29
V. RISIKO USAHA
Sebelum melakukan investasi pada saham Perseroan, para calon investor harus memperhatikan bahwa kegiatan usaha Perseroan akan sangat bergantung pada berbagai faktor eksternal yang berada di luar pengendalian Perseroan
danatau manajemen Perseroan. Sebelum memutuskan kegiatan investasi, para calon investor harus secara hati-hati mempertimbangkan berbagai risiko dan pertimbangan investasi lainnya, termasuk berbagai risiko yang dikemukakan
dalam Prospektus ini dan risiko-risiko lainnya yang mungkin belum tercakup. Semua risiko tersebut, baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui, dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap Perseroan, kinerja usaha
dan keuangan Perseroan dan kinerja danatau nilai saham Perseroan. Apabila hal tersebut terjadi, maka harga saham Perseroan di pasar modal dapat menurun dan para investor dapat menghadapi potensi kerugian investasi.
Risiko-risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko yang material bagi Perseroan dan telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan.
RISIKO – RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN 1. Risiko Persaingan Usaha
Sebagian besar kegiatan usaha Perseroan diperoleh melalui suatu proses tender bidding process yang kompetitif. Penentuan pemenang tender akan didasarkan pada faktor-faktor seperti spesifikasi dan kondisi peralatan yang
dimiliki, kualitas jasa, kompetensi dari sumber daya manusia tenaga ahli, pengalaman kerja, track record keselamatan safety record, dan harga penawaran.
Dalam seluruh kegiatan usahanya, Perseroan menghadapi persaingan dari perusahaan-perusahaan sejenis yang beroperasi di Indonesia baik perusahaan lokal maupun perusahaan multi nasional yang tentu saja dapat
mempengaruhi daya saing Perseroan.
Perseroan juga menghadapi persaingan usaha dalam menjalankan kegiatan usaha di Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi, khususnya di pengadaan pipa casing OCTG dimana terdapat banyak perusahaan yang
juga menawarkan jasa yang sama serta di bidang jasa telematika.
Kemampuan Perseroan dalam berkompetisi dan memenangkan persaingan akan sangat menentukan besarnya pendapatan usaha dan laba Perseroan. Jika Perseroan kalah dalam suatu tender maka hal tersebut dapat
mempengaruhi pendapatan usaha dan arus kas Perseroan secara material.
2. Risiko Operasional
Risiko operasional dapat terjadi baik di kegiatan survei seismik, operasi pemboran, dan oilfield services. Dalam survei seismik, risiko yang dapat terjadi adalah adanya gangguan sosial masyarakat di sekitar wilayah
operasi seperti demo dan tuntutan ganti rugi yang diluar batas normal yang dapat menghambat dan menghentikan jalannya operasi. Disamping itu juga terdapat risiko dalam penyimpanan bahan peledak serta risiko kerusakan
lingkungan akibat kegiatan di lapangan.
Dalam operasi pemboran, risiko yang dapat terjadi adalah risiko teknis di bawah permukaan seperti kerusakan peralatan yang tidak dapat dihindarkan dan kehilangan peralatan di dalam lubang pemboran serta risiko di
permukaan berupa pencurian peralatan dan bahan kimia, kerusakan peralatan serta pencemaran lingkungan.
Dalam operasi eksplorasi dan produksi Migas risiko yang mungkin terjadi adalah kerusakan alat jika tejadi semburan liar blow out dan pencemaran lingkungan. Apabila hal tersebut di atas terjadi, dapat mengakibatkan
terhambatnya kegiatan operasi serta adanya tuntutan ganti rugi dari pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Untuk kegiatan yang dilakukan di lepas pantai, baik kegiatan survei seismik maupun pemboran well services, risiko operasional yang dapat terjadi adalah tenggelamnya atau terbaliknya kapal beserta peralatan seismik
streamer dan Rig yang dapat disebabkan oleh keadaan cuaca yang sangat buruk. Risiko lainnya adalah potensi terjadinya pencemaran lingkungan akibat peristiwa tersebut. Kerugian yang diakibatkan oleh rusaknya peralatan
yang dimiliki Perseroan serta tuntutan ganti rugi akibat pencemaran lingkungan tersebut dapat mempengaruhi kinerja keuangan dan kinerja operasi Perseroan untuk beberapa waktu tertentu, meskipun kerugian ini telah
dilindungi oleh asuransi.
Timbulnya kejadian-kejadian tersebut di atas dapat memberikan dampak negatif secara langsung dan material terhadap kegiatan usaha Perseroan, seperti terlambatnya penyelesaian pekerjaan dan penurunan kualitas jasa
yang ditawarkan oleh Perseroan yang mengakibatkan penurunan pendapatan usaha dan peningkatan biaya operasi yang lebih besar sehingga menurunkan marjin dan pencapaian target laba Perseroan.
30
3. Risiko Pemutusan Kontrak