4.3.1.1 Subkategori Menolak
Tuturan A1 : “Halah, mbok mengko ah, Bu.” Halah, nanti ah, Bu.
Konteks tuturan: tuturan terjadi ketika penutur disuruh oleh MT untuk belajar karena sudah waktunya belajar. Penutur sedang menonton TV di
ruang tengah. Aturan belajar di rumah adalah pukul 20.00 WIB.
Tuturan A1 yang secara linguistik berwujud “Halah, mbok mengko ah, Bu.” dikatakan penutur dengan ketus dan tidak melihat ke penutur. Tuturan
tersebut dikatakan kepada mitra tutur yang lebih tua darinya. Tuturan tersebut menunjukkan bahwa penutur tidak menaati peraturan di rumah. Dari cara-cara
tersebut dapat dilihat bahwa penutur bersikap tidak sopan kepada mitra tutur. Tuturan tersebut menggunakan diksi bahasa nonstandar dengan menggunakan
bahasa Jawa dan kata fatis halah dan ah yang berfungsi untuk menegaskan tuturan. Bahasa Jawa tersebut menjadi ciri kedaerahan masyarakat Jawa yang
dalam komunikasi kesehariannya menggunakan bahasa Jawa. Penutur berbicara dengan nada sedang, bertekanan lunak pada kata mengko, dan berintonasi berita
yang ditunjukkan dengan pola intonasinya yang datar-turun.
Penutur mengatakan tuturan dalam konteks tuturan yang melibatkan situasi yang melingkupi tuturan. Tuturan tersebut dikatakan oleh penutur laki-laki berusia
15 tahun yang masih duduk dibangku SMA kepada mitra tutur perempuan yang berusai 56 tahun. Tuturan terjadi ketika penutur sedang menonton televisi. Mitra
tutur yang melihat jam telah menunjukkan pukul 20.00 WIB sebagai jam belajar keluarga menyuruh penutur untuk belajar. Penutur pun sudah mengetahui adanya
aturan jam belajar tersebut. Suasana ketika tuturan terjadi dalam keadaan santai. Penutur yang masih ingin menonton televisi pun menolak suruhan mitra tutur.
Tuturan dikatakan penutur untuk menanggapi dengan kesal tuturan mitra tutur yang menyuruh penutur belajar yang terjadi pada malam hari ketika mitra
tutur tengah asyik menonton televisi di ruang tengah. Tindak verbal dari tuturan A1 ini adalah ekspresif. Penutur mengekspresikan penolakannya terhadap
perintah mitra tutur yang menyuruhnya untuk belajar. Karena tersinggung atas tuturan penutur, tindak perlokusi yang ditunjukkan mitra tutur hanya diam, mitra
tutur tidak merespon tuturan penutur lagi. Konteks di atas memperjelas akan situasi terjadinya tuturan yang tidak santun.
Dilihat dari konteks tuturan tersebutlah, tuturan A1 termasuk dalam subkategori menolak. Penutur menolak untuk untuk belajar sesuai aturan yang
telah disepakati keluarga. Tetapi sebenarnya, penutur ketika mengutarakan tuturan A1 bermaksud menunda belajar karena ia masih ingin menonton televisi,
meskipun ia tahu waktu telah menunjukkan pukul 20.00 WIB dan memasuki jam belajar keluarga. Tuturannya menyiratkan suatu penundaan terhadap aktivitas
belajar yang telah menjadi jadwal rutin atau kesepakatan dalam keluarga.
4.3.1.2 Subkategori Menentang