Air Bersih Sarana dan Prasarana UmumInfrastruktur 1. Transportasi

pengawasan terhadap kesehatan ternak, memudahkan dalam perkawinan, ternak tidak mudah berkeliaran dan dapat terhindar dari pencurian, tidak memasuki lahan milik orang lain sehingga dapat merusak tanaman perkebunan, pengumpulan kotorannya dapat dilakukan dengan mudah, serta memudahkan dalam proses penjualan. Alasan di atas diperkuat dengan pendapat Abidin dan Soeprapto 2006 yang menyatakan bahwa kandang memiliki banyak fungsi, yakni: 1 melindungi ternak sapi dari gangguan cuaca, 2 tempat beristirahat dengan nyaman, 3 tempat pengumpulan kotoran, 4 melindungi sapi dari ganguan luar, dan 5 memudahkan pelaksanaan pemeliharaan , terutama pemberian makan, minum dan pengawasan kesehatan. Tabel 34. Pemilikan dan kondisi Kandang Peternak Sapi Potong per Distrik di Kabupaten Jayapura Pemilikan dan Kondisi Kandang Kemtuk Gresi Kemtuk Nimboran Nimbokrang Total 1 Pemilikan Kandangan n=25 n=30 n=30 n=25 n=110 Tidak memiliki 17 68 26 86,7 25 83,33 16 64 84 76,36 Memiliki 8 32 4 13,3 5 16,67 9 36 26 23,64 Total 25 100 30 100 30 100 25 100 110 100 2 Kondisi Kandang n=8 n=4 n=5 n=9 n=26 Permanen 1 12,5 1 25 1 20 1 11,11 4 15,39 Semi Permanen 2 25 1 25 1 20 1 11,11 5 19,23 Tidak Permanen 5 62,5 2 50 3 60 7 77,78 17 65,38 Total 8 100 4 100 5 100 9 100 26 100 Peternak di Distrik Kemtuk Gresi yang tidak memiliki kandang sebesar 68 dan yang memiliki kandang dalam proses pengelolaan usaha ternak sapi potong adalah sebesar 32, berikutnya peternak di Distrik Kemtuk yang tidak memiliki kandang sebesar 86,7 dan yang memiliki kandang dalam proses pengelolaan usaha ternak sapi potong adalah sebesar13,3, peternak di Distrik Nimboran yang tidak memiliki kandang sebesar 83,33 dan yang memiliki kandang dalam proses pengelolaan usaha ternak sapi potong adalah sebesar16,67,dan sebesar 64 di Distrik Nimbokrang peternak yang tidak menggunakan kandang dalam proses pengelolaan usahanya dan sebesar 36 yang memiliki kandang dalam proses pengelolaan usaha ternak sapi potongnya. Dilihat dam kondisi bangunan kandang yang ada dibagi menjadi tipe permanen, semi permanen dan tidak permanen. Tipe permanen atapnya dari