1 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya;
2 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan
dalam kehidupan sosial; 3 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan. 4 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
26
Jadi, pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungan serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Pendidikan IPS bertujuan membekali peserta didik agar
memiliki pengetahuan sosial, mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari alternatif pemecahan masalah-masalah sosial dalam
masyarakat, mampu berkomunikasi dalam masyarakat, memiliki kesadaran keterampilan dan sikap mental yang positif dalam
masyarakat, mampu mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan IPTEK.
d. Disiplin Ilmu-Ilmu Sosial
Setidaknya ada beberapa disiplin ilmu-ilmu sosial yang telah lama berkembang, antara lain:
1 Antropologi, mempelajari tentang budaya manusia yang dimulai dari kebudayaan prasejarah kebudayaan yang diciptakan sebelum
lahirnya sejarah sampai kebudayaan pada zaman modern saat ini. 2 Ilmu ekonomi, adalah suatu studi tentang bagaimana langkanya
sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan- keinginan manusia yang tidak terbatas
26
Permendikbud No.58 tahun 2014, Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah, Lampiran Pedoman Mata Pelajaran IPS SMPMTs, Jakarta:
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2013.
3 Geografi, mempelajari permukaan bumi dan pengaruhnya oleh lingkungan fisik. Geografi dibagi : geografi fisik dan geografi
budaya. 4 Sejarah, adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lampau,
aspek kegiatan manusia dimasa lampau meliputi : politik, hukum, militer, sosial, keagamaan, kreatifitas, keilmuan dan intelektual.
5 Ilmu politik, mempelajari kebijakan umum dengan bahasan perkembangan dan penggunaan kekuasaan manusia didalam
masyarakat. 6 Psikologis, mempelajari prilaku individu-individu dan kelompok-
kelompok kecil individu. Disiplin ini terkadang didefinisikan untuk meliput semua bentuk prilaku manusia dan bukan manusia.
7 Sosiologi, mempelajari prilaku manusia dalam kelompok- kelompok. Perhatian utamanya adalah hubungan sosial manusia
prilaku manusia seperti diwujudkan sendiri dalam perkembangan dan fungsi dari kelompok dan institusi.
27
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Nur Kholis, Nim: 809018300659 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 yang berjudul “Pengaruh Metode
Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas 3 DI MI An-
Nur Jakarta Timur”. Didalamnya berisi tentang penerapan metode sosiodrama sangat cocok untuk mata pelajaran
IPS kelas 3 MI An-Nur Jakarta Timur, hal ini disebabkan karena sistem pengajaran yang diulang-ulang tapi karena adanya strategi dalam setting
kelas yaitu mengatur meja dan kursi menjadi 4 kelompok dan siswa duduk sesuai dengan kelompoknya, sehinggga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Penerapan metode sosiodrama dapat meingkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS kelas 3 MI An-Nur Jakarta Timur yaitu
nilai rata-rata hasil prestasi belajar siklus I 69,9 serta pada siklus II 89,6.
28
2. Sukatma Atmaja, NIM: 809018300553 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 dengan judul skripsi “Efektivitas
Metode Sosiodrama Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada
27
Sapriya , Pendidikan IPS, Bandung: Rosdakarya, 2009, cet 1, hal 32.
28
Nur Kholis, Pengaruh Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas 3 DI MI An-Nur Jakarta Timur, Skripsi, Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 61-62.
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia D i MIS Hidayatul Islam Bogor”.
Didalamnya berisi tentang metode sosiodrama yang efektif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia di MIS Hidayatul Islam Klapanunggal Bogor. Hal ini dapat dilihat dari perolehan perhitungan angka dengan rumus product moment
yang memperoleh nilai rxy sebesar r
hitung
˃ r
tabel
= 0.570 ˃ 0.463 dengan
taraf signifikansi kesalahan 1, sedang bila diambil taraf signifikansi kesalahan 5 diperoleh nilai rxy sebesar r
hitung
˃ r
tabel
= 0.570 ˃ 0.361.
Dengan demikian, terdapat efektifitas yang signifikan antara metode sosiodrama dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia di MIS Hidayatul Islam Klapanunggal Bogor.
29
3. Ida Awliyah, NIM: 809018300304 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ta
hun 2013 dengan judul skripsi “Upaya Peningkatan Hasil Belajar PKn Pada Pokok Bahsan Lembaga-lembaga
Negara melalui Metode Sosiodrama di Kelas IV MI Darul Falah Jakarta Barat
”. Didalamnya berisi bahwa metode sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada pokok bahasa lembaga-lembaga negara, untuk
peserta didik kelas IV di MI Darul Falah Jakarta Barat, dengan data sebagai berikut. Pada siklus I rata-rata hasil belajar PKn adalah 64, dengan
ketuntasan 60, hal ini masih dibawah nilai KKM, yaitu 70, sehingga perlu ada perbaikan. Pada siklus II rata-rata hasil belalajar PKn meningkat
menjadi 82 berarti mengalami kenaikan sekitar 18 point, dengan ketutasan 100.
30
Perbedaan penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan terdapat pada objek penelitian yang akan diteliti, perbedaan situasi
pada saat melakukan penelitian dan metode penelitian yang akan digunakan. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.
29
Sukatma Atmaja, Efektivitas Metode Sosiodrama Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di MIS Hidayatul Islam Bogor, Skripsi,
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 79-80.
30
Ida Awliyah, Upaya Peningkatan Hasil Belajar PKn Pada Pokok Bahsan Lembaga- lembaga Negara melalui Metode Sosiodrama di Kelas IV MI Darul Falah Jakarta Barat, Skripsi,
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 64-65.
C. Kerangka Berpikir
Pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang penting. Namun pada kenyataannya didalam pelaksanaannya bukanlah suatu hal yang mudah. Itu
disebabkan karena kurang tepatnya metode dan strategi yang digunakan oleh guru sehingga proses belajar mengajar tidak berhasil dan hasil belajar IPS juga
kurang memenuhi standar yang diharapkan. Terlebih lagi masih banyak siswa yang menganggap bahwa pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang
membosankan. Sehingga siswa kurang bersemangat dan tidak aktif dalam mengikuti pelajaran.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan suatu metode yang dapat menarik perhatian siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu metode yang dapat mengaktifkan siswa adalah dengan metode sosiodrama. Metode sosiodrama merupakan metode untuk menyampaikan
bahan pelajaran dengan melibatkan siswa untuk memerankan atau mendramatisasikan suatu situasi sosial yang mengandung satu problem agar
peserta didik dapat memecahkan suatu masalah yang muncul dari situasi sosial, dengan begitu siswa akan lebih aktif dan termotivasi dalam belajar.
Variabel Variabel
Bebas X Terikat Y
Gambar 2.1: Kerangka Berpikir Pengaruh Metode Sosiodrama dengan hasil belajar siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Adapun yang menjadi hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: Ha : Terdapat pengaruh penggunaan metode sosiodrama terhadap hasil belajar
siswa atau Ha : Ho : Tidak ada pengaruh dalam penggunaan metode sosiodrama terhadap hasil
belajar siswa atau Ho : nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan
Hasil Belajar Siswa Metode
Sosiodrama