117 =
Struktur perpajakan menjadi lebih efisien. =
Sebagai operating holding, Perseroan menjadi lebih menarik baik bagi investor maupun kreditor. =
Memperjelas fokus bisnis Perseroan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa hulu Migas.
2. Penggabungan Horizontal
Anak Perusahaan yang bergabung kedalam SCU dalam Penggabungan Horizontal merupakan perusahaan- perusahaan yang relatif kecil baik dari sisi modal, pendapatan maupun laba. Beberapa manfaat yang dapat
diambil dari Penggabungan Horizontal adalah: =
Terbentuknya suatu perusahaan yang lebih besar sehingga lebih memiliki daya saing =
Mempermudah dalam hal pembinaan dan pengawasan Anak Perusahaan =
Sinergitas untuk mendapatkan aktivitas operasi yang lebih efisien sangat dimungkinkan Perseroan merencanakan untuk mengkonversi sebagian piutangnya menjadi penyertaan dalam rangka
meningkatkan struktur permodalan SCU.
E. Laporan Keuangan Sebelum Penggabungan 1. Penggabungan Vertikal
Laporan keuangan dari Anak Perusahaan yang melakukan Penggabungan Vertikal sebelum dilakukannya penggabungan atas GSC, EDS, EWS dan SRD untuk periode 7 tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP Purwantono, Sarwoko Sandjaja, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 yang telah diaudit oleh KAP Ghazali, Sahat
Rekan, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 yang telah diaudit oleh KAP Jimmy Budhi Rekan, semuanya dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, adalah sebagai berikut:
a. PT Elnusa Geosains “GSC”
dalam jutaan Rupiah
NERACA 31 Juli
31 Desember 2007
2006 2005
2004 Aktiva
Aktiva Lancar 243.628
220.358 205.831
168.764 Aktiva Tidak Lancar
160.881 87.760
82.037 81.426
Jumlah Aktiva 404.509
308.118 287.868
250.190 Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban Lancar 226.636
214.242 213.415
134.017 Kewajiban Tidak Lancar
73.822 2.468
1.389 30.723
Ekuitas 104.052
91.408 73.064
85.451
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 404.509
308.118 287.868
250.190
dalam jutaan Rupiah
LAPORAN LABA RUGI 31 Juli
31 Desember 2007
2006 2005
2004
Pendapatan Usaha 188.899
267.163 255.283
250.463 Beban Pokok Pendapatan
135.071 190.202
167.045 174.899
Laba Kotor 53.828
76.961 88.238
75.564
Beban Usaha 21.533
42.008 43.846
31.125
Laba Usaha 32.295
34.952 44.392
44.439
Beban Lain-lain 15.105
3.205 8.467
8.397
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan
17.189 31.747
35.925 36.042
Beban Pajak Penghasilan 8.696
13.403 12.928
12.331
Laba Bersih 8.493
18.344 22.998
23.711
118
b. PT Elnusa Drilling Services “EDS”
dalam jutaan Rupiah
NERACA 31 Juli
31 Desember 2007
2006 2005
2004 Aktiva
Aktiva Lancar 313.991
281.783 189.695
76.960 Aktiva Tidak Lancar
86.962 62.413
47.628 29.372
Jumlah Aktiva 400.953
344.196 237.322
106.333 Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban Lancar 232.610
233.373 186.106
66.427 Kewajiban Tidak Lancar
96.280 51.400
9.252 42.646
Ekuitas Defisiensi Modal 72.063
59.423 41.964
2.740
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 400.953
344.196 237.322
106.333
dalam jutaan Rupiah
LAPORAN LABA RUGI 31 Juli
31 Desember 2007
2006 2005
2004
Pendapatan Usaha 218.774
295.930 206.962
16.996 Beban Pokok Pendapatan
160.195 221.709
145.902 11.211
Laba Kotor 58.579
74.220 61.060
5.786
Beban Usaha 38.740
39.958 39.721
5.318
Laba Usaha 19.839
34.262 21.340
467
Penghasilan Beban Lain-lain 1.614
8.966 3.167
702
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan
18.225 25.296
18.173 1.169
Beban Pajak Penghasilan 5.585
7.721 8.469
453
Laba Bersih 12.640
17.575 9.704
716
c. PT EWS Oilfield Services “EWS”
dalam jutaan Rupiah
NERACA 31 Juli
31 Desember 2007
2006 2005
2004 Aktiva
Aktiva Lancar 189.765
143.966 126.539
99.303 Aktiva Tidak Lancar
125.777 119.930
68.897 42.930
Jumlah Aktiva 315.541
263.896 195.436
142.233 Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban Lancar 201.331
151.494 91.781
71.949 Kewajiban Tidak Lancar
31.983 39.984
39.408 11.413
Ekuitas 82.227
72.417 64.247
58.870
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 315.541
263.896 195.436
142.233
dalam jutaan Rupiah
LAPORAN LABA RUGI 31 Juli
31 Desember 2007
2006 2005
2004
Pendapatan Usaha 152.229
213.529 183.265
177.377 Beban Pokok Pendapatan
106.592 146.328
127.757 134.193
Laba Kotor 45.636
67.201 55.509
43.184
Beban Usaha 24.601
37.794 34.153
32.135
Laba Usaha 21.035
29.407 21.356
11.049
Penghasilan Beban Lain-lain 5.558
16.321 2.510
693
Laba Sebelum Manfaat Beban Pajak Penghasilan
15.477 13.086
18.846 10.356
Manfaat Beban Pajak Penghasilan 5.667
4.699 5.545
2.638
Laba Bersih 9.809
8.387 13.302
12.993
119
d. PT Sinarriau Drillindo “SRD”
dalam jutaan Rupiah
NERACA 31 Juli
31 Desember 2007
2006 2005
2004 Aktiva
Aktiva Lancar 47.881
33.991 28.705
18.740 Aktiva Tidak Lancar
20.366 21.518
44.089 49.979
Jumlah Aktiva 68.248
55.508 72.795
68.718 Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban Lancar 59.542
47.317 64.014
62.596 Kewajiban Tidak Lancar
26.166 22.349
27.512 26.097
Defisiensi Modal 17.460
14.157 18.732
19.974
Jumlah Kewajiban dan Defisiensi Modal 68.248
55.508 72.795
68.718
dalam jutaan Rupiah
LAPORAN LABA RUGI 31 Juli
31 Desember 2007
2006 2005
2004
Pendapatan Usaha 16.937
28.052 41.361
43.519 Beban Pokok Pendapatan
18.494 33.128
36.976 44.667
Laba Rugi Kotor 1.558
5.076 4.385
1.148
Beban Usaha 1.669
2.654 3.492
10.104
Laba Rugi Usaha 3.227
7.730 893
11.251
Penghasilan Beban Lain-lain 1.096
14.264 1.069
5.670
Laba Rugi Sebelum Manfaat Beban Pajak Penghasilan
4.323 6.534
176 16.922
Manfaat Beban Pajak Penghasilan 1.020
1.959 1.418
442
Laba Rugi Bersih 3.303
4.575 1.242
16.479
2. Penggabungan Horizontal