4. Air Bersih
Air bersih untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga penduduk kawasan agropolitan pada umumnya diperoleh dari sumur. Hal ini dimungkinkan kondisi tanah
dan iklim yang memungkinkan pembuatan sumur air bersih dengan debit yang memadai sepanjang tahun.
Selain itu ada pula penduduk yang memperoleh air bersih dengan cara memanfaatkan air sumber mata air. Rumahtangga penduduk yang memanfaatkan
air sumber ini terbatas pada beberapa kampung yang berhasil diidentifikasi selama studi lapangan yakni Kampung Merem di Distrik Kemtuk Gresi, Kampung Sermai Atas
di Distrik Nimboran, dan Kampung Berap di Distrik Nimbokrang. Ketiga kampung ini terletak pada bagian kawasan agropolitan yang letaknya lebih tinggi di atas permukaan
air laut dibandingkan kampung-kampung lainnya. Kondisi fisik air sumber tampak jernih, dan debitnya cukup besar serta
cenderung stabil sepanjang tahun berdasarkan pengalaman penduduk setempat. Hal itu terbukti dari pemanfaatan air sumber ini untuk budidaya ikan kolam disamping
sebagai sumber air barsih bagi penduduk setempat.
4.6.2. Prasarana dan Sarana Kesejahteraan Sosial 1. Kesehatan
Prasarana dan sarana kesehatan yang telah terdapat di kawasan agropolitan Kabupaten Jayapura adalah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Sebarannya
berdasarkan distrik disajikan pada Tabel 27. Tabel 27.
Sebaran jumlah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di kawasan agropolitan Kabupaten Jayapura.
No. Distrik Jumlah
PUSKESMAS Unit Jumlah
PUSKESMAS PEMBANTU Unit
Jumlah Unit
1. Nimboran 1
6 7
2. Nimbokrang 1
3 4
3. Kemtuk 1
1 2
4. Kemtuk Gresi
1 4
5 J u m l a h
4 14
18 Di lihat dari lokasi bangunan, ternyata prasarana dan sarana kesehatan ini tidak
tersebar merata pada setiap distrik. Pemusatan prasarana dan sarana di Distrik Nimboran dan Distrik Kemtuk Gresi tampaknya berkaitan erat dengan statusnya
sebagai distrik induk pemekaran. Berdasarkan statusnya sebagai distrik induk pemekaran, kedua distrik ini telah menjadi target lokasi pembangunan fisik selama
periode sebelumnya dengan fokus lokasi di pusat kota distrik dan kampung-kampung yang terdekat dengan pusat kota distrik. Artinya pembangunan prasarana dan sarana
kesehatan di kampung-kampung yang letaknya jauh dari pusat distrik cenderung terabaikan selama periode sebelumnya. Kampung-kampung ini yang sekarang
dihimpun membentuk distrik tersendiri sebagai distrik hasil pemekaran dengan prasarana dan sarana kesehatan yang langka.
2. Pendidikan
Pendidikan formal yang telah diselenggarakan di kawasan agropolitan Kabupaten Jayapura telah mencakup semua jenjang pendidikan, kecuali jenjang
pendidikan tinggi. Jumlah Sekolah Dasar yang tertinggi merupakan salah satu ujud upaya nyata pemerintah untuk memperkecil populasi penduduk usia sekolah dasar
yang buta huruf. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP juga cukup banyak, konsisten dengan program pemerintah dibidang pendidikan formal yakni program
pendidikan dasar 9 tahun yang diperkenalkan sejak awal Pelita VI. Selengkapnya sebaran jumlah prasarana dan sarana pendidikan berdasarkan jenjang pendidikan di
kawasan agropolitan Kabupaten Jayapura disajikan pada Tabel 28. Tabel 28. Sebaran jumlah prasarana dan sarana pendidikan di kawasan agropolitan
Kabupaten Jayapura. No. Distrik
Jumlah PrasaranaSarana Pendidikan TK SD SLTP SMU SMK
1. Nimboran 1
10 4
1 -
2. Nimbokrang 1
9 1
1 1
3. Kemtuk 1
5 1
- -
4. Kemtuk Gresi
1 7
1 -
- J u m l a h
4 31
7 2
1
3. Prasarana dan Sarana Ibadah
Prasarana dan sarana ibadah yang diamati difokuskan pada bangunan gedung- gedung tempat ibadah menurut agama dan kepercayaan penduduk setempat.
Prasarana dan sarana ibadah tersebar sesuai agama yang dianut penduduk pada setiap distrik. Data ini juga memberi gambaran tentang heterogenitas penduduk
ditinjau dari aspek agama di kawasan agropolitan. Selengkapnya sebaran jumlah prasarana dan sarana ibadah di kawasan agropolitan Kabupaten Jayapura disajikan
pada Tabel 29.
Tabel 29. Sebaran jumlah prasarana dan sarana ibadah berdasarkan distrik di kawasan agropolitan Kabupaten Jayapura.
No. Distrik Mesjid
Unit Musollah
Unit Gereja Unit
PuraWihara Unit
Protestan Katolik 1. Nimboran
2 3
20 -
1 2. Nimbokrang
3 17
18 3
- 3. Kemtuk
- -
16 -
- 4. Kemtuk
Gresi 6
5 17
- -
J u m l a h 11
25 71
3 1
4.6.3. Sarana dan Prasarana Ekonomi 1. Pasar
Setiap distrik di kawasan agropolitan Kabupaten Jayapura telah memiliki bangunan gedung pasar. Fungsi pasar ini sebagaimana layaknya adalah sebagai
prasarana fisik yang memungkinkan bertemunya produsen langsung dengan konsumen akhir produksi pertanian, atau bertemunya produsen dengan konsumen
akhir melalui pedagang perantara. Pemanfaatan pasar di kawasan agropolitan Kabupaten Jayapura ternyata masih belum intensif sebagaimana yang diharapkan.
Walaupun demikian jika dibandingkan antar distrik ternyata pemanfaatan pasar di Distrik Nimboran yang dikenal dengan nama Pasar Genyem lebih intensif
dibandingkan tiga distrik lainnya. Sebaran jumlah pasar di kawasan agropolitan Kabupaten Jayapura disajikan pada Tabel 30.
Tabel 30. Sebaran jumlah pasar di kawasan agropolitan Kabupaten Jayapura
tahun 2003. No. Distrik
Jumlah Unit
1. Nimboran 2
2. Nimbokrang 1
3. Kemtuk 1
4. Kemtuk Gresi
1 J u m l a h
5
2. Koperasi Unit Desa dan Kios Sarana Produksi
KUD di kawasan agropolitan sebelumnya telah tumbuh dan berkembang di kalangan warga tani tanaman pangan terutama padi dan palawija. Fungsi utama KUD
sebagaimana umumnya adalah sebagai sarana bagi warga tani utuk mendapatkan kredit usahatani KUT, pemasok SAPROTAN ke kampung, penampung hasil produksi