4.2.3.4 Subkategori Menentang
Cuplikan Tuturan 23
MT: “Itu lho bukain pintunya” P   : “Yo, kono kowe wae, wong aku rung adus kok” C8
Konteks  tuturan:  Tuturan  terjadi  ketika  MT  sedang  berada  di  dapur. Penutur berada di ruang tamu sedang bermain HP ketika terdapat suara
pintu  yang  diketuk.  MT  yang  sedang  sibuk  menyuruh  penutur  untuk membukakan pintu untuk tamunya. Penutur tidak mau membukakan pintu
karena  penutur    belum  mandi.  Penutur  menyuruh  MT  yang  sedang  sibuk untuk membukakan pintu karena MT yang sudah tampak rapi.
1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik
Wujud  ketidaksantunan  linguistik  berupa  transkrip  tuturan  lisan  tidak santun.  Berikut  adalah  wujud  ketidaksantunan  linguistik  dari  cuplikan  tuturan  di
atas. Tuturan  C8      :
“Yo,  kono  kowe  wae,  wong  aku  rung  adus  kok”  Ya,  sana kamu saja, aku belum mandi kok
2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik
Tuturan C8 : Penutur berbicara dengan keras. Penutur berbicara dengan orang
yang  lebih  tua.  Penutur  menyinggung  MT.  Penutur  menyuruh  balik  ke  MT yang tengah sibuk. Penutur berbicara dengan ketus.
3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik
Tuturan  C8  : tuturan  dikatakan  dengan  intonasi  perintah,  partikel  yo,  wong,
kok,  nada  tutur  sedang,  tekanan  keras  pada  frasa  kowe  wae,  dan  diksi  bahasa
nonstandar dengan menggunakan bahasa Jawa. 4
Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan  C8  :
Tuturan  terjadi  ketika  MT  sedang  berada  di  dapur.  Penutur
berada  di  ruang  tamu  sedang  bermain  HP  ketika  terdapat  suara  pintu  yang
diketuk.  MT  yang  sedang  sibuk  menyuruh  penutur  untuk  membukakan  pintu untuk tamunya. Penutur  tidak mau membukakan  pintu karena penutur  belum
mandi.  Penutur  menyuruh  MT  yang  sedang  sibuk  untuk  membukakan  pintu karena  MT  yang  sudah  tampak  rapi.  Suasana  ketika  tuturan  terjadi  santai.
Tuturan  terjadi  di  rumah  pukul  18.00  WIB,  tanggal  22  April  2013.  Penutur anak laki-laki berusia 14 tahun. MT perempuan berusia 19 tahun. Tujuan dari
penutur  adalah  menanggapi  dengan  kesal  tuturan    MT  yang  menyuruhnya
membukakan  pintu  untuk  tamu.  Tindak  verbal  yang  terjadi  adalah  tindak verbal  direktif.  Tindak  perlokusi  yang  terjadi  adalah  MT  yang  akhirnya
membuka pintu untuk tamu mereka yang baru datang. 5
Maksud Ketidaksantunan Tuturan C8  :
penutur  bermaksud  mengelak  dari  perintah  mitra  tutur  yang
menyuruhnya membuka pintu untuk tamu.
4.2.3.5 Subkategori Menolak