IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan o. Dana Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan lanjutan

214 PT ELNUSA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tujuh Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Juli 2007 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 dan 2004 Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan o. Dana Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan lanjutan

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang mencakup seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat yang dikelola oleh Dana Pensiun Elnusa Dapenusa. Sumber dana pensiun berasal dari iuran Perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 22,50 dan 7,50 dari upah pokok pensiun karyawan. Sejak tanggal 1 April 1996, Perusahaan tidak lagi memberikan kontribusi kepada Dapenusa, karena manajemen berpendapat bahwa jumlah aktiva Dapenusa untuk program pensiun telah melebihi kewajiban aktuaria Perusahaan. Selain program pensiun manfaat pasti, Perusahaan menyelenggarakan program tunjangan hari tua dalam bentuk pesangon “Program Tabel Besar” yang mencakup seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat yang diberikan pada akhir masa kerja. Perusahaan telah membentuk yayasan untuk mengelola dana hari tua tersebut dengan nama Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa. Tunjangan hari tua tersebut dibayar berdasarkan gaji pokok terakhir berikut tunjangan karyawan dan lamanya karyawan bekerja. Sumber dana tunjangan hari tua berasal dari iuran Perusahaan sebesar 22,50 dari upah pokok pensiun dan 12,50 dari upah tetap. Anak perusahaan kecuali EWS, EPR, SRD, PBN dan EBE menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang mencakup seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan BNI, dan Asuransi Syariah Takaful Indonesia. Iuran dana pensiun yang ditanggung oleh Anak perusahaan dan karyawannya masing-masing sebesar 22,50 atau 10,00 dan 7,50 atau 5,00 dari upah pokok pensiun karyawan. Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2004, “Imbalan Kerja”, untuk mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan sesuai UU No. 132003. Berdasarkan PSAK No. 24 Revisi 2004, perhitungan kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan UU No. 132003 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10,00 dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10,00 dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

p. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan. Pada tanggal 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan Perusahaan dan Anak perusahaan masing-masing adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Juli 2007 2006 2005 2004 Dolar Amerika Serikat AS1 9.186 9.020 9.830 9.290 Dolar Singapura Sin1 6.079 5.879 5.907 5.686 215 PT ELNUSA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tujuh Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Juli 2007 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 dan 2004 Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan q. Beban Pajak