Tabel 2. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian.
Jenis Data Sumber Data
I. Data Primer
1. Sosial-Ekonomi
2.
Kebutuhan sistem.
3.
Tujuan sistem
4.
Identifikasi faktor-faktor strategis sistem.
5.
Tingkat kepentingan faktor-faktor strategis terhadap sistem.
6.
Perumusan skenario sistem.
7.
Penentuan prioritas Responden peternak
Responden expertpakar Responden expertpakar
Responden expertpakar Responden expertpakar
Responden expertpakar Responden expertpakar
II. Data Sekunder
1. Populasi Ternak
2.
Tingkat kamatian dan kelahiran.
3.
Jumlah pemotongan.
4.
Jumlah ternak keluar daerah.
5.
Tingkat keberhasilan IB.
6.
Jenis penyakit hewan
7.
Tingkat konsumsi daging masyarakat
8.
Pendapatan Asli Daerah PAD
9.
Populasi penduduk, dan sosial-ekonomi
10.
Pola penggunaan lahan
11.
Jumlah angkatan pencari kerja
12.
Kebutuhan pakan per ekor sapi potong.
13.
Jumlah feses per ekor sapi potong
14.
Rasio pupuk organik dari feses Dinas Peternakan Kabupaten
Jayapura dan Dirjen Bina Produksi Peternakan Deptan,
Jakarta
Diperindag Jayapura Dispenda Jayapura
BPS Jayapura BPN Jayapura
Dinas Tenaga Kerja Jayapura Hasil Penelitianstudi literatur
3.3.2. Teknik Penentuan Responden dan Pengambilan Contoh
Pemilihan responden disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan jumlah responden yang akan diambil yaitu responden yang dianggap dapat mewakili dan
memahami permasalahan yang diteliti. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode expert survey yang dibagi atas dua cara :
1. Responden dari stakeholder selain pakar di lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode stratified random sampling secara proporsional Walpole,
1995 dengan rumus sebagai berikut :
ni = Ni n N
Keterangan : ni = jumlah responden strata ke-i
N = jumlah populasi kepala keluarga petani Ni = jumlah populasi strata ke-i
n = ukuran responden secara keseluruhan
2. Responden dari kalangan pakar dipilih secara sengaja purposive sampling Beberapa pertimbangan dalam menentukan pakar yang akan dijadikan responden,
menggunakan kriteria yaitu mempunyai pengalaman, reputasi, dan kedudukanjabatan sesuai dengan bidang yang dikaji, serta memiliki kredibilitas
yang tinggi, bersedia, dan atau berada pada lokasi yang dikaji. Pakar yang akan menjadi alternatif pilihan untuk dijadikan responden sebanyak
16 orang yang mewakili semua stakeholders seperti kelompok tani, pengusaha sapi potong, Kepala Poskeswan, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jayapura, Kepala
Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua, Ketua Bapeda, Perguruan Tinggi Fakultas Pertanian UNIPA, Direktur Pengembangan Peternakan Dirjen Bina Produksi
Peternakan, sehingga pakar yang terpilih diharapkan dapat mewakili setiap unsur birokrasi, akademisi pergururan tinggi, pelaku usaha, peternak, dan
asosiasiorganisasi yang peduli dengan peternakan sapi potong di Jayapura. Perincian jumlah responden penelitian disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Perincian jumlah responden penelitian. No.
Responden Teknik Pengambilan
Contoh Jumlah
Contoh I.
II.
Unit Contoh Daerah Wilayah 1. Kecamatan
2. Desa Unit Contoh Responden
A. Pakar expert
1. Ketua Kelompok
Tani 2. Pengusaha
sapi potong
3. Kepala Pos
Keswan 4. Kepala Dinas peternakan
5. Ketua BP3D
Kab. Jayapura
6. Dosen Peternakan UNIPA 7. Dirjen Bina Produksi Peternakan,
Departemen Pertanian B. Peternak
Peternak analisis sosial-ekonomi Purposive
Purposive Purposive
Purposive Purposive
Purposive Purposive
Purposive Purposive
Proportional Cluster Random Sampling
4 kecamatan 12 desa
10 orang 1 orang
1 orang 1 orang
1 orang 1 orang
1 orang 110 0rang
Jumlah 126
orang
3.4. Metode Analisis Data
Metode analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
3.4.1. Metode Perbandingan Eksponensial MPE
Tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan pengambilan keputusan dengan menggunakan MPE adalah sebagai berikut.
a. Menentukan alternatif
keputusan. Dari komoditas peternakan yang ada di Kabupaten Jayapura, berdasarkan
wawancara dengan peternakkelompok peternak dan pendapat dari responden berdasarkan pengisian kuesioner, maka didapatkan komoditas alternatif
peternakan untuk penentuan komoditas unggulan. Penetapan kualitas alternatif ini sesuai dengan jenis ternak yang banyak di pelihara di Kabupaten Jayapura.
Komoditas alternatif yang ditetapkan adalah sapi potong, babi, kambing, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam buras bukan ras dan itik.
b. Menyusun kriteria keputusan yang akan diambil. Penentuan kriteria dalam pemilihan komoditas unggulan ini ditentukan melalui
kajian pustaka dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengembangan serta kebiasaan yang lazim dalam usaha pengembangan komoditas alternatif oleh
masyarakatpeternak serta pendapat dari responden. Kriteria yang digunakan adalah potensi pasar, sumberdaya peternak, kondisi sosial budaya, jumlah atau
populasi ternak, ketersediaan modal, sarana dan prasarana transportasi pendukung, ketersediaan sarana produksi, keterampilan peternak, produksi dan
produktifitas, teknologi, penggunaan teknologi, kebijaksanaan pemerintah dan ketersediaan lahan.
c. Menentukan derajat kepentingan relatif setiap kriteria keputusan. Batasan angka penilaian adalah sebagai berikut : nilai 4 jika kriteria tersebut
sangat berpengaruh, nilai 3 jika kriteria berpengaruh cukup besar, nilai 2 jika kriteria kurang berpengaruh dan nilai 1 jika kriteria tidak berpengaruh terhadap
komoditas alternatif. d. Menentukan derajat kepentingan relatif setiap pilihan keputusan bobot.
Penentuan bobot kriteria dilakukan berdasarkan Paired Comparison Criteria yaitu dengan memberikan panilaian atau pembobotan angka pada masing-masing
kriteria. Penilaian angka pembobotan adalah sebagai berikut : nilai 2 jika kriteria horizontal lebih penting dari kriteria vertikal, nilai 1 jika kriteria horizontal sama
penting dengan kriteria vertikal dan nilai 0 jika kriteria horizontal kurang penting dari kriteria vertikal.
e. Melakukan perhitungan nilai dari setiap alternatif keputusan. f.
Memberi peringkat nilai dari setiap alternatif keputusan. Pembobotan dari setiap penilaian dilakukan dengan menggunakan matrik seperti
terlihat pada Tabel 4.