disekitar lembaga tersebut berada. contoh : kehidupan para santri di pondok pesantren akan mengikuti aturan dalam hal pakaian, tutur sapa,
sikap, pola pikir, pola tidur, dan sebagainya, maka pengawasan dan pengaruh pondok pesantren dapat terjadi pada para santrinya dan
masyarakat disekitar pondok pesantren. b. pengendalian resmi
1 yaitu pengendalian atau pengawasan sosial oleh lembaga resmi negara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan sanksi
yang jelas dan mengikat. 2 pengendalian resmi dilakukan oleh aparat negara, seperti kepolisian,
Satpol PP, kejaksaan, ataupun kehakiman untuk mengawasi ketaatan warga masyarakat terhadap hukum yang telah ditetapkan.
c. Pengendalian tidak resmi : 1 yaitu pengendalian atau pengawasan sosial yang dilakukan tanpa
rumusan aturan yang jelas atau tanpa sanksi hukum yang tegas. 2 pengendalian tidak resmi memiliki efektivitas dalam mengawasi atau
mengendalikan perilaku masyarakat, karena sanksi yang diberikan kepada pelaku penyimpangan berupa sanksi moral dari masyarakat lain, misalnya
dikucilkan atau diusir dari lingkungannya. 3 pengendalian tidak resmi dilakukan oleh tokoh masyarakat, tokoh
adat, ataupun tokoh agama yang memiliki kharisma dan dipandang sebagai panutan masyarakat.
F. Tahapan Pengendalian Sosial
1. Tahap Sosialisasi atau Pengenalan 2. Tahap Penekanan Sosial
G. Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial
1. teguran a. adalah bentuk pengendalian yang dilakukan dari orang yang dianggap
lebih berwibawa kepada pelaku penyimpangan yang sifatnya ringan. b. contoh : seorang ibu menegur anaknya karena pulang terlambat dari jam
biasanya.
2. fraundulens, adalah meminta bantuan pihak lain yang dianggap dapat mengatasi masalah.
3.intimidasi, adalah bentuk pengendalian yang disertai tekanan, ancaman, dan menakut-nakuti.
4. ostrasisme atau pengucilan a. adalah bentuk pengendalian yang sering dilakukan masyarakat tradisional
yang masih memegang teguh tradisi. b. pada zaman modern, pengucilan masih terjadi, khususnya bagi penderita
HIVAIDS : 1 meskipun tidak secara terang-terangan, sebagian besar masyarakat
cenderung menghindari karena takut tertular. 2 rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penularan virus HIVAIDS
membuat masyarakat menjaga jarak dengan para penderita. 3 sebaiknya para penderita HIVAIDS diterima secara baik di tengah-tengah
masyarakat dan memberikan motivasi agar bersemangat untuk menjalani hidupnya.
5. kekerasan fisik a. adalah bentuk pengendalian pengendalian sosial secara fisik dengan
memberikan tekanan dan kekerasan fisik terhadap pihak lain. b. contoh : pemukulan, menendang, merusak, dan lain-lain.
6. hukuman atau sanksi a. adalah hal yang lazim dilakukan untuk mengatasi penyimpangan sosial.
b. pemberian hukuman atau sanksi dilakukan melalui proses peradilan yang didukung berbagai saksi serta pembelaan, sehingga hukumansanksi yang
dijatuhkan benar-benar memenuhi asas keadilan dan kepatutan.
7. gosip atau desas-desus a. adalah bentuk pengendalian sosial yang cukup efektif, karena banyak
orang mengurungkan niat melakukan sesuatu karena takut digosipkan. b. jika hidup dikalangan masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi
terhadap lingkungan sosial, maka perilaku aneh sedikit saja dapat mengundang perbincangan umum.