Koperasi Unit Desa dan Kios Sarana Produksi

Secara semi intensif ternak digembalakan atau dilepaskan pada pagi sampai siang hari di padang penggembalaan atau padang rumput maupun di lahan perkebunan untuk merumput, kemudian pada sore hari dimasukkan ke kadang Pada saat ternak digembalakan, semua proses makan berlangsung di padang penggembalaan dan dikontrol oleh peternak.

5.2.3. Kompetensi teknis berdasarkan sistem pemeliharaan secara intensif dan semi intensif

Kompetensi teknis berdasarkan sistem pemeliharaan intensif, semi intensif dan ekstensif meliputi: 1 teknis pemberian pakan dan minum, 2 efisiensi waktu kerja dan tenaga kerja 3 perawatan ternak, 4 penanganan kesehatan ternak, 5 pengontrolan dan pengawasan ternak, 5 kemudahan dalam proses pemasaran, 6 proses penampungan kotoran ternak dan penggunaannya sebagai pupuk, 8 ancaman dari gangguan luarkeamanan ternak. Kompetensi teknis yang dijelaskan di bawah ini hanya terkait dengan sistem pemeliharaan, yakni berdasarkan sistem pemeliharaan intensif, semi intensif dan sistem ekstensif bagi peternak yang menggunakan dan tidak menggunakan kandang dalam sistem pengelolaan ternaknya. Untuk mengetahui lebih jelas sistem pemeliharaan dalam kaitannya dengan kompetensi teknis, maka rinciannya disajikan pada Tabel 33. Tabel 33. Kompetensi Teknis Berdasarkan Sistem Pemeliharaan Faktor-Faktor Sistem Pemeliharaan Kompetensi Berdasarkan Sistem Pemeliharaan Intensif dan Semi Intensif Ekstensif Skor Kategori Skor Kategori Teknis pemberian pakan dan minum Perawatan ternak Penanganan kesehatan ternak Pengontrolan dan Pengawasan ternak Efisiensi waktu kerja dan tenaga kerja Kemudahan dalam proses pemasaran Proses penampungan kotoran pupuk Ancaman dari gangguan luar keamanan ternak 4,8 4 3,2 4 4,8 4,2 4,8 3,8 Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi 4,6 1,8 2 1,8 3 3,4 2 2,4 Tinggi Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rata-rata 4,2 Tinggi 2,6 Sedang Keterangan : 1-2,33 = Rendah, 2,34 – 3,67 = Sedang, 3,67 = Tinggi Kompetensi teknis dengan komponen teknis pemberian pakan dan minum memperlihatkan nilai rataan skor 4,8 dengan kategori tinggi, hal ini mengindikasikan bahwa peternak mampu mengatur waktu dengan baik dalam proses pemberian makan bagi ternak. Secara intensif ternak diberikan makan berupa hijauan dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Sistem pemeliharaan secara semi intensif pemberian makan di dalam kandang dilakukan satu kali sehari, yakni pada waktu sore hari, sedangkan pada waktu pagi hari ternak digembalakan untuk merumput dan digiring oleh peternak, sesudah itu dimasukkan ke kandang. Umumnya air minum disediakan oleh peternak sepanjang waktu. Pakan yang diberikan bagi ternak sapi berupa hijauan makanan ternak HMT terdiri dari rumput, leguminosa dan makanan penguat konsentrat. Jenis rumput dan leguminosa yang diberikan bagi ternak disesuaikan ketersediaan rumput dan leguminosa yang tumbuh di wilayah tersebut. Umumnya peternak memberikan makanan penguat atau konsentrat hanya 1 -2 kali seminggu, konsentrat yang diberikan terdiri dari dedak, bungkil kelapa, ampas tahu ditambah dengan garam secukupnya dan pemberian jamu. Jenis rumput unggulan rumput gajah ditanam oleh peternak sekitar perkandangan maupun pada lerengpinggiran lahan perkebunan hortikultura karena peternak mengetahui rumput tersebut lebih berkualitas dari jenis rumput lainnya. Perawatan ternak diperoleh nilai rataan skor 4 berada pada kategori tinggi, hal ini mengindikasikan bahwa perawatan ternak baik. Perawatan ternak seperti memandikan ternak dilakukan setelah ternak selesai makan yakni pada waktu pagi hari. Penanganan kesehatan memperoleh nilai rataan skor 3,2 berada pada kategori sedang, hal ini mengindikasikan bahwa penanganan kesehatan ternak cukup. Namun, penanganan kesehatan berupa vaksinansi, pengobatan semuanya dilakukan di dalam kandang, hal ini menunjukkan bahwa ternak yang sakit secara mudah dapat ditangani oleh peternak. Pengontrolan dan pengawasan ternak mendapatkan nilai rataan skor 4 dengan kategori tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa pengontrolan dan pengawasan ternak dapat dilakukan dengan baik oleh peternak. Pengontrolan dan pengwasan ini sangat memudahkan peternak, sebab seluruh aktifitas dikendalikan oleh peternak. Peternak dengan mudah dapat mengetahui ternak yang sakit, sehingga mempermudah dalam melakukan pengendalian kesehatan ternak. Efisiensi waktu kerja dan tenaga kerja diperoleh nilai rataan skor 4,8 berada pada kategori tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa peternak sangat efisien dalam penghematan waktu bagi tenaga kerja. Rata-rata curahan waktu kerja kurang lebih 6 jam sehari yang dihabiskan oleh peternak dalam mengelola ternaknya, sehingga peternak dapat mengatur waktu untuk mengelola usaha lainnya. Intensitas kerjanya lebih diarahkan untuk pengambilan hijauan, pemberian makan dan minum, perawatan, pembersihan kandang, pengontrolan ternak, dan penampungan kotoran ternak sebagai pupuk. Hal ini terlihat bahwa intensitas kerjanya lebih tinggi dan membutuhkan keterampilan dalam pengelolaan, namun peternak mampu untuk memanfaatkan waktu seefisien dalam mengelola ternaknya. Kemudahan dalam proses pemasaran mendapatkan nilai rataan skor 4,6 berada pada kategori tinggi, hal, ini mengindikasikan bahwa proses kemudahan untuk pemasaran produski lebih mudah, bila ternak berada di kandang. Pedagang yang datang ke lokasi peternak dengan mudah, cepat dapat melakukan negosiasi. Ternak dapat dijangkau secara cepat dan tidak sulit untuk diangkut ke pasar. Proses penampungan kotoran dan penggunaarmya sebagai pupuk dan dengan nilai rataan skor 4,8 berada pada kategori tinggi. Kotoran ternak yang digunakan sebagai pupuk ditampung pada bak penampung kotoran dan mudah dijangkau serta digunakan ataupun dijual. Acaman dari gangguan luarkeamanan ternak dengan nilai rataan skor 3,8 berada pada kategori tinggi. Sesuai dengan fungsi kandang untuk melindungi ternak dari terik matahari, angin, hujan, terhindar dari gangguan luar f mempermudah dalam proses pengelolaan, maka dengan sistem intensif dan semi intensif lebih menjamin terhindarnya ternak terhadap ancaman dari gangguan luar serta keamanan ternak. Penggunaan kandang sangat bermanfaat dalam melakukan pengontrolan dan pengendalian penyakit, pencegahan ternak yang kesehatannya terganggu lebih mudah dilakukan oleh peternak.

5.2.4. Kompetensi teknis berdasarkan sistem pemeliharaan secara ekstensif

Dari seluruh komponen pada sistem ekstensif berada pada kategori rendah, kecuali kompetensi teknis pemberian pakan dan minum berada pada kategori tinggi, efesiensi waktu kerja dan tenaga kerja tergolong sedang, dan kemudahan dalarn proses pemasaran tergolong sedang masing-masing dengan skor 4,6, 3 dan 3,4. Teknis pemberian pakan dan minum memperoleh nilai rataan skor 4,6 tergolong kategori tinggi. Teknis pemberian pakan dan minum bagi ternak membutuhkan waktu sangat panjang dari pagi sampai sore hari,