Sumber Bacaan Alat Penilaian

3. Menurut Joseph S. Roucek adalah proses terencana maupun tidak terencana di mana individu dibujuk, diajarkan, dan dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok. 4. Pengendalian sosial : adalah segalan cara dan proses yang terencana maupun tak terencana yang bersifat mendidik , mengajak, dan memaksa individu, kelompok, ataupun masyarakat berperilaku selarassesuai norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

B. Ciri-ciri Pengendalian Sosial

1. sebagai cara, metode atau teknik tertentu yang digunakan masyarakat untuk mengatasi atau mencegah terjadi penyimpangan sosial. 2. digunakan untuk mewujudkan keselarasan antara stabilitas dengan perubahan- perubahan yang terus terjadi dalam masyarakat. 3. dapat dilakukan oleh kelompok terhadap kelompok lain atau suatu kelompok terhadap individu. 4. dilakukan secara timbal balik meskipun tidak disadari oleh kedua belah pihak.

C. Tujuan Pengendalian Sosial

1. agar terwujud keserasian dan ketenteraman dalam mayarakat 2. agar pelaku penyimpangan dapat kembali mematuhi norma-norma yang berlaku 3. agar masyarakat mematuhi norma-norma sosial yang berlaku dengan kesadaran sendiri maupun dengan paksaan 4. agar nilai-nilai dan norma-norma sosial dapat dijalankan masyarakat sehingga tercipta suasana aman, nyaman, tertib, dan damai.

D. Fungsi Pengendalian Sosial

1. mempertebal keyakinan masyarakat terhadap kebaikan norma sosial 2. memberikan imbalan atau penghargaan kepada warga yang menaati norma a. pengendalian sosial dalam bentuk aturan atau norma sosial, maka pelanggar memperoleh sanksi imbalan negatif dan patuh mendapatkan pujian imbalan positif. b. masyarakat memberikan penilaian warganya bukan berdasarkan kekayaan atau penampilan lahiriahnya saja, tetapi ketaatan terhadap aturan yang berlaku dalam masyarakat. c. seorang yang kaya raya dan berpenampilan meyakinkan, tetapi jika tidak pernah mentaati peraturan yang berlaku maka tetap akan dicela. d. aturan yang dibuat pemerintah sering diabaikan sebagian warganya, maka tindakan tegas sering dilakukan aparat untuk menegakkan aturan. 3. Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa anggota masyarakat bila menyimpang atau menyeleweng dari norma-norma kemasyarakatan dan nilai-nilai yang berlaku a. budaya malu merupakan salah satu bentuk pengendalian sosial yang sangat ampuh, apalagi bangsa Indonesia dikenal memiliki kebudayaan yang mengutamakan perasaan. b. untuk mengatasi makin meningkatnya kasus- kasus pelanggaran hukum, pemerintah pernah membuat kebijakan menayangkan wajah koruptor dan pelaku tindak kejahatan lainnya di televisi, dengan tujuan mempermalukan pelaku kejahatan dan masyarakat tidak bersedia melakukan hal yang sama jika tidak ingin dipermalukan di depan umum. 4. Mengembangkan rasa takut a. umumnya setiap aturan disertai sanksi tertulis maupun tidak tertulis, misalnya masyarakat adat melanggar tradisi mendapatkan sanksi dikucilkan kelompok sosialnya. b. orang yang menyadari bahwa manusia hidup sebagai mahkluk sosial, jika dikucilkan oleh kelompoknya merupakan suatu hukuman yang berat. Bagi yang dikucilkan, jika diterima dalam kelompok yang baru, pasti akan mengundang pertanyaan, mengapa ia dijauhi kelompok asalnya dan dicurigai hanya akan mencari keuntungan sendiri, sehingga kelompok barunya belum bisa langsung menerima secara penuh. c. bagi masyarakat modern, pelanggaran aturan dikenai sanksi hukum. Orang yang pernah menjalani hukuman, apapun penyebabnya akan menjadi sebuah noda. Secara normal, tidak ada orang yang ingin dicap sebagai noda bagi kelompok sosial manapun, karena dapat merusak citra atau nama baiknya, sehingga menghambat aktivitas sosialnya.

Dokumen yang terkait

"PENGARUH LINGKUNGAN SEKITAR SEOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR PESETA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS X-l SMA 2 MEI TANGERANG SELATAN",

6 103 116

Pengaruh model pembelajaran Tandur terhadap hasil belajar Fisika siswa (quasi eksperimen di SMP Nusantara Plus)

0 23 102

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Peningkatan Hasil Belajar Ips Siswa Dengan Menggunakan Metode Sosiodrama Di Smp Nusantara Plus Kelas Viii-4 Ciputat Tangerang Selatan

0 5 197

Pengaruh Metode Eksperimen Verifikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Konsep Benda Dan Sifatnya (Quasi Eksperimen)

0 11 193

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih melalui metode advokasi : Penelitian tindakan kelas pada kelas VIII MTS. Al-Huda Bekasi Timur

15 103 155

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204