III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada dalam wilayah Propinsi Papua di Kabupaten Jayapura, yaitu Distrik Nimboran, Nimbokrang, Kemtuk dan Kemtuk Gresi, secara
astronomis berada pada posisi 02
o
27 – 02
o
46 Lintang Selatan LS dan 139
o
58’ – 140
o
31’ Bujur Timur BT. Batas-batas wilayah penelitian tersebut secara administrasi pemerintahan sebagai berikut :
Disebelah utara berbatasan dengan Distrik Demta dan Sentani Barat. Disebelah timur berbatasan dengan Distrik Skamto dan Sentani Barat.
Disebelah selatan berbatasan dengan Distrik Unurum Guay, serta Disebelah barat berbatasan dengan Distrik Unurum Guay dan Bonggo.
Penentuan lokasi penelitian tersebur dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Letak geografis dan kesinergian program pembangunan yang telah dicanangkan oleh pemerintah daerah setempat.
2. Aksesibilitas kawasan telah dihubungkan oleh jalan arteri yang menghubungkan antar kecamatan.
3. Potensi lahan yang memungkinkan untuk pengembangan kawasan agropolitan berbasis agribisnis peternakan.
Penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2009 sampai bulan Agustus 2010, terhitung sejak penyusunan proposal sampai pengesahan Disertasi.
3.2.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif melalui studi kasus dengan menggunakan pendekatan sistem. Pendekatan sistem digunakan untuk
merumuskan kebijakan dan skenario strategi pengembangan agropolitan berbasis agribisnis peternakan sapi potong berkelanjutan di Kabupaten Jayapura yang bersifat
multi dimensi, melibatkan berbagai stakeholders, dan lintas sektor. Penelitian dimulai dengan melakukan analisis komoditas unggulan peternakan
dan perilaku peternak. Hasil analisis ini menjadi salah satu sumber untuk memberikan penilaian skor setiap atribut pada masing-masing dimensi dalam rangka menilai
keberlanjutan sistem pada saat ini existing condition. Atribut-atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks keberlanjutan sistem yang dikaji
selanjutnya dijadikan sebagai faktor-faktor penting dalam sistem dan dianalisis tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor tersebut.
Pada tahap berikutnya dilakukan analisis kebutuhan need analysis dari semua pihak yang berkepentingan terhadap sistem, sehingga diperoleh faktor-faktor penting,
yang selanjutnya juga dilakukan analisis tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor tersebut. Faktor-faktor penting dari kedua hasil analisis existing condition dan
need analysis dikombinasikan untuk mendapatkan hasil yang lebih mencerminkan faktor-faktor yang berpengaruh pada sistem yang dikaji. Faktor-faktor penting hasil
kombinasi dari kedua sumber tersebut kembali dilakukan analisis tingkat pengaruh dan kepentingannya, yang selanjutnya dijadikan sebagai variabel untuk membangun model
pengembangan sistem. Analisis prospektif digunakan untuk mendapatkan faktor penting yakni
kemungkinan keadaannya state di masa depan dan dirumuskan berbagai skenario strategi masa depan dalam pengembangan sistem yang dikaji. Pada tahap akhir, dapat
dirumuskan kebijakan dan strategi pengembangan agropolitan berbasis agribisnis peternakan sapi potong secara berkelanjutan di Kabupaten Jayapura dengan
menggunakan analisis hierarki proses AHP
3.3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara diskusi, wawancara, pengisian kuesioner, dan pengamatan langsung terhadap kegiatan pengembangan
agribisnis peternakan sapi potong di lokasi penelitian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dengan cara mencari dari berbagai
sumber seperti hasil penelitian terdahulu, hasil studi pustaka, dan laporan serta dokumen dari berbagai instansi yang berhubungan dengan bidang penelitian.
3.3.1. Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder, yang bersumber dari responden dan semua stake holders dalam bidang budidaya sapi
potong. Pada Tabel 2, disajikan secara rinci jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian.
Tabel 2. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian.
Jenis Data Sumber Data
I. Data Primer
1. Sosial-Ekonomi
2.
Kebutuhan sistem.
3.
Tujuan sistem
4.
Identifikasi faktor-faktor strategis sistem.
5.
Tingkat kepentingan faktor-faktor strategis terhadap sistem.
6.
Perumusan skenario sistem.
7.
Penentuan prioritas Responden peternak
Responden expertpakar Responden expertpakar
Responden expertpakar Responden expertpakar
Responden expertpakar Responden expertpakar
II. Data Sekunder
1. Populasi Ternak
2.
Tingkat kamatian dan kelahiran.
3.
Jumlah pemotongan.
4.
Jumlah ternak keluar daerah.
5.
Tingkat keberhasilan IB.
6.
Jenis penyakit hewan
7.
Tingkat konsumsi daging masyarakat
8.
Pendapatan Asli Daerah PAD
9.
Populasi penduduk, dan sosial-ekonomi
10.
Pola penggunaan lahan
11.
Jumlah angkatan pencari kerja
12.
Kebutuhan pakan per ekor sapi potong.
13.
Jumlah feses per ekor sapi potong
14.
Rasio pupuk organik dari feses Dinas Peternakan Kabupaten
Jayapura dan Dirjen Bina Produksi Peternakan Deptan,
Jakarta
Diperindag Jayapura Dispenda Jayapura
BPS Jayapura BPN Jayapura
Dinas Tenaga Kerja Jayapura Hasil Penelitianstudi literatur
3.3.2. Teknik Penentuan Responden dan Pengambilan Contoh
Pemilihan responden disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan jumlah responden yang akan diambil yaitu responden yang dianggap dapat mewakili dan
memahami permasalahan yang diteliti. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode expert survey yang dibagi atas dua cara :
1. Responden dari stakeholder selain pakar di lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode stratified random sampling secara proporsional Walpole,
1995 dengan rumus sebagai berikut :
ni = Ni n N
Keterangan : ni = jumlah responden strata ke-i
N = jumlah populasi kepala keluarga petani Ni = jumlah populasi strata ke-i
n = ukuran responden secara keseluruhan
2. Responden dari kalangan pakar dipilih secara sengaja purposive sampling Beberapa pertimbangan dalam menentukan pakar yang akan dijadikan responden,