Pertemuan II 1.
Standar Kompetensi
Memahami pranata dan penyimpangan sosial.
2. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan pengendalian penyimpangan sosial.
3. Indikator
a. Mengidentifikasi jenis pengendalian penyimpangan sosial. b. Mengidentifikasi sarana pengendalian penyimpangan sosial
4. Materi Pokok
a. Jenis-jenis pengendalian penyimpangan sosial. b. Sarana pengendalian penyimpangan sosial.
5. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran Sosiodrama.
6. Langkah
– langkah Pembelajaran A.
Kegiatan Awal ± 10 menit 1.
Apersepsi 1 Memberi Salam dan berdoa sebelum belajar. ± 1 menit
2 Memeriksa kehadiran peserta didik. ± 1 menit
3 Pemberian motivasi dengan memberikan video motivasi, guru menyampaikan awal pembelajaran dengan mempersiapkan peserta didik untuk menerima
pelajaran melalui pemberian sugesti yang positif kepada peserta didik,
Tumbuhkan minat belajar dengan memuaskan rasa penasaran dan ingin tahu
peserta didik dengan memberikan sebuah gambaran tentang akibat dari perilku
menyimpang di masyarakat. ± 5 menit
4 Apersepsi Pernahkah kalian melihat polisi melakukan razia terhadap pengendara motor dan mobiluntuk memeriksa surat-surat kendaraan atau razia
menangkap pengedar dan pemakainarkoba? ± 5 menit 5 Acuan : Guru menjelaskan indikator yang hendak dicapai. ± 1 menit
B. Kegiatan Inti ± 55 menit
2. Eksplorasi± 10 menit
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
6 Guru menentukan tema cerita dan babak-babak yang akan dimainkan oleh
siswa. ± 5 menit
7 Guru memberi kesempatan kepada kelompok pemain kedua untuk berlatih
sesuai dengan cerita yang harus mereka mainkan.± 5 menit 3.
Elaborasi ± 40 menit
Dalam kegiatan elaborasi, guru: 8 Guru memerintahkan kelompok pemain untuk mendramakan materi tentang
pengendalian penyimpangan sosial di depan kelas. 9 Guru menghentikan sosiodrama ketika puncak klimaks agar pemecahan
masalah dapat diselesaikan secara umum. 10 Guru memberi kesempatan kepada kelompok pengamat untuk mengomentari
dan memecahkan masalah yang terjadi didalam cerita yang dipentaskan oleh kelompok pemain.
4. Konfirmasi± 10 menit
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
11 Guru memberi kesimpulan atas tujuan cerita yang didramakan. ± 5 menit
12 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan. ±5 menit C.
Kegiatan Penutup ± 5 menit
Dalam kegiatan penutup, guru: 13 Guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk menilai tingkat pemahaman
siswa. 14 Menutup pelajaran secara Islami
15 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling danatau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
7. Sumber Bacaan Alat
Sumber:
1 Buku IPS Kelas VIII SMPMTs Karya Zaenal Abidin,dkk. Penerbit Arya Duta 2 Naskah Drama tentang Pengendali Penyimpangan Sosial.
Alat:
Kertas , spidol, whiteboard, Laptop, Power Point, Proyektor
8. Penilaian
Penilaian Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
Test Tulis
Penugasan Uraian
Tugas rumah Jelaskan mengapa gosip dijadikan sebagai
alat pengendali penyimpangan sosial?
Tuliskan contoh-contoh kasus yang terjadi dalam keluarga atau masyarakat pada
sarana-sarana-sarana pengendalian sosial
Pertemuan 3 1.
Standar Kompetensi
Memahami pranata dan penyimpangan sosial.
2. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan pengendalian penyimpangan sosial.
3. Indikator
a. Menguraikan peran lembaga-lembaga pengendalian sosial. b. Menjelaskan sikap simpati terhadap pelaku penyimpangan sosial.
4. Materi Pokok a. Peran lembaga-lembaga pengendalian sosial.
b.Sikap simpati terhadap pelaku penyimpangan sosial. 5. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran Sosiodrama.
6. Langkah – langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal ± 10 menit
1. Apersepsi 1 Memberi Salam dan berdoa sebelum belajar. ± 2 menit
2 Memeriksa kehadiran peserta didik. ± 1 menit
3 Apersepsi Pernahkah kalian melihat polisi melakukan razia terhadap pengendara motor dan mobiluntuk memeriksa surat-surat kendaraan atau
razia menangkap pengedar dan pemakainarkoba? ± 5 menit
4 Acuan : Guru menjelaskan indikator yang hendak dicapai. ± 2 menit B.
Kegiatan Inti ± 55 menit 2.
Eksplorasi± 10 menit
Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 5 Guru menentukan tema cerita dan babak-babak yang akan dimainkan oleh
siswa. ± 5 menit
6 Guru memberi kesempatan kepada kelompok pemain untuk berlatih sesuai
dengan cerita yang harus mereka mainkan.± 5 menit 3.
Elaborasi ± 40 menit
Dalam kegiatan elaborasi, guru: 7 Guru memerintahkan kelompok pemain ketiga untuk mendramakan materi
tentang pengendalian penyimpangan sosial di depan kelas dengan guru sebagai narator.
8 Guru menghentikan sosiodrama ketika puncak klimaks agar pemecahan masalah dapat diselesaikan secara umum.
9 Guru memberi
kesempatan kepada
kelompok pengamat
untuk mengomentari dan memecahkan masalah yang terjadi didalam cerita yang
dipentaskan oleh kelompok pemain.
4. Konfirmasi± 10 menit
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
10 Guru memberi kesimpulan atas tujuan cerita yang didramakan. ± 5 menit
11 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan. ±5 menit C.
Kegiatan Penutup ± 5 menit
Dalam kegiatan penutup, guru: 12 Guru memberikan soal Post Tes kepada siswa untuk menilai tingkat
pemahaman siswa. 13 Menutup pelajaran secara Islami
14 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling danatau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik.
7. Sumber Bacaan Alat
Sumber:
Buku IPS Kelas VIII SMPMTs Karya Zaenal Abidin,dkk. Penerbit Arya Duta 3 Naskah Drama tentang Pengendali Penyimpangan Sosial.
Alat:
Kertas , spidol, whiteboard, Laptop, Power Point, Proyektor
8. Penilaian
Indikator Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk
Instrumen Contoh
Instrumen
1 Mendeskripsi kan
upaya pengendalian
penyimpanga n sosial
2 Mendeskripsi kan
bentuk- bentuk
penyimpanga n sosial
3 Mendeskripsi kan
peran pranata sosial
dalam upaya pengendalian
sosial Test Tulis
Tes Tulis
Tes Tulis Uraian
Uraian
Uraian 1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan
pengendalian penyimpangan sosial? 2 Bagaimana upaya pengendalian yang
dilakukan masyarakat untuk mencegah penyimpangan sosial?
3 Sebutkan bentuk penyimpangan sosial berdasarkan ruang lingkupnya?
4 Berikan ciri-ciri penyimpangan primer dan sekunder?
4 5 Jelaskan peran keluarga dalam melakukan pengendalian sosial di dalam anggota
keluarganya?
Rubrik Penilaian Sosiodrama
Nama Aspek Kegiatan
Keterangan Partisipasi
Penghayatan Peran
Kerjasama 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Pedoman Penskroran: Aspek Penilaian
Deskripsi Nilai
Partisipasi Keterlibatan dalam bermain peran
Peran dari tokoh yang diperankan 60-100
Penghayatan Peran Penjiwaan terhadap tokoh
Kesesuaian kostum tokoh Semangat bermain peran
60-100
Kerjasama Membantu teman
Tenggang rasa dengan teman 60-100
9. Lampiran Materi
A. Pengertian Pengendalian Sosial
1. Menurut Bruce J. Cohen adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang
agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu.
2. Menurut Peter Berger adalah cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggota yang
menyimpang.
3. Menurut Joseph S. Roucek adalah proses terencana maupun tidak terencana di mana individu dibujuk,
diajarkan, dan dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.
4. Pengendalian sosial : adalah segalan cara dan proses yang terencana maupun tak terencana yang
bersifat mendidik , mengajak, dan memaksa individu, kelompok, ataupun masyarakat berperilaku selarassesuai norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat.
B. Ciri-ciri Pengendalian Sosial
1. sebagai cara, metode atau teknik tertentu yang digunakan masyarakat untuk mengatasi atau mencegah terjadi penyimpangan sosial.
2. digunakan untuk mewujudkan keselarasan antara stabilitas dengan perubahan- perubahan yang terus terjadi dalam masyarakat.
3. dapat dilakukan oleh kelompok terhadap kelompok lain atau suatu kelompok terhadap individu.
4. dilakukan secara timbal balik meskipun tidak disadari oleh kedua belah pihak.
C. Tujuan Pengendalian Sosial
1. agar terwujud keserasian dan ketenteraman dalam mayarakat 2. agar pelaku penyimpangan dapat kembali mematuhi norma-norma yang
berlaku 3. agar masyarakat mematuhi norma-norma sosial yang berlaku dengan
kesadaran sendiri maupun dengan paksaan 4. agar nilai-nilai dan norma-norma sosial dapat dijalankan masyarakat
sehingga tercipta suasana aman, nyaman, tertib, dan damai.
D. Fungsi Pengendalian Sosial
1. mempertebal keyakinan masyarakat terhadap kebaikan norma sosial 2. memberikan imbalan atau penghargaan kepada warga yang menaati norma
a. pengendalian sosial dalam bentuk aturan atau norma sosial, maka pelanggar memperoleh sanksi imbalan negatif dan patuh mendapatkan pujian
imbalan positif.
b. masyarakat memberikan penilaian warganya bukan berdasarkan kekayaan atau penampilan lahiriahnya saja, tetapi ketaatan terhadap aturan yang berlaku
dalam masyarakat. c. seorang yang kaya raya dan berpenampilan meyakinkan, tetapi jika tidak
pernah mentaati peraturan yang berlaku maka tetap akan dicela. d. aturan yang dibuat pemerintah sering diabaikan sebagian warganya, maka
tindakan tegas sering dilakukan aparat untuk menegakkan aturan. 3. Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa anggota masyarakat bila
menyimpang atau menyeleweng dari norma-norma kemasyarakatan dan nilai-nilai yang berlaku
a. budaya malu merupakan salah satu bentuk pengendalian sosial yang sangat ampuh, apalagi bangsa Indonesia dikenal memiliki kebudayaan yang
mengutamakan perasaan. b. untuk mengatasi makin meningkatnya kasus- kasus pelanggaran hukum,
pemerintah pernah membuat kebijakan menayangkan wajah koruptor dan pelaku tindak kejahatan lainnya di televisi, dengan tujuan mempermalukan
pelaku kejahatan dan masyarakat tidak bersedia melakukan hal yang sama jika tidak ingin dipermalukan di depan umum.
4. Mengembangkan rasa takut a. umumnya setiap aturan disertai sanksi tertulis maupun tidak tertulis,
misalnya masyarakat adat melanggar tradisi mendapatkan sanksi dikucilkan kelompok sosialnya.
b. orang yang menyadari bahwa manusia hidup sebagai mahkluk sosial, jika dikucilkan oleh kelompoknya merupakan suatu hukuman yang berat. Bagi
yang dikucilkan, jika diterima dalam kelompok yang baru, pasti akan mengundang pertanyaan, mengapa ia dijauhi kelompok asalnya dan dicurigai
hanya akan mencari keuntungan sendiri, sehingga kelompok barunya belum bisa langsung menerima secara penuh.
c. bagi masyarakat modern, pelanggaran aturan dikenai sanksi hukum. Orang yang pernah menjalani hukuman, apapun penyebabnya akan menjadi
sebuah noda. Secara normal, tidak ada orang yang ingin dicap sebagai noda bagi kelompok sosial manapun, karena dapat merusak citra atau nama
baiknya, sehingga menghambat aktivitas sosialnya.
5. Menciptakan sistem hukum yang tegas a. yaitu sistem tata tertib dengan sanksi yang tegas bagi para pelanggar.
b. pengendalian sosial merupakan bentuk aturan yang menjadi bagian dari sistem hukum.
c. pelaku penyimpangan sosial dikategorikan melanggar norma dan melanggar hukum.
d. ciri khas produk hukum adalah ada aturan yang dilengkapi dengan sanksi tegas.
E. Macam-macam Upaya, teknik, atau caraPengendalian Sosial 1
. Pengendalian sosial berdasarkan waktu pelaksanaannya
a. Cara kompulsi compultion 1 yaitu tindakan yang dilakukan dengan menciptakan situasi yang
dapat mengubah sikap atau perilaku negatif. contoh : jika ada siswa yang enggan memakai dasi, maka setiap menemui siswa yang tidak berdasi
ditegur dan dijelaskan pentingnya berdasi. b. Tindakan preventif :
1 yaitu tindakan yang dilakukan pihak berwajib sebelum penyimpangan sosial terjadi agar suatu tindakan pelanggaran dapat
diredam atau dicegah yang dilakukan dengan cara bimbingan, pengarahan, dan ajakan. contoh : kegiatan penyuluhan oleh dinas-dinas
terkait tentang bahaya yang ditimbulkan akibat pemakaian narkoba. c. Tindakan represif :
1 yaitu tindakan aktif yang dilakukan pihak berwajib saat penyimpangan sosial terjadi agar penyimpangan yang sedang terjadi dapat
dihentikan..contoh : guru memberi hukuman kepada siswa yang terlambat dan tidak tertib di sekolah,dengan tujuan agar tindakan penyimpangan
siswa tidak berulang lagi. d. Tindakan kuratif :
1 yaitu tindakan yang diambil setelah terjadi tindak penyimpangan sosial dengan tujuan memberi penyadaran kepada para pelaku
penyimpangan agar menyadari kesalahannya dan mampu memperbaiki kehidupannya, sehingga tidak mengulangi lagi kesalahannya.contoh :
memasukkan para pencandu narkoba ke tempat rehabilitasi untuk
mendapatkan pembinaan agar para pelaku tidak mengulangi perbuatannya lagi.
2 . Pengendalian sosial berdasarkan perlakuannya
a. Tindakan persuasif : 1 yaitu tindakan pencegahan dengan cara pendekatan secara damai
tanpa paksaan. contoh : ajakan atau penyuluhan kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang menyimpang, guru BK menasehati dan
menghimbau siswa tidak merokok. b. Tindakan koersif :
1 yaitu tindakan pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara paksaan yang diwujudkan dengan memberi sanksi atau hukuman
terhadap pelaku pelanggaran sesuai kadar penyimpangannya.contoh : penertiban PKL secara paksa dilakukan petugas Satuan Polisi Pamong
Praja. c. Pengendalian sosial gabungan antara preventif dan represif
contoh : a pelaksanaan operasi tertib lalu lintas yang dilakukan kepolisian
merupakan bentuk pengendalian sosial bersifat preventif sekaligus represif.
b operasi tertib yang dilakukan pihak berwajib menjadikan masyarakat waspada, sehingga sebelum mengendarai kendaraan akan melengkapi
surat-surat dan membekali diri dengan pengetahuan tentang rambu-rambu lalu lintas, agar tidak terkena sanksi. Adapun bagi pelaku pelanggaran saat
operasi tertib dikenai sanksi sesuai aturan yang berlaku, sehingga sifatnya represif.
3 . Pengendalian Sosial berdasarkan pelakunya
a. pengendalian pribadi : yaitu pengaruh dari orang atau tokoh tertentu panutan yang bersifat baik
maupun buruk. b. pengendalian institusional :
1 yaitu pengaruh yang ditimbulkan dari institusi atau lembaga. 2 pola perilaku lembaga atau institusi mengawasi para anggota
lembaga, mengawasi dan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat
disekitar lembaga tersebut berada. contoh : kehidupan para santri di pondok pesantren akan mengikuti aturan dalam hal pakaian, tutur sapa,
sikap, pola pikir, pola tidur, dan sebagainya, maka pengawasan dan pengaruh pondok pesantren dapat terjadi pada para santrinya dan
masyarakat disekitar pondok pesantren. b. pengendalian resmi
1 yaitu pengendalian atau pengawasan sosial oleh lembaga resmi negara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan sanksi
yang jelas dan mengikat. 2 pengendalian resmi dilakukan oleh aparat negara, seperti kepolisian,
Satpol PP, kejaksaan, ataupun kehakiman untuk mengawasi ketaatan warga masyarakat terhadap hukum yang telah ditetapkan.
c. Pengendalian tidak resmi : 1 yaitu pengendalian atau pengawasan sosial yang dilakukan tanpa
rumusan aturan yang jelas atau tanpa sanksi hukum yang tegas. 2 pengendalian tidak resmi memiliki efektivitas dalam mengawasi atau
mengendalikan perilaku masyarakat, karena sanksi yang diberikan kepada pelaku penyimpangan berupa sanksi moral dari masyarakat lain, misalnya
dikucilkan atau diusir dari lingkungannya. 3 pengendalian tidak resmi dilakukan oleh tokoh masyarakat, tokoh
adat, ataupun tokoh agama yang memiliki kharisma dan dipandang sebagai panutan masyarakat.
F. Tahapan Pengendalian Sosial
1. Tahap Sosialisasi atau Pengenalan 2. Tahap Penekanan Sosial
G. Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial
1. teguran a. adalah bentuk pengendalian yang dilakukan dari orang yang dianggap
lebih berwibawa kepada pelaku penyimpangan yang sifatnya ringan. b. contoh : seorang ibu menegur anaknya karena pulang terlambat dari jam
biasanya.
2. fraundulens, adalah meminta bantuan pihak lain yang dianggap dapat mengatasi masalah.
3.intimidasi, adalah bentuk pengendalian yang disertai tekanan, ancaman, dan menakut-nakuti.
4. ostrasisme atau pengucilan a. adalah bentuk pengendalian yang sering dilakukan masyarakat tradisional
yang masih memegang teguh tradisi. b. pada zaman modern, pengucilan masih terjadi, khususnya bagi penderita
HIVAIDS : 1 meskipun tidak secara terang-terangan, sebagian besar masyarakat
cenderung menghindari karena takut tertular. 2 rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penularan virus HIVAIDS
membuat masyarakat menjaga jarak dengan para penderita. 3 sebaiknya para penderita HIVAIDS diterima secara baik di tengah-tengah
masyarakat dan memberikan motivasi agar bersemangat untuk menjalani hidupnya.
5. kekerasan fisik a. adalah bentuk pengendalian pengendalian sosial secara fisik dengan
memberikan tekanan dan kekerasan fisik terhadap pihak lain. b. contoh : pemukulan, menendang, merusak, dan lain-lain.
6. hukuman atau sanksi a. adalah hal yang lazim dilakukan untuk mengatasi penyimpangan sosial.
b. pemberian hukuman atau sanksi dilakukan melalui proses peradilan yang didukung berbagai saksi serta pembelaan, sehingga hukumansanksi yang
dijatuhkan benar-benar memenuhi asas keadilan dan kepatutan.
7. gosip atau desas-desus a. adalah bentuk pengendalian sosial yang cukup efektif, karena banyak
orang mengurungkan niat melakukan sesuatu karena takut digosipkan. b. jika hidup dikalangan masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi
terhadap lingkungan sosial, maka perilaku aneh sedikit saja dapat mengundang perbincangan umum.
8. pendidikan dan agama a. pendidikan formal ataupun nonformal merupakan salah satu bentuk
pengendalian sosial yang telah melembaga, karena dapat berfungsi mengarahkan dan membentuk sikap mental anak didik sesuai kaidah dan
norma-norma yang berlaku di masyarakat. b. pendidikan memberi pengertian sesuatu yang baik dan yang buruk melalui
pendekatan ilmiah dan logika. d. dalam ajaran agama dikenal dosa dan pahala karena :
1 dosa diterima manusia jika melakukan penyimpangan dari aturan- aturan yang telah ditetapkan dalam ajaran agama sesuai petunjuk kitab
suci atau nabi. 2 pahala diterima manusia jika melakukan hal-hal baik sesuai aturan-
aturan yang telah ditetapkan dalam kitab suci atau ajaran nabi. e. agama merupakan bentuk pengendalian sosial yang tumbuh dari hati
nurani berdasarkan kesadaran dan tingkat keimanan seseorang sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya.
Mengetahui, Depok, 8 April 2015
Kepala SMP Al-Hasra Guru IPS
Andi Suhandi, S.Pd Andi Suhandi, S.P
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 20142015
Nama Sekolah : SMP Al-Hasra Depok
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas Semester : VIII2
Kelas Kontrol 3.
Standar Kompetensi
Memahami pranata dan penyimpangan sosial.
4. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan pengendalian penyimpangan sosial.
5. Indikator
a. Menjelaskan pengertian pengendalian penyimpangansocial b. Mengidentifikasi tujuan pengendalian penyimpangan social
c. Menjelaskan sifat dan cara pengendalian penyimpangan sosial d. Mengidentifikasi jenis pengendalian penyimpangan sosial.
e. Mengidentifikasi sarana pengendalian penyimpangan sosial f. Menguraikan peran lembaga-lembaga pengendalian sosial.
g. Menjelaskan sikap simpati terhadap pelaku penyimpangan sosial.
6. Materi Pokok
Pengendalian penyimpangan social: a. Pengertian pengendalian sosial
b. Tujuan pengendalian sosial c. Sifat dan cara pengendalian penyimpangan sosial
d. Jenis-jenis pengendalian penyimpangan sosial. e. Sarana pengendalian penyimpangan sosial.
f. Peran lembaga-lembaga pengendalian sosial. g. Sikap simpati terhadap pelaku penyimpangan sosial.
5. Alokasi Waktu
6 jam pelajaran 3x pertemuan.