Subkategori Menyindir Melecehkan Muka

berusia 48 tahun. MT perempuan berusia 35 tahun. Tujuan dari penutur adalah mengungkapkan kekesalan karena sudah mencari MT kemana-mana. Tindak verbal yang terjadi adalah tindak verbal ekspresif. Tindak perlokusi yang terjadi adalah MT mengajak penutur ke lapaknya. 5 Maksud Ketidaksantunan Tuturan C9 : penutur bermaksud memerintah mitra tutur untuk mengganti chanel televisi. Tuturan C22 : penutur bermaksud mengungkapkan kekesalannya kepada mitra tutur yang sulit ditemui.

4.2.3.2 Subkategori Menyindir

Cuplikan Tuturan 18 MT: “Aku njaluk susu.” P : “Wong ra sekolah kok njaluk susu.” C3 Konteks tuturan: Tuturan terjadi ketika penutur berada di halaman rumah bersama seorang ibu, tetangga rumahnya. MT bersama dengan temannya bermain di halaman rumah. Penutur menanggapi permintaan MT. MT merengek minta susu. MT tidak mau berangkat ke sekolah jika belum dibuatkan susu. Penutur menyindir MT agar sekolah terlebih dahulu, setelah itu baru meminta susu. Cuplikan Tuturan 21 P : “Heh, flashdisc-mu tu banyak banget virusnya, gudang virus ya?” C6 MT: “Duh, ngece tenan kamu tu.” Konteks tuturan: Tuturan terjadi ketika MT berada di dalam kamarnya dalam keadaan pintu terbuka. Penutur juga berada di kamarnya. Kamar penutur dan MT bersebelahan. Sebelumnya, penutur meminjam flashdisc MT untuk memindahan data kuliahnya yang hendak dikumpulkan kepada dosennya. Penutur meminjam flashdisc MT karena miliknya sedang dipinjam oleh temannya. Tanpa menyebutkan nama MT, penutur meneriaki MT dalam kamarnya. MT yang merasa sudah berbaik hati meminjamkan flashdisc-nya kepada penutur tersinggung dengan tuturan penutur. 1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik Wujud ketidaksantunan linguistik berupa transkrip tuturan lisan tidak santun. Berikut adalah wujud ketidaksantunan linguistik dari cuplikan tuturan di atas. Tuturan C3 : “Wong ra sekolah kok njaluk susu.” Tidak sekolah kok minta susu. Tuturan C6 : “Heh, flashdisc-mu tu banyak banget virusnya, gudang virus ya?” 2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan C3 : Penutur berbicara dengan sinis. Penutur berbicara dengan santai. Penutur menyinggung MT dengan sindiran. Penutur berbicara tanpa melihat MT. Tuturan C6 : Penutur berbicara dengan keras. Penutur berbicara dengan sinis. Penutur tidak berterima kasih telah diberi pinjaman. Penutur menyinggung MT. 3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik Tuturan C3 : tuturan dikatakan dengan intonasi berita, partikel wong, kok, nada tutur sedang, tekanan lunak pada frasa njaluk susu, dan diksi bahasa nonstandar dengan menggunakan bahasa Jawa. Tuturan C6 : tuturan dikatakan dengan intonasi tanya, partikel heh, nada tutur tinggi, tekanan keras pada frasa banyak banget, dan diksi bahasa nonstandar dengan menggunakan kata tidak baku, yaitu tu, banget. 4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan C3 : Tuturan terjadi ketika penutur berada di halaman rumah bersama seorang ibu, tetangga rumahnya. MT bersama dengan temannya bermain di halaman rumah. Penutur menanggapi permintaan MT. MT merengek minta susu. MT tidak mau berangkat ke sekolah jika belum dibuatkan susu. Penutur menyindir MT agar sekolah terlebih dahulu, setelah itu baru meminta susu. Suasana ketika tuturan terjadi santai. Tuturan terjadi di halaman rumah, pukul 17.00 WIB, tanggal 10 April 2013. Penutur perempuan, nenek berusia 55 tahun. MT laki-laki, anak berusia 3 tahun. Tujuan dari penutur adalah menanggapi MT sebagai cucunya yang minta dibuatkan susu. Tindak verbal yang terjadi adalah tindak verbal ekspresif. Tindak perlokusi yang terjadi adalah MT tetap meronta-ronta minta dibuatkan susu. Tuturan C6 : Tuturan terjadi ketika MT berada di dalam kamarnya dalam keadaan pintu terbuka. Penutur juga berada di kamarnya. Kamar penutur dan MT bersebelahan. Sebelumnya, penutur meminjam flashdisc MT untuk memindahan data kuliahnya yang hendak dikumpulkan kepada dosennya. Penutur meminjam flashdisc MT karena miliknya sedang dipinjam oleh temannya. Tanpa menyebutkan nama MT, penutur meneriaki MT dalam kamarnya. MT yang merasa sudah berbaik hati meminjamkan flashdisc-nya kepada penutur tersinggung dengan tuturan penutur. Suasana ketika tuturan terjadi santai. Tuturan terjadi di rumah pukul 09.00 WIB, tanggal 23 April 2013. Penutur dan MT perempuan berusia 22 tahun. Tujuan dari penutur adalah memberi tahu MT bahwa flashdisc MT banyak virus. Tindak verbal yang terjadi adalah tindak verbal ekspresif. Tindak perlokusi yang terjadi adalah MT langsung meminta flashdisc-nya untuk dikembalikan. 5 Maksud Ketidaksantunan Tuturan C3 : penutur hanya bermaksud mengomentari permintaan mitra tutur. Tuturan C6 : penutur bermaksud mengejek mitra tutur akan banyaknya virus di flashdisc-nya.

4.2.3.3 Subkategori Mengejek