ETA memiliki track record yang baik dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dalam memberikan jasa solusi informatika bagi industri Migas. Dengan memiliki track record yang baik dalam industri ini, ETA telah berhasil membangun brand image dan goodwill yang sangat berguna untuk melakukan penetrasi pasar. Dengan keunggulan yang dimiliki, ETA berencana untuk menjadi mitra pendukung rencana pengembangan PND dan SCU dalam memberikan jasa solusi manajemen data dan informasi yang terpadu, terutama dalam penyediaan infrastruktur fisik berupa jaringan dan perangkat keras. 104 Pelanggan utama dari jasa ini umumnya berasal dari sektor Migas, seperti Pertamina, BP Migas, Ditjen Migas, Chevron. Disamping itu jasa di bidang ini juga telah dikembangkan untuk pelanggan di luar sektor Migas dengan pelanggan seperti BMG dan Departemen Keuangan. Adapun kompetitor Perseroan diantaranya adalah Metrodata dan Astragraphia. Kontribusi Pendapatan Masing-masing Unit Usaha Berdasarkan kontribusi pendapatan dari masing-masing unit usaha, maka unit usaha yang memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan Perseroan adalah penjualan perangkat keras dan lunak. Secara keseluruhan kontribusi pendapatan masing-masing unit usaha dapat dilihat sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah kecuali persentase Keterangan 31 Juli 31 Desember 2007 2006 2005 Penjualan perangkat lunak dan keras 12.466 57,9 69.146 80,5 23.914 60,1 Pendapatan sewa komputer dan jasa tenaga ahli 9.052 42,1 16.798 19,5 15.906 39,9 Jumlah 21.517 100,0 85.944 100,0 39.820 100,0 2 Jasa Layanan Direktori Telepon, Contact Center dan Content Untuk layanan direktori telepon, Perseroan telah memulai usaha ini sejak tahun 1976 dengan menerbitkan buku petunjuk telepon. Seiring dengan perkembangannya, Perseroan juga melakukan kegiatan penyediaan jasa informasi berbasis direktori. Pada tahun 1984, Perseroan membentuk anak perusahaan PT Elnusa Yellow Pages, yang kemudian berubah namanya pada tahun 1995 menjadi PT Infomedia Nusantara “IMN” dengan kepemilikan Perseroan 85 dan Telkom 15. Sejak tahun 2000, PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk. Telkom menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikian sebesar 51. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing unit usaha Jasa layanan direkori telepon, contact center dan content: Unit Usaha Penjelasan Directory services Kegiatan usaha yang bergerak dalam bisnis yang berhubungan dengan media pencarian informasi direktori dan media iklan, baik dalam bentuk cetak maupun multimedia . Contact center services Kegiatan usaha yang bergerak dalam jasa outsourcing pengelolaan Customer Relationship Management CRM melalui aktivitas inbound dan outbound contact center dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi terkini melalui telepon, sms, email, dan website. Content services Kegiatan usaha yang bergerak dalam jasa penyediaan informasidata konten dalam berbagai format multimedia serta jasa pengelolaan data content management. Dalam menjalankan kegiatan unit usaha directory services, digunakan peralatan seperti data bank, perangkat desain grafis, mesin percetakan dan armada distribusi kendaraan dan tenaga ahli. Adapun, untuk menjalankan unit usaha contact center services, digunakan peralatan seperti workstations, PABX, tenaga ahli operator dan gedung. Peralatan-peralatan Perseroan yang bernilai material diantaranya adalah mesin percetakan dan PABX. Seluruh peralatan tersebut telah memenuhi kelayakan operasi untuk digunakan dalam kegiatan usaha Perseroan. Sampai saat ini, IMN telah menerbitkan buku panduan telepon sebanyak 4,8 juta eksemplar yang mencakup 59 kota diseluruh Indonesia, dan menjadi daya tarik bagi 19.000 pemegang iklan. Selain itu, dengan dukungan dari Telkom Group sebagai pemegang saham mayoritas, memberikan kesempatan bisnis sangat besar kepada IMN terutama dalam bidang contact center, sehingga pada saat ini IMN mengelola 2.936 seat agent dengan 6.700 operator dalam aktivitas contact center services, menjadikan IMN memiliki struktur biaya yang lebih rendah dengan kualitas pelayanan yang lebih prima. Dengan memiliki posisi yang kuat dalam industri contact center services, IMN untuk kedepannya berencana untuk menambah market share pelayanan contact center services Telkomsel dan IMN juga berencana memperbaiki struktur biaya. Dalam bidang directory services, IMN berencana untuk menjadikan layanan ini menjadi bagian dari information services provider baik melalui media cetak maupun elektronik. 105 IMN merupakan market leader dalam bidang direktori telepon dengan kontribusi pelanggan ritel sekitar 84 dari total pendapatan direktori. Adapun kompetitor dalam jasa ini diantaranya adalah Green Book, Indonesian Yellow Pages, Nusantara Yellow Pages, Teleperformance, KPSG dan Quantum. Kontribusi Pendapatan Masing-masing Unit Usaha Berdasarkan kontribusi pendapatan dari masing-masing unit usaha, maka unit usaha yang memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan Perseroan adalah directory services. Secara keseluruhan kontribusi pendapatan masing-masing unit usaha di kegiatan usaha ini adalah sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah kecuali persentase Keterangan 31 Juli 31 Desember 2007 2006 2005 Layanan direktori umum 230.650 55,4 300.763 62,9 292.792 72,4 Layanan direktori khusus 2.249 0,5 3.726 0,8 5.606 1,4 Contact center 176.920 42,5 217.542 45,5 142.384 35,2 Lain-lain 42.122 10,1 - 0,0 - 0,0 Potongan penjualan 35.779 -8,6 43.551 -9,1 36.280 -9,0 Jumlah 416.162 100,0 478.480 100,0 404.501 100,0

c. Telekomunikasi

Dalam menjalankan kelompok usaha telekomunikasi, Perseroan didukung oleh dua kegiatan usaha yakni: 1 Penyedia Jaringan Telekomunikasi Satelit Perseroan memulai kegiatan usaha sistem komunikasi ini pada tahun 1975, dimana pada masa awal berdirinya kegiatan usaha ini dimiliki dan dikelola bersama dengan Telkom. Beberapa tahun kemudian, setelah terjadi perkembangan unit bisnis Perseroan maka kegiatan usaha berubah menjadi joint venture antara Perseroan dengan Telkom dibawah bendera Elnusa SKSP Sistem Komunikasi Satelit Perminyakan, yang melayani komunikasi satelit dari industri Migas. Sejak 28 September 1995, Perseroan mengubah nama kegiatan usaha menjadi PT Patra Telekomunikasi Indonesia “PKM”. Fokus utama Perseroan pada kegiatan usaha ini adalah menyediakan layanan jaringan dan jasa telekomunikasi beserta nilai tambah yang dapat memberikan kelancaran dan peningkatan bisnis pelanggan. Selain itu, Perseroan juga melakukan kegiatan usaha menyediakan sarana dan penyelenggaraan jasa Sistem Komunikasi Satelit Perminyakan SKSP. Pada saat ini, PKM memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan cepat dalam tempo waktu 7 X 24 jam dimana hal ini dimungkinkan karena PKM memiliki dukungan layanan di 36 lokasi pada 33 Propinsi seluruh Indonesia. PKM juga memiliki service level aggreement yang dapat disesuaikan sesuai dengan permintaan pelanggan, sehingga hal ini memberikan keuntungan kepada PKM untuk dapat menawarkan jasanya dengan harga premium. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan perangkat sistem komunikasi yang diakibatkan oleh pelaksanaan otonomi daerah, maka PKM berencana untuk membuka 3 tiga kantor divisi di Makasar, Pekanbaru dan Balikpapan. Selain itu, untuk meningkatkan efisiensi kegiatan usahanya, PKM juga berencana untuk melakukan investasi peralatan yang lebih hemat bandwith dan melakukan peningkatan operation excellence dengan lebih memberdayakan peran personil di 36 lokasi di seluruh Indonesia. Peralatan-peralatan Perseroan yang bernilai material adalah hardware dan server komputer. Seluruh peralatan tersebut memenuhi kelayakan operasi untuk digunakan dalam kegiatan usaha Perseroan. Pelanggan PKM dari jasa ini adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak baik dalam bidang Migas maupun non Migas seperti Telkom, Telkomsel, Pertamina, Pertamina EP, Pertamina UP, Pertamina AGH, Premier Oil, Petrochina, Departemen Agama, Bank Sulut, Bank BTN, Bank Indonesia, Asian Development Bank, Kompas Gramedia Group, PT Cyberstarnet, PT Ecodivers, Indah Kiat Pulp and Paper, PT Cibaliung Sumberdaya, PT Sanken Indonesia, dan PT Inco. Adapun kompetitor dari PKM diantaranya adalah perusahaan-perusahaan seperti CSM, Primacom, Lintas, Telesindo, Elektrindo, Satcomindo, PSN, dan Indo Comnet Plus Icon+. 106 2 Penyedia Perangkat Komunikasi Radio dan Operator Radio Trunking Bidang usaha ini merupakan usaha tertua yang dijalankan oleh Perseroan dimana pada masa awal berdirinya, Perseroan memulai kegiatan usaha ini dengan menyediakan jaringan komunikasi data berbasis gelombang radio bagi kapal-kapal tanker Pertamina. Dalam perkembangannya Perseroan telah memperluas lini layanannya hingga meliputi radio Trunking, koneksi radio point-to-point, jaringan pita lebar nirkabel wireless broadband, instalasi dan konsultasi teknologi RFID Radio Frequency Identification, sistem pelacakan kendaraan bermotor, dan sistem pengelolaan lalu lintas kapal yang semuanya berbasis gelombang radio. Seiring dengan perjalanan waktu, Perseroan akhirnya menjalankan usaha ini melalui Anak Perusahaannya yakni RKM sejak 1 April 1997. Pada saat ini, RKM telah bergabung ke dalam SCU melalui Penggabungan Horizontal. Peralatan-peralatan Perseroan yang bernilai material diantaranya adalah repeater meter 2000 dan trunk central controller. Seluruh peralatan tersebut telah memenuhi kelayakan operasi untuk digunakan dalam kegiatan usaha Perseroan. Berbekal pada pengalaman luas yang ditunjang dengan penyediaan sarana dan peralatan mutakhir serta sumber daya yang telah teruji, Perseroan berusaha agar dapat memberikan komitmen pelayanan prima untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Kunci pelayanan Perseroan kepada pelanggan terletak pada pemberian konsultasi dan perencanaan yang detil, perancangan sistem komunikasi yang tepat, pemilihan peralatan yang diperlukan secara efektif dan tepat guna, serta memberikan jasa pelayanan dan pemeliharaan dengan kualitas terbaik pada setiap peralatan telekomunikasi yang disewa maupun dibeli oleh pelanggan. Secara umum proses penyediaan perangkat radio komunikasi dan operator radio Trunking dapat digambarkan sebagai berikut: Unit Usaha Penjelasan Perangkat Radio Komunikasi Jasa penyediaan peralatan komunikasi dua arah yang memanfaatkan alokasi frekuensi tertentu, umumnya digunakan di area lapangan dan satuan kerja yang memerlukan koordinasi cepat dalam waktu yang bersamaan. Radio Trunking Jasa penyediaan radio komunikasi yang diperlukan bagi satuan kerja yang memprioritaskan kepada keamanan, kerahasiaan dan akurasi. Sampai saat ini, RKM merupakan satu-satunya perusahaan yang memiliki lisensi untuk operator radio Trunking dengan cakupan wilayah nasional. Dengan memiliki keunggulan ini, RKM berencana untuk membangun infrastruktur jaringan Trunking digital untuk komunikasi suara dan data dengan cakupan nasional secara bertahap. Hingga saat ini, RKM memiliki subscriber dengan kapasitas terpasang sebesar 2.000 unit, dan dapat memiliki kemampuan untuk dikembangkan lebih luas yakni sebesar 10.000 unit. Pelanggan Perseroan diantaranya adalah ConocoPhillips, Kodeco, dan Pelita Air Services. Sedangkan, kompetitor Perseroan dalam usaha ini diantaranya adalah Mobilkom, Maesa, dan Jatimas. Kontribusi Pendapatan Masing-masing Unit Usaha Secara keseluruhan kontribusi pendapatan masing-masing unit usaha di kegiatan usaha ini adalah sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah kecuali persentase Keterangan 31 Juli 31 Desember 2007 2006 2005 Penyedia jaringan telekomunikasi satelit 91.002 97,4 170.665 94,0 158.625 93,9 Penyedia perangkat komunikasi radio operator radio trunking 2.469 2,6 10.853 6,0 10.316 6,1 Jumlah 93.472 100,0 181.518 100,0 168.941 100,0 107

D. Prospek Usaha

Perseroan berkeyakinan memiliki kegiatan usaha yang menarik, kuat dan prospektif dengan dukungan pengalaman, peralatan dan kompetensi di bidangnya. Fundamental ekonomi yang membaik ditunjukkan dengan: a Percepatan pertumbuhan ekonomi 6,3 di tahun 2007 dan 6,5 untuk proyeksi di tahun 2008 seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat dan peningkatan investasi; b Rendahnya inflasi yang diperkirakan stabil pada tingkat 6,6 di tahun 2007 dan 6,8 untuk proyeksi di tahun 2008; dan c Stabilnya rata-rata nilai tukar Rupiah yang diperkirakan berada pada tingkat sekitar Rp9,000US. Hal tersebut didukung pula oleh perkembangan industri Migas nasional dan adanya deregulasi serta berbagai upaya Pemerintah untuk menarik investor membuka wilayah baru yang bertujuan meningkatkan produksi nasional. Kenaikan harga minyak telah mencapai lebih dari 5 kali lipat dalam 5 tahun terakhir, dan diperkirakan akan terus berlanjut. Tingginya harga minyak dan gas mendorong aktivitas EP pada industri hulu minyak dan gas. Meskipun produksi minyak sempat mengalami penurunan, namun biaya yang dikeluarkan oleh industri hulu migas telah mengalami peningkatan dengan mencapai CAGR sekitar 9 dalam kurun waktu 10 tahun dan momentum ini diperkirakan akan terus berlanjut. Prospek usaha Perseroan diantaranya turut didukung oleh: 1. Meningkatnya aktivitas pencarian Migas yang pada gilirannya akan membutuhkan jasa-jasa yang dimiliki oleh Perseroan. Kecenderungan permintaan jasa di bidang hulu Migas yang terkait dengan pembukaan wilayah baru cenderung ke arah offshore, sehingga Perseroan berupaya menangkap peluang tersebut melalui investasi beberapa peralatan di bidang tersebut. 2. Saat ini Perseroan memiliki 2 dua blokwilayah kerja, yaitu Bangkanai dan Ramba. Blok Bangkanai di Kalimantan memiliki potensi gas dan Blok Ramba yang saat ini sudah memproduksi minyak. Seiring dengan tingginya harga minyak saat ini, maka nilai ekonomi dari kedua lapangan Migas tersebut menjadi sangat atraktif. 3. Ladang-ladang Migas yang semula dikategorikan marjinal brown fields akan menjadi ekonomis dan atraktif untuk dikelola seiring dengan tingginya harga minyak sehingga juga akan memberikan peluang usaha bagi Perseroan karena salah satu kompetensi Perseroan adalah dalam memberikan jasa yang berkaitan dengan oilfield services yaitu jasa teknik pengelolaan lapangan Migas marjinal agar dapat menghasilkan produksi secara optimal ekonomis. Salah satu bagian dari jasa oilfield services adalah teknik pengurasan lanjut Enhanced Oil Recovery yaitu jasa dalam rangka meningkatkan produksi ladang-ladang minyak marjinal. 4. Perseroan telah menjadi mitra dari perusahaan-perusahaan terbesar yang beroperasi di Indonesia yaitu meliputi 10 sepuluh PSC besar yang menguasai sekitar 90 produksi minyak bumi di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain adalah Chevron, Pertamina, CNOOC, Exspan, Total EP Indonesie, ConocoPhillips, Unocal, BP, PetroChina dan Vico. Strategi pemasaran di masa mendatang akan difokuskan kepada perusahaan-perusahaan besar tersebut disamping kepada investor-investor baru yang akan membuka wilayah baru di Indonesia. Disamping kompetensi di bidang jasa hulu Migas dan pengelolaan Asset Based, Perseroan juga memiliki prospek usaha di bidang jasa hilir Migas yang saat ini semakin terbuka peluang usahanya sejak diberlakukannya UU Migas No. 22 tahun 2001 mengenai pengaturan kegiatan usaha hilir Migas oleh BPH Migas. Di bidang jasa perolehan, pengelolaan dan pemasyarakatan data Migas, Perseroan memiliki kontrak khusus dari Pemerintah untuk mengelola data Migas milik Pemerintah, dimana hal ini merupakan barrier to entry bagi para kompetitor untuk memasuki industri ini. Selain itu, kegiatan usaha ini memiliki prospek usaha yang sangat berkembang seiring dengan semakin banyaknya wilayah-wilayah baru yang dibuka oleh Direktorat Jenderal Migas. Hingga sampai saat ini, Perseroan memiliki kompetensi lebih dari 30 tahun di bidang data manajemen dan jasa ICT penunjang kegiatan Migas maupun non Migas. Prospek usaha di bidang telematika memberikan peluang bagi Perseroan untuk melakukan pengembangan usaha.

E. Strategi Usaha

Sejalan dengan kondisi usaha yang kondusif pada saat ini, fokus strategi dari Perseroan adalah menjadi salah satu perusahaan nasional terbesar bertaraf internasional di bidang usaha jasa hulu Migas terintegrasi integrated upstream services dengan menitikberatkan pada keunggulan kualitas operasi operation excellence. Perseroan memiliki visi “Menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional di bidang jasa hulu Migas secara solusi total untuk memberikan nilai tambah optimal bagi stakeholders”. Berdasarkan visi yang dimiliki oleh Perseroan, maka misi dari Perseroan adalah sebagai berikut: 108 = Memberikan jasa layanan bermutu tinggi secara terintegrasi one stop service untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang didukung oleh profesionalisme sumber daya manusia, ketersediaan peralatan, penguasaan teknologi, continuous improvement dan pengembangan inovasi produk. = Melaksanakan seluruh kegiatan usaha berdasarkan kaidah good engineering practises dengan standard kelas dunia serta mewujudkan operation excellence melalui penerapan kaidah Quality, Health, Safety, Environmental QHSE yang benar dan konsisten, sebagai realisasi keunggulan perusahaan = Meningkatkan pertumbuhan skala usaha secara berkesinambungan yang disertai dengan peningkatan kinerja finansial maupun non finansial = Meningkatkan nilai pemegang saham secara berkelanjutan, serta kesejahteraan maupun kesempatan untuk tumbuh kembang karyawan, membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan Pemerintah, mitra kerja maupun masyarakat dimana perusahaan beroperasi Dalam perkembangannya di masa depan, Perseroan akan memperkuat kompetensi pada jasa hulu Migas terintegrasi yang meliputi operasi seismik, pemboran serta oilfield services baik di daratan onland maupun strategi baru ke arah proyek-proyek di lepas pantai offshore dan deep well yang saat ini belum optimal dikembangkan. Disamping itu, Perseroan akan lebih memfokuskan strategi pengembangan usaha untuk memperoleh proyek-proyek secara selektif di overseas yang sejak dahulu telah dirintis. Untuk mendukung konsep operation excellence, maka beberapa strategi jangka pendek yang menjadi prioritas Perseroan adalah melakukan investasi untuk melengkapi peralatan-peralatan operasi serta mengaplikasikan dukungan teknologi terkini. Beberapa prioritas investasi adalah pengadaan perangkat pemboran Rig yang berkapasitas besar untuk menangkap peluang deep well, pengadaan peralatan seismik marine 2D dan 3D Streamer, pengadaan well testing barge serta investasi lainnya. Untuk menjamin adanya sustainable income, maka Perseroan terus berupaya untuk mendapatkan kontrak-kontrak jangka panjang di bidang jasa hulu Migas. Disamping itu, saat ini Perseroan sedang merintis untuk mendapatkan kontrak jangka panjang dalam pengelolaan ladang Migas yang produksinya sudah mulai menurun brown fields melalui suatu kontrak technical services baik milik Pertamina maupun kontraktor lainnya. Untuk mendukung bisnis inti Perseroan di bidang jasa hulu Migas, Perseroan akan memperkuat usaha jasa pendukung industri hulu Migas upstream supporting service seperti pengadaan casing OCTG yang merupakan upaya backward integration sehingga dapat menjamin ketersediaan casing OCTG untuk meningkatkan keunggulan kompetensi. Perseroan juga mempertahankan strategi pengembangan usaha melalui jasa pendukung Migas maupun non Migas dari sektor telematika, di antaranya seperti pengelolaan data Migas PND dan manajemen data SCU. Disamping itu Perseroan juga memiliki Perusahaan Asosiasi di luar bisnis inti Perseroan, seperti IMN dan PKM. Di masa mendatang, Perseroan akan tetap mempertahankan penyertaannya di kedua perusahaan tersebut karena kedua perusahaan tersebut berada dalam industri yang masih memiliki potensi untuk bertumbuh dengan dukungan mitra yang memiliki kompetensi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.. Strategi usaha yang ditempuh Perseroan untuk mengembangkan berbagai kelompok usaha Perseroan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Fokus pada ciri keunggulan penyediaan jasa hulu Migas Terintegrasi