Tabel 4.8 Perbandingan hasil mean pretest dan posttest
Kelas Pretest
Posttest Perubahan hasi
Eksperimen 48,76
84,57 35,81
Kontrol 49,23
73,04 23,81
Tabel perhitungan di atas memberikan gambaran bahwa terjadi perubahan terhadap rataan baik terhadap kelas eksperimen maupun kelas
kontrol, dapat dikatakan bahwa rataan nilai hasil belajar pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan rata-rata siswa memperoleh nilai
84,57, dengan kata lain penerapan metode pembelajaran Sosiodrama memberikan dampak positif terhadap tingkat pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran IPS sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.
C. Pengujian Analisis Data
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas dilakukan
dengan menggunakan program SPSS Versi 20 dengan Shapiro-Wilk taraf signifikansi α = 0.05. Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu data
berdistribusi normal atau tidak adalah dengan rumus sebagai berikut:
Jika Sig ≥
0,05, H diterima maka sampel berdistribusi normal
Jika Sig ≤ 0,05 H
a
maka sampel tidak berdistribusi normal
a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Pada hasil perhitungan uji normalitas data pretest kelas Eksperimen yang dilakukan tertera sebagai berikut:
Tabel 4.9 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic Df
Sig. pretest_eksperimen
,135 38
,076 ,943
38 ,054
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai signifikansi dari uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan 0.054. Oleh karena itu, nilai
signifikansi lebih tinggi daripada 0.05 0.054 0.05. Hal ini berarti bahwa H
o
diterima sehingga data berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen
Pada hasil perhitungan uji normalitas data posttest kelas Eksperimen yang dilakukan tertera sebagai berikut:
Tabel 4.10 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic Df
Sig. posttest_eksperimen
,167 38
,009 ,936
38 ,032
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai signifikansi dari uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan 0.032. Oleh karena itu, nilai
signifikansi lebih tinggi daripada 0.05 0.032 0.05. Hal ini berarti bahwa H
ditolak sehingga data tidak berdistribusi normal.
c. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
Pada hasil perhitungan uji normalitas data pretest kelas kontrol yang dilakukan tertera sebagai berikut:
Tabel 4.11 Uji Normalitas
Pretest Kelas Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic Df
Sig. pretest_kontrol
,109 38
,200 ,947
38 ,073
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai signifikansi dari uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan 0.073. Oleh karena itu, nilai
signifikansi lebih tinggi daripada 0.05 0.073 0.05. Hal ini berarti bahwa H
o
diterima sehingga data berdistribusi normal.
d. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol
Pada hasil perhitungan uji normalitas data posttest kelas kontrol yang dilakukan tertera sebagai berikut:
Tabel 4.12 Uji Normalitas
Posttest Kelas Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig.
Statistic df
Sig. posttest_kontrol
,141 38
,055 ,936
38 ,032
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai signifikansi dari uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan 0.032. Oleh karena itu, nilai
signifikansi lebih tinggi daripada 0.05 0.032 0.05. Hal ini berarti bahwa H
o
ditolak sehingga data tidak berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang dilakukan yakni menggunakan uji Fisher pada taraf signifika
n 5 α = 0.05. Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau tidak adalah dengan rumus sebagai berikut:
Jika Sig 0,05, H diterima maka kedua sampel homogen
Jika Sig 0,05, H ditolak maka kedua sampel tidak homogen.
a. Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Hasil pengujian homogenitas pretest kelas eksperimen dan kontrol
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Data Homogenitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
ANOVA
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig. Between Groups
755,179 10
75,518 ,564 ,829
Within Groups 3618,400
27 134,015
Total 4373,579
37
Dari tabel diatas hasil perhitungan pretest kelas eksperimen dan kontrol Sig 0,05 0,829 0,05. Hal ini menunjukan bahwa pada
taraf pada signifikan α = 0.05 5 H diterima yang berarti variansi
populasi kedua variabel homogen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi homogen.
b. Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Hasil pengujian homogenitas posttest kelas eksperimen dan kontrol adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14 Data Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
ANOVA
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig. Between
Groups 307,725
6 51,288
,626 ,708 Within Groups
2538,590 31
81,890 Total
2846,316 37
Berdasarkan data diatas pada perhitungan posttest kelas
eksperimen dan kontrol Sig 0,05 0,7080,05. Hal ini menunjukan
bahwa pada taraf pada signifikan α = 0.05 5 H
diterima yang
berarti variansi populasi kedua variabel homogen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang
homogen.
3. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan program SPSS Versi 20 dengan
uji statistisk non parametrik teknik Uji Man Withney-U karena terdapat data yang berdistribusi tidak normal yaitu pada posttest kelas eksperimen
dan kontrol. Dengan kriteria:
Jika Asymp Sig 2-tailed 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil pretest dan posttest. Jika Asymp Sig 2-tailed 0,05,
maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil pretest dan posttest.
Tabel 4.15 Uji Man Withney-U
Test Statistics
a
POSTTEST Mann-Whitney U
234,000 Wilcoxon W
975,000 Z
-5,113 Asymp. Sig. 2-tailed
,000 a. Grouping Variable: 1 eksperimen,2 kontrol
Berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dipaparkan pada BAB III, bahwa:
H : Tidak ada pengaruh yang signifikan setelah menggunakan
metode pembelajaran Sosiodrama terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Al Hasra kelas VIII
1
dan VIII
2
.
H
a
: Terdapat pengaruh yang signifikan setelah menggunakan metode pembelajaran Sosiodrama terhadap hasil belajar IPS
siswa di SMP Al Hasra kelas VIII
1
dan VIII
2
.
Maka berdasarkan tabel 4.15 perhitungan posttest kelas eksperimen dan
kontrol yakni posttest di dapat Asymp Sig 2-tailed 0,05 ,000 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa H
a
diterima maka terdapat pengaruh yang signifikan setelah menggunakan metode pembelajaran Sosiodrama
terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Al Hasra kelas VIII
1
dan VIII
2
.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil pretest diketahui kemampuan awal siswa pada kedua kelompok tersebut hampir sama rata bahkan hasil pretest kelas
eksperimen lebih rendah dibanding kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 48,76 dan kelompok
kontrol sebesar 49,23. Alasan hasil pretest pada kedua kelas ini rendah karena siswa belum mempelajari materi yang akan diujikan dan belum ada penerapan
dengan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran pada masing-masing kelas.
Sedangkan pada nilai posttest siswa kelas eksperimen dan kontrol mengalami peningkatan dan terdapat perbedaan antara hasil posttest kelas
eksperimen dengan kelas kontrol yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata. Nilai rata-rata posttest yang menggunakan metode
pembelajaran Sosiodrama lebih tinggi dibandingkan dengan kelas konvensional diskusi. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest
kelas eksperimen sebesar 84,57 dan kelas kontrol 73,04. Langkah-langkah penerapan pembelajaran dengan menggunakan
metode Sosiodrama pertama-tama, siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok pemain dan kelompok diskusi. Kelompok diskusi mempelajari
materi bersama dengan teman-teman satu kelompoknya, kemudian setelah kelompok pemain selesai memaikan peran, kelompok diskusi menceritakan
kembali alur cerita yang dimainkan oleh kelompok pemain serta mengaitkan dengan materi tentang pengendali penyimpangan sosial.
Setelah itu dilakukan uji Normalitas data pretest pada kelas eksperimen. Hasil uji normalitas data pretest kelas eksperimen berada pada
distribusi normal dengan Sig 0,05 0,54 0,05 dengan N jumlah responden 38
siswa dan taraf signifikansi α = 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H
diterima dan sampel berdistribusi normal. Untuk uji Normalitas data posttest pada kelas eksperimen berada pada
distribusi tidak normal dengan Sig 0,05 0,32 0,05 dengan N jumlah responden 38
siswa dan taraf signifikansi α = 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H
ditolak dan sampel berdistribusi tidak normal. Selanjutnya dilakukan uji Normalitas data pretest pada kelas kontrol.
Hasil uji normalitas data pretest kelas kontrol berada pada ditribusi normal dengan Sig 0,05 0,73 0,05 dengan N jumlah responden 38 siswa dan
taraf signifikansi α = 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H diterima dan
sampel berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji Normalitas data posttest pada kelas kontrol.
Hasil uji normalitas data posttest kelas kontrol berada pada distribusi tidak normal dengan Sig 0,05 0,32 0,05 dengan N jumlah responden 38
siswa dan taraf signifikansi α = 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak
dan sampel tidak berdistribusi normal Setelah dilakukan uji normalitas data selanjutnya adalah pengujian
homogenitas data. Dari hasil perhitungan pretest kelas eksperimen dan kontrol Sig 0,05 0,829 0,05. Hal ini menunjukan bahwa pada taraf pada
signifikan α = 0.05 5 H diterima yang berarti variansi populasi kedua
variabel homogen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi homogen.
Sedangkan pada perhitungan Posttest kelas eksperimen dan kontrol Sig 0,05 0,708 0,05. Hal ini menunjukan bahwa pada
taraf pada signifikan α = 0.05 5 H
diterima yang berarti variansi populasi kedua variabel