E Biro Administrasi Efek BAE

144 P ENDAPAT H UKUM PT E LNUSA Halaman:4 PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam Laporan Pemeriksaan Hukum serta berdasarkan asumsi-asumsi dan pembatasan yang diuraikan di akhir Pendapat Hukum ini dan berdasarkan pengungkapan dalam Laporan Pemeriksaan Hukum, dengan ini kami memberikan Pendapat Hukum sebagai berikut:

I. E

LNUSA 1. Elnusa didirikan dengan nama PT Electronika Nusantara pada tahun 1969, untuk jangka waktu 75 tahun berdasarkan Akta Pendirian No. 18, tanggal 25 Januari 1969, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 10 tanggal 13 Pebruari 1969, keduanya dibuat dihadapan Tan Thong Kie, SH., Notaris di Jakarta. Kedua akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. J.A.51824 tanggal 19 Pebruari 1969, dan telah didaftarkan dalam buku register kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 485 tanggal 22 Pebruari 1969, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35 tanggal 2 Mei 1969, Tambahan No. 58 “Akta Pendirian”. Dengan telah diperolehnya pengesahan dari Menteri Kehakiman, didaftarkan dalam buku register kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta, serta telah diumumkannya Akta Pendirian tersebut dalam Berita Negara Republik Indonesia, Elnusa telah didirikan secara sah berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Akta Pendirian yang juga memuat anggaran dasar Elnusa tersebut selanjutnya berturut-turut telah diubah dengan: a. Akta No. 23, tanggal 8 Juni 1984, dibuat dihadapan Sinta Susikto, SH., Notaris di Jakarta “Akta No. 231984” dan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 16 tanggal 6 Januari 1986, dibuat di hadapan Suanny Noviyanti Djojo, SH., Notaris di Jakarta, keduanya telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-451- HT.01.04.TH.86 tanggal 21 Januari 1986, dan telah didaftarkan dalam register Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah No. 12061988 pada tanggal 7 Nopember 1988, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65 tanggal 15 Agustus 1989, Tambahan No. 1581. Berdasarkan Akta No. 231984, pemegang saham Elnusa telah menyetujui perubahan seluruh anggaran dasar Elnusa, perubahan nama menjadi PT Elnusa dan peningkatan modal dasar. b. Akta No. 51, tanggal 13 Januari 1986, dibuat dihadapan Sinta Susikto, SH., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2- 5307.HT.01.04.TH.1986 tanggal 29 Juli 1986, dan telah didaftarkan dalam register Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah No. 12091988 pada tanggal 7 Nopember 1988, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65 tanggal 15 Agustus 1989, Tambahan No. 1582 “Akta No. 511986”. Berdasarkan Akta No. 511986, pemegang saham Elnusa telah menyetujui untuk meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Elnusa. 145 P ENDAPAT H UKUM PT E LNUSA Halaman:5 c. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 8, tanggal 3 Pebruari 1997, dibuat di hadapan Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat surat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan C2-2695.HT.01.04.TH.97 tanggal 15 April 1997, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan Kodya Jakarta Barat di bawah No. 522BH.09.03VII97 tanggal 29 Juli 1997, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 16 September 1997, Tambahan No. 4129 “Akta No. 81997”. Berdasarkan Akta No. 81997, pemegang saham Elnusa telah menyetujui perubahan seluruh anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas “UU No. 11995”, perubahan nama menjadi PT Elnusa Tbk, perubahan jangka waktu menjadi tidak terbatas, perubahan maksud dan tujuan serta peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor. d. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 56 tanggal 11 Agustus 1997, dibuat di hadapan Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat No. 41DKVIII97 tanggal 13 Agustus 1997 dari Notaris Sutjipto, yang telah diterima oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 14 Agustus 1997, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan Kodya Jakarta Barat pada tanggal 5 Desember 1997 “Akta No. 561997”. Berdasarkan Akta No. 561997, pemegang saham Perseroan telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan. e. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1, tanggal 3 Juli 2000, dibuat di hadapan Alfira Kencana, SH., pengganti dari Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat No. C-19233.HT.01.04.TH.2000 tanggal 30 Agustus 2000, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 1053BH.09.03X2000 tanggal 24 Oktober 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 5 Januari 2001, Tambahan No. 7 “Akta No. 12000”. Berdasarkan Akta No. 12000, pemegang saham Elnusa telah menyetujui pengeluaran saham dari portepel dan perubahan pimpinan Rapat Umum Pemegang Saham dari semula Direktur Utama menjadi Komisaris Utama. f. Akta Berita Acara Rapat No. 22, tanggal 29 Oktober 2001, dibuat di hadapan Drs. Soegeng Santosa, SH., Notaris di Jakarta “Akta No. 222001”. Berdasarkan Akta No. 222001, pemegang saham Elnusa telah menyetujui untuk mengubah seluruh anggaran dasar Elnusa dan mengganti nama dari PT Elnusa Tbk menjadi PT Elnusa. Hal ini dikarenakan: i. Pemegang saham Elnusa saat itu berjumlah 291 orang, sedangkan menurut Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, perusahaan publik adalah perseroan yang sahamnya dimiliki oleh sekurangnya 300 pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurangnya Rp 3.000.000.000,00; dan ii. Elnusa belum mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan sahamnya belum tercatat di Bursa Efek Jakarta walaupun telah memperoleh persetujuan status perseroan 146 P ENDAPAT H UKUM PT E LNUSA Halaman:6 terbuka dari Menteri Kehakiman melalui surat keputusan No. C2- 2695.HT.01.04.TH.97. Keputusan Pemegang Saham ini dinyatakan kembali dalam Akta No. 2 tanggal 7 Januari 2001, dibuat di hadapan Soegeng Santosa, SH., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat surat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan C-01213.HT.01.04.TH.2002 tanggal 23 Januari 2002, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 1027RUB.09.03VIII2002 tanggal 23 Agustus 2002, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 29 Oktober 2002, Tambahan No. 13189. g. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 122 tanggal 9 Oktober 2007, dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH., pengganti Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C-01766.HT.01.04-TH2007 tanggal 31 Oktober 2007 “Akta No.1222007”. Berdasarkan Akta No. 1222007, pemegang saham Elnusa telah menyetujui penggabungan GSC, EWS, EDS dan SRD ke dalam Elnusa, Rancangan Penggabungan dan Akta Penggabungan serta perubahan maksud dan tujuan. h. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 123 tanggal 9 Oktober 2007, dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH., pengganti Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C-05782.HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007 “Akta No. 1232007”. Berdasarkan Akta No. 1232007, pemegang saham Elnusa telah menyetujui perubahan status Elnusa dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, peningkatan modal dasar, pemecahan nilai saham dan penerbitan saham baru sebesar 20 dari enlarged capital, pencatatan Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Jakarta, perubahan seluruh anggaran dasar Elnusa untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 mengenai Pasar Modal dan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas dan pelaksanaan program Employment Stock Allocation sejumlah 10 dari total emisi saham. i. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 86 tanggal 18 Januari 2008, dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH., pengganti Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di bawah No. AHU-AH.01.10-1662 tanggal 22 Januari 2008. Seluruh perubahan anggaran dasar Elnusa telah dibuat sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Elnusa dan telah memenuhi ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku, kecuali yang berkaitan dengan Akta No. 1222007 dan Akta No. 1232007 yang belum didaftarkan dalam Daftar Perusahaan. Berdasarkan ketentuan Pasal 32 Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan “UU WDP”, barangsiapa yang menurut UU WDP dan atau peraturan pelaksanaannya diwajibkan mendaftarkan perusahaannya dalam Daftar Perusahaan yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya tidak memenuhi kewajibannya diancam 147 P ENDAPAT H UKUM PT E LNUSA Halaman:7 dengan pidana penjara selama-lamanya 3 bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp 3.000.000,00. Namun demikian, berdasarkan pasal 29 UUPT, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia akan melakukan pendaftaran di Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri dan sesuai dengan pasal 30 UUPT, Menteri akan melakukan pengumuman di Berita Negara Republik Indonesia dalam waktu paling lambat 14 hari sejak tanggal diterbitkannya keputusan Menteri yang menyetujui perubahan anggaran dasar tersebut. Sehingga, kewajiban untuk mendaftarkan dalam Daftar Perseroan dan mengumumkan dalam Berita Negara bukan lagi merupakan kewajiban dari Elnusa. Anggaran Dasar Elnusa telah disusun dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan Bapepam No. IX.J.1, Peraturan Bapepam No. IX.D.1, Peraturan Bapepam No. IX.D.4, Peraturan Bapepam No. IX.E.1, dan Peraturan Bapepam No. IX.E.2. Semua perubahan-perubahan atas anggaran dasar tersebut diatas selanjutnya disebut sebagai “Anggaran Dasar Elnusa”. 2. Berdasarkan Ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Elnusa, Elnusa dapat berusaha dalam bidang jasa, perdagangan, pertambangan, perindustrian dan pembangunan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Elnusa dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha dalam bidang jasa antara lain: i. Jasa Konsultan Bidang Lapangan Minyak, Gas dan Panas Bumi; ii. Jasa Penunjang Kegiatan dalam Bidang Industri Minyak dan Gas Bumi; iii. Jasa Penunjang Kegiatan Pertambangan ; iv. Jasa Penunjang Kegiatan dan Lepas Pantai; v. Jasa Penunjang Perusahaan Pertambangan; vi. Marine Survey Kelautan dan Transportasi ; vii. Jasa Pengadaan dan Perbaikan alat-alat transportasi di laut; viii. Konsultasi Bidang Teknik Engineering; ix. Jasa Perawatan dan Perbaikan Hidraulik; x. Konsultasi Bidang Sistem Geografis; xi. Jasa Pengolahan Data; xii. Jasa Survey; xiii. Jasa Konsultan; xiv. Jasa Pembuatan Perangkat Lunak; xv. Jasa Navigasi Telematika; xvi. Jasa Konsultan Navigasi Telematika; xvii. Konsultasi Bidang Komputer dan Rekayasa Informatika ; 148 P ENDAPAT H UKUM PT E LNUSA Halaman:8 xviii. Jasa Penyimpanan Data dan Arsip; xix. Jasa Teknologi Informasi; xx. Konsultan Teknologi Informasi; xxi. Jasa pelatihan, pengolahan data, riset dan konsultan; xxii. Jasa konsultan manajemen dan administrasi kearsipan ; xxiii. Jasa pelatihan dan ketrampilan tenaga kerja; xxiv. Jasa Studi Kelayakan dan Konsep Rancangan ; dan xxv. Jasa Pengelolaan dan Penyewaan Gedung Perkantoran. b. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan antara lain: i. Perdagangan yang berhubungan dengan usaha pengeboran minyak; ii. Perdagangan yang berhubungan dengan usaha perdagangan minyak; iii. Ekspor dan Impor Barang-barang Engineering; iv. Penyalur Bahan Bakar SPBU; v. Ekspor-impor dan perdagangan bahan bakar minyak dan gas; dan vi. Ekspor-impor dan perdagangan peralatan telekomunikasi. c. Menjalankan usaha dalam bidang pertambangan antara lain: i. Pengeboran; ii. Teknologi Perforasi; iii. Pendistribusian Gas dan BBM; dan iv. Penyimpanan Gas dan BBM. d. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan antara lain: i. Pemborongan Bidang Minyak, Gas dan Panas Bumi; ii. Pemasangan, instalasi-instalasi ; dan iii. Pemborongan bidang telekomunikasi. e. Menjalankan usaha dalam bidang perindustrian antara lain: i. Industri manufacturing dan fabrikasi; ii. Industri Gas dan LPG; dan iii. Industri Biofuel. Dari hasil penelaahan kami berdasarkan informasi yang kami peroleh dari Elnusa, Elnusa telah menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan Anggaran Dasar Elnusa dan telah memperoleh ijin-ijin pokok dari pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang diperlukan untuk 149 P ENDAPAT H UKUM PT E LNUSA Halaman:9 menjalankan kegiatan usahanya dan ijin-ijin pokok tersebut masih sepenuhnya berlaku. 3. Berdasarkan Akta No. 1232007, susunan permodalan dan pemegang saham Elnusa adalah sebagai berikut: Modal Dasar : Rp 2.250.000.000.000,00 terbagi atas 22.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100,00. Modal Ditempatkan : Rp 583.850.000.000,00 terbagi atas 5.838.500.000 saham. Modal Disetor : Rp 583.850.000.000,00. N O . P EMEGANG S AHAM J UMLAH S AHAM N ILAI N OMINAL R P 1. PT Pertamina Persero 3.000.000.000 300.000.000.000,00 51,38 2. PT Tri Daya Esta 2.711.565.890 271.156.589.000,00 46,44 3. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa 4.012.500 401.250.000,00 0,07 4. Koperasi Karyawan Elnusa 500.000 50.000.000,00 0,01 5. Karyawan 8.987.500 898.750.000,00 0,15 6. PT Danareksa Daiwa Nif Venture dalam likuidasi 85.075.580 8.507.558.000,00 1,45 7. PT Danareksa Persero 28.358.530 2.835.853.000,00 0,49 Jumlah 5.838.500.000 583.850.000.000,00 100 Susunan permodalan dan pemegang saham sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus adalah benar dan berkesinambungan sejak pendirian hingga saat ini dan telah sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Elnusa dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Laporan Keuangan Elnusa untuk periode 31 Juli 2007, seluruh permodalan telah ditempatkan dan disetor penuh sehingga memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat 2 Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Berkaitan dengan susunan pemegang saham, pada bulan Juli 1999 telah terjadi pengalihan 412.000 saham dari Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa “YHTE” kepada karyawan, sehingga setelah pengalihan tersebut, kepemilikkan saham YHTE pada Elnusa adalah sebesar 787.500 saham. Selanjutnya antara bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2002, telah terjadi pengalihan 15.000 saham yang dimiliki karyawan kepada YHTE. Kedua pengalihan hak atas saham tersebut tidak dibuktikan dengan akta pengalihan hak atas saham sebagaimana disyaratkan oleh UU No. 11995. Namun demikian, berdasarkan surat pernyataan YHTE tanggal 18 Januari 2008, YHTE mengakui adanya jual beli tersebut dan mengakui kepemilikan saham YHTE sebagaimana diuraikan dalam Prospektus. Dalam rangka memenuhi ketentuan UUPT, Elnusa telah membuat dan menyimpan Daftar Khusus yang berisi kepemilikan saham anggota Direksi dan Komisaris Elnusa beserta keluarganya dalam Elnusa dan perseroan lain. 150 P ENDAPAT H UKUM PT E LNUSA Halaman:10 4. Susunan terakhir Direksi dan Komisaris Elnusa berdasarkan Akta No. 10 tanggal 2 November 2007, dibuat di hadapan Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama : Eteng Ahmad Salam Direktur Administrasi dan Keuangan : Hendri Suhendri Suardi dan Direktur Tidak Terafiliasi Direktur Operasi : Eddy Sjahbuddin Komisaris Komisaris Utama : Iin Arifin Takhyan Komisaris Independen : Sahat Manuntun Hari Kustoro Komisaris : Harry Triono Komisaris : Anton Sugiono Komisaris Independen : Ir. Surat Indrijarso Susunan Direksi dan Komisaris tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. C-UM.HT.01.10-4239, tanggal 26 Nopember 2007 “Akta No. 102007”. Pengangkatan Direksi dan Komisaris Elnusa tersebut adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Namun demikian sehubungan dengan belum didaftarkannya perubahan susunan Direksi dan Komisaris tersebut diatas dalam Daftar Perusahaan Departemen Perdagangan, berdasarkan ketentuan Pasal 32 UU WDP disebutkan bahwa barangsiapa yang menurut UU WDP dan atau peraturan pelaksanaannya diwajibkan mendaftarkan perusahaannya dalam Daftar Perusahaan yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya tidak memenuhi kewajibannya diancam dengan pidana penjara selama- lamanya 3 bulan atau pidana denda setinggi tingginya Rp. 3.000.000,00. Direksi dan Komisaris Elnusa telah memenuhi ketentuan sebagai Direktur dan Komisaris sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan Bapepam No. IX.I.6 dan tidak sedang tersangkut dalam perkara perdata, pidana, kepailitan, perburuhan, arbitrase, sengketa pajak dan sengketa di bidang tata usaha negara, yang menurut pendapat kami dapat mempengaruhi secara negatif jalannya usaha Elnusa secara materiil. 5. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Elnusa No. 002SKDK.ELN2006 tanggal 1 Desember 2006, Elnusa telah membentuk Komite Audit yang terdiri dari 3 orang anggota dan diketuai oleh salah seorang anggota Komisaris Independen yang pembentukannya telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Anggota Komite Audit Elnusa terdiri dari: 151 P ENDAPAT H UKUM PT E LNUSA Halaman:11 Ketua merangkap anggota : Sahat Manuntun Hari Kustoro Anggota : Zainal Arifin : Farida Meutia 6. Pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan, pengurusan sumber daya manusia, kepesertaan pada Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek, Koperasi Karyawan, program dana pensiun, penetapan upah minimum dan pendirian unit serikat pekerja Elnusa serta peraturan perusahaan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 7. Pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan, kepemilikan danatau penguasaan atas harta kekayaan berupa benda-benda tidak bergerak maupun benda-benda bergerak yang material yang digunakan oleh Elnusa untuk menjalankan usahanya adalah sah dan telah didukung atau dilengkapi dengan dokumen kepemilikan danatau penguasaan yang sah menurut hukum. Harta kekayaan tersebut termasuk juga harta kekayaan anak-anak perusahaan yang menggabungan diri ke Elnusa, yaitu SRD, GSC, EWS, dan EDS, yang berdasarkan Pasal 122 ayat 3 UUPT, beralih demi hukum kepada Elnusa. Harta kekayaan tersebut telah diasuransikan, dalam jumlah dan jangka waktu yang memadai untuk menampung semua risiko bersangkutan, dan polis- polis asuransi sehubungan dengan itu masih berlaku. Pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan, harta kekayaan tersebut tidak sedang dalam sengketa dan tidak sedang dijaminkan kepada pihak ketiga, kecuali 4 buah rig eks SRD, seluruh mesin dan peralatan operasional eks GSC, seluruh kendaraan eks EDS dan 5 buah workover rig eks EWS, serta 11 bidang tanah Hak Guna Bangunan atas nama Elnusa, telah dijaminkan untuk kepentingan PT Bank BCA Tbk, dan 1 bidang tanah yang dijaminkan untuk kepentingan PT Bank BNI Persero Tbk “BNI” untuk menjamin kewajiban PT Elnusa Petrofin kepada BNI. Seluruh peralatan eks GSC dijadikan jaminan untuk menjamin kewajiban eks GSC kepada PT Hewlett-Packard Finance Indonesia. Pemberian jaminan tersebut telah sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Elnusa terdaftar sebagai pemilik atas 29 bidang- bidang tanah di berbagai lokasi di seluruh Indonesia dengan jenis hak atas tanah berupa Hak Guna Bangunan. Selain itu, Elnusa saat ini menguasai: a. 1 bidang tanah Hak Guna Bangunan yang terletak di Lebak Gede, Serang, yang masih terdaftar atas nama Pertamina “Tanah Merak”. Penguasaan Tanah Merak oleh Elnusa didasarkan pada surat Dewan Komisaris Pemerintah kepada Direktur Utama Pertamina tertanggal 18 Nopember 1985 perihal restrukturisasi permodalan PT Elnusa dan Surat Keputusan Direksi Pertamina tanggal 23 Desember 1985 perihal pengalihan aset Pertamina yang telah dikelola PT Elnusa. Berdasarkan surat pernyataan Elnusa tanggal 18 Januari 2008, Direksi Elnusa berjanji untuk terus mengupayakan proses balik nama Tanah Merak tersebut menjadi atas nama Elnusa. Sampai saat ini, Elnusa tidak pernah menerima keberatan dari Pertamina atau pihak ketiga manapun berkaitan dengan penguasaan Tanah Merak tersebut. 152 P ENDAPAT H UKUM PT E LNUSA Halaman:12 b. 4 bidang tanah yang terletak di Kabupaten Bengkalis, Riau, yang terdaftar atas nama Muchtar Hadi berdasarkan Akta Keterangan Milik No. 32 tanggal 19 Juni 1998. Untuk keperluan proses balik nama 4 bidang tanah tersebut menjadi atas nama Elnusa, Elnusa dan Muchtar Hadi telah menandatangani Akta Pengikatan Jual Beli sebagaimana dituangkan dalam Akta No. 18 tanggal 19 Januari 2008 dan Kuasa Untuk Menjual berdasarkan Akta No. 19 tanggal 19 Januari 2008. 8. Kepemilikan saham Elnusa pada perusahaan-perusahaan lain dimana kami melakukan pemeriksaan hukum, adalah benar dan sah dan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, penyertaan saham Elnusa pada perusahaan lain adalah sebagai berikut: a. Penyertaan dimana Elnusa memiliki saham sebesar 50 atau lebih: i. PT Sigma Cipta Utama “SCU”, suatu perseroan terbatas yang berdomisili di Jakarta, sebesar 99,93; ii. PT Elnusa Petrofin “Petrofin”, suatu perseroan terbatas yang berdomisili di Jakarta, sebesar 99,8; iii. PT Elnusa Patra Ritel “Patra Ritel”, suatu perseroan terbatas yang berdomisili di Jakarta, sebesar 98; iv. PT Patra Nusa Data “PND”, suatu perseroan terbatas yang berdomisili di Jakarta, sebesar 82; v. PT Purna Bina Nusa “PBN”, suatu perseroan terbatas yang berdomisili di Batam, sebesar 53,45; dan vi. Elnusa Bangkanai Energy Ltd., suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum dan berdomisili di British Virgin Islands, sebesar 98. b. Penyertaan dimana Elnusa memiliki saham antara 20 sampai dengan kurang dari 50, sebagai berikut: i. PT Patra Telekomunikasi Indonesia “Patrakom”, suatu perseroan terbatas yang berdomisili di Jakarta, sebesar 40; ii. PT Infomedia Nusantara “Infomedia”, suatu perseroan terbatas yang berdomisili di Jakarta, sebesar 49; iii. PT Jabar Energi “Jabar Energi”, suatu perseroan terbatas yang berdomisili di Bandung, sebesar 49; iv. PT Jabar Telematika “Jabar Telematika”, suatu perseroan terbatas yang berdomisili di Bandung, sebesar 49; dan v. Elnusa Tristar Ramba Ltd., suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum dan berdomisili di British Virgin Islands, sebesar 25. SCU, Petrofin, Patra Ritel, PND, PBN, Patrakom, Infomedia, Jabar Energi dan Jabar Telematika secara bersama-sama disebut sebagai “Anak-anak Perusahaan”. 153 P ENDAPAT H UKUM PT E LNUSA Halaman:13 9. Pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan, Elnusa telah terdaftar sebagai pemegang hak yang sah atas merek-merek yang digunakan dalam kegiatan usahanya berdasarkan sertifikat merek yang telah diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Berdasarkan Surat Pernyataan Elnusa, tidak ada sengketa sehubungan dengan penggunaan merek-merek tersebut. 10. Pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan, perjanjian-perjanjian yang dianggap penting telah dibuat oleh Elnusa sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Elnusa dan ketentuan hukum yang berlaku, dan karenanya perjanjian-perjanjian tersebut sah dan mengikat Elnusa serta tidak memiliki ketentuan-ketentuan yang bertentangan dengan Penawaran Umum Perdana. 11. Berdasarkan surat keterangan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 427SktrPanHKM2007 PN.Jak-Sel tanggal 4 Oktober 2007, surat keterangan dari Pengadilan Niaga Jakarta No. W7.Dc.Ht.1982.X.2007.02 tanggal 30 Oktober 2007, surat keterangan dari BANI No. 07.842SKBXBANIWD tanggal 10 Oktober 2007, surat keterangan dari Pengadilan Pajak No. S-9021SP.52007 tanggal 8 Oktober 2007, surat keterangan dari Pengadilan Hubungan Industrial No. W7.Dc.PHI.494.2007.02 tanggal 29 Oktober 2007, dan surat keterangan dari Pengadilan Tata Usaha Negara No. W2-TUN1374PKRX2007 tanggal 5 Oktober 2007, Elnusa tidak sedang tersangkut dalam perkara perdata, pidana, kepailitan, perburuhan, arbitrase, sengketa pajak dan sengketa di bidang tata usaha negara, yang menurut pendapat kami dapat mempengaruhi secara negatif jalannya usaha Elnusa secara materiil. Saat ini Elnusa merupakan pihak dalam perkara-perkara perdata sebagai berikut: a. Perkara perdata No. 555Pdt.G1998PN.Jak.Sel antara Elnusa, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai Penggugat dan PT Mecona Perkasa Tergugat I, Ir. Sri Mulyono Tergugat II dan PT Jembo Cable Company Tergugat III sebagai para Tergugat. b. Perkara perdata No. 554Pdt.G1998PN.Jak.Sel antara Elnusa, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai Penggugat melawan PT Asuransi Parolamas sebagai Tergugat. c. Perkara Hubungan Industrial No. 164PHI.G2006PHI.PN.JKT.PST tanggal 19 Oktober 2006 antara Elnusa sebagai Tergugat dan Nelsa Erni, SE., sebagai Penggugat. d. Perkara Eks - EDS Perkara perdata No: 897Pdt GPN.JAK.SEL antara EDS sebagai Penggugat melawan PT Medici Citra Nusa sebagai Tergugat. 12. Sesuai dengan ketentuan hukum dan pasar modal yang berlaku, dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini, Elnusa telah menandatangani perjanjian-perjanjian sebagai berikut: a. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-025PEKSEI1107 tanggal 6 Oktober 2007 antara Elnusa dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. 154 P ENDAPAT H UKUM PT E LNUSA Halaman:14 b. Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham PT