Industri Migas 1. Tinjauan atas Industri Migas Dunia

122

X. KETERANGAN TENTANG INDUSTRI

Informasi dan statistik yang ada pada bab ini dan bab-bab lain dalam prospektus ini yang berkenaan dengan latar belakang industri diambil dan diolah dari berbagai sumber publik. Perseroan tidak memberikan pernyataan atas akurasi dari informasi dan statistik dimaksud, yang mungkin akan berbeda atau tidak konsisten dengan kompilasi informasi dan statistik lainnya yang berasal dari dalam maupun luar Indonesia. Informasi dan statistik yang ada pada bab ini tidak diverifikasi, secara masing-masing maupun bersama-sama, oleh Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi, Penjamin Emisi, atau pihak-pihak lain yang ditunjuk oleh Perseroan. Rata-rata pendapatan Perseroan dari sektor Migas dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir ini adalah sebesar 89,5 dimana lebih dari 55 adalah berasal dari sektor hulu Migas. Sedangkan sisanya sebesar 10,5 berasal dari sektor telematika yang menunjang industri Migas. Melihat dari besarnya kontribusi sektor Migas terhadap Perseroan, membuat posisi Perseroan memiliki korelasi yang positif terhadap kondisi industri Migas baik industri Migas dalam negeri maupun industri Migas dunia. Berikut merupakan gambaran mengenai industri Migas yang berkaitan dengan bidang usaha utama Perseroan.

A. Industri Migas 1. Tinjauan atas Industri Migas Dunia

Perkembangan industri Migas tidak terlepas dari besarnya ketersediaan dan permintaan atas minyak supply dan demand. Data atas permintaan minyak di dunia selama tahun 2006, 2007 dan prediksi 2008 menunjukkan kenaikan per tahun sebesar kurang lebih 1,5 di tahun 2007 dan 2,4 di tahun 2008 dengan gambaran sebagai berikut: Global Oil Demand 2006-2008 Sumber: International Energy Agency – Oil Market Report, 11 Oktober 2007 Seiring dengan semakin meningkatnya permintaan atas minyak di dunia, dimana diperkirakan pada tahun 2008 permintaan minyak akan sebesar 88 juta Bbl per hari, tentunya diharapkan peningkatan permintaan ini dapat diimbangi dengan jumlah penyediaan atau produksi minyak di dunia. Berikut ini merupakan gambaran tingkat produksi minyak dunia yang dihasilkan oleh negara-negara pengekspor minyak Organization of The Petroleum Exporting Countries - OPEC dan non-OPEC: Sumber: International Energy Agency – Oil Market Report, 11 Oktober 2007 Di tahun 2007, jumlah produksi minyak mentah dunia, baik dari negara-negara OPEC maupun non-OPEC adalah sebesar 80 juta Bbl per hari. Dengan jumlah ini diharapkan produksi minyak mentah dunia di tahun 2008 dapat mencapai lebih dari 90 juta Bbl per hari atau setidaknya dapat mengimbangi pertumbuhan permintaan minyak dunia. 123 Tingginya pertumbuhan dan permintaan minyak di dunia berdampak pada harga minyak dunia. Sebagai gambaran, harga penutupan harga minyak mentah Brent di masa depan pada tanggal 22 Nopember 2007 mencapai harga USD95,76 per Bbl atau meningkat sekitar 60 dibandingkan dengan harga penutupan di tanggal 1 Nopember 2006 yang hanya sebesar USD59 per Bbl. Sumber: www.WRTG.com Kenaikan harga minyak bumi yang terjadi secara global ini dipacu oleh berbagai faktor. Salah satu diantaranya adalah rendahnya pasokan yang ditawarkan oleh para produsen minyak dunia terhadap permintaandemand yang cenderung meningkat pada saat ini. Menurut pendapat Perseroan, kapasitas produksi dari produsen minyak dunia mengalami penurunan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini. Faktor lain yang turut memicu tingginya harga minyak juga disebabkan oleh tindakan spekulatif dari beberapa investor yang bermain dalam pasar minyak bumi dunia dan kondisi politik yang kurang kondusif di beberapa negara penghasil minyak bumi di dunia. Untuk mengimbangi kenaikan harga minyak tersebut, maka produksi minyak di tahun-tahun mendatang dapat dipastikan akan meningkat. Di lain pihak, kenaikan harga minyak memberikan keuntungan secara langsung bagi negara-negara produsen minyak, dan secara tidak langsung bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor Migas.

2. Kondisi Industri Migas Indonesia