Konfirmasi± 10 menit Kegiatan Awal ± 10 menit

disekitar lembaga tersebut berada. contoh : kehidupan para santri di pondok pesantren akan mengikuti aturan dalam hal pakaian, tutur sapa, sikap, pola pikir, pola tidur, dan sebagainya, maka pengawasan dan pengaruh pondok pesantren dapat terjadi pada para santrinya dan masyarakat disekitar pondok pesantren. b. pengendalian resmi 1 yaitu pengendalian atau pengawasan sosial oleh lembaga resmi negara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan sanksi yang jelas dan mengikat. 2 pengendalian resmi dilakukan oleh aparat negara, seperti kepolisian, Satpol PP, kejaksaan, ataupun kehakiman untuk mengawasi ketaatan warga masyarakat terhadap hukum yang telah ditetapkan. c. Pengendalian tidak resmi : 1 yaitu pengendalian atau pengawasan sosial yang dilakukan tanpa rumusan aturan yang jelas atau tanpa sanksi hukum yang tegas. 2 pengendalian tidak resmi memiliki efektivitas dalam mengawasi atau mengendalikan perilaku masyarakat, karena sanksi yang diberikan kepada pelaku penyimpangan berupa sanksi moral dari masyarakat lain, misalnya dikucilkan atau diusir dari lingkungannya. 3 pengendalian tidak resmi dilakukan oleh tokoh masyarakat, tokoh adat, ataupun tokoh agama yang memiliki kharisma dan dipandang sebagai panutan masyarakat.

F. Tahapan Pengendalian Sosial

1. Tahap Sosialisasi atau Pengenalan 2. Tahap Penekanan Sosial

G. Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial

1. teguran a. adalah bentuk pengendalian yang dilakukan dari orang yang dianggap lebih berwibawa kepada pelaku penyimpangan yang sifatnya ringan. b. contoh : seorang ibu menegur anaknya karena pulang terlambat dari jam biasanya. 2. fraundulens, adalah meminta bantuan pihak lain yang dianggap dapat mengatasi masalah. 3.intimidasi, adalah bentuk pengendalian yang disertai tekanan, ancaman, dan menakut-nakuti. 4. ostrasisme atau pengucilan a. adalah bentuk pengendalian yang sering dilakukan masyarakat tradisional yang masih memegang teguh tradisi. b. pada zaman modern, pengucilan masih terjadi, khususnya bagi penderita HIVAIDS : 1 meskipun tidak secara terang-terangan, sebagian besar masyarakat cenderung menghindari karena takut tertular. 2 rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penularan virus HIVAIDS membuat masyarakat menjaga jarak dengan para penderita. 3 sebaiknya para penderita HIVAIDS diterima secara baik di tengah-tengah masyarakat dan memberikan motivasi agar bersemangat untuk menjalani hidupnya. 5. kekerasan fisik a. adalah bentuk pengendalian pengendalian sosial secara fisik dengan memberikan tekanan dan kekerasan fisik terhadap pihak lain. b. contoh : pemukulan, menendang, merusak, dan lain-lain. 6. hukuman atau sanksi a. adalah hal yang lazim dilakukan untuk mengatasi penyimpangan sosial. b. pemberian hukuman atau sanksi dilakukan melalui proses peradilan yang didukung berbagai saksi serta pembelaan, sehingga hukumansanksi yang dijatuhkan benar-benar memenuhi asas keadilan dan kepatutan. 7. gosip atau desas-desus a. adalah bentuk pengendalian sosial yang cukup efektif, karena banyak orang mengurungkan niat melakukan sesuatu karena takut digosipkan. b. jika hidup dikalangan masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sosial, maka perilaku aneh sedikit saja dapat mengundang perbincangan umum.

Dokumen yang terkait

"PENGARUH LINGKUNGAN SEKITAR SEOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR PESETA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS X-l SMA 2 MEI TANGERANG SELATAN",

6 103 116

Pengaruh model pembelajaran Tandur terhadap hasil belajar Fisika siswa (quasi eksperimen di SMP Nusantara Plus)

0 23 102

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Peningkatan Hasil Belajar Ips Siswa Dengan Menggunakan Metode Sosiodrama Di Smp Nusantara Plus Kelas Viii-4 Ciputat Tangerang Selatan

0 5 197

Pengaruh Metode Eksperimen Verifikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Konsep Benda Dan Sifatnya (Quasi Eksperimen)

0 11 193

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih melalui metode advokasi : Penelitian tindakan kelas pada kelas VIII MTS. Al-Huda Bekasi Timur

15 103 155

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204